Hnews.id | Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat ( DP3PM ) Kota Tanjung Pinang Rustam menjelaskan dipilihnya kerajinan tudong manto sebagai kerajinan yang dialihkan, karena dinilai mampu memberikan nilai tambah ekonomi yang cukup tinggi terutama bagi ibu-ibu rumah tangga yg tidak bekerja.
Di samping itu, kerajinan tudong manto juga merupakan suatu upaya untuk melestarikan budaya daerah. “Seringkali wisatawan mencari souvenir khas daerah ini salah satunya tudong manto dan juga permintaan pasar baik dalam rangka acara adat maupun acara – acara resmi kedaerahan di kab kota di provinsi kepulauan riau.” ucap Rustam pada Rabu, 31 Maret 2021.
Pelatihan pembuatan tudong manto ini berlangsung selama 20 hari sejak 17 Maret dan direncanakan akan berakhir pada 5 April. Pelatihan ini diikuti oleh 20 orang peserta, 10 orang peserta tingkat dasar dan 10 orang peserta tingkat mahir.
(TFK)