Hnews.id | Masa remaja adalah peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa, dan tercatat sebanyak lebih dari 25% penduduk Indonesia adalah usia remaja. “Perlu sekali untuk remaja untuk mendapatkan pendidikan tentang Kesehatan Reproduksi, mengingat di usia ini populasi remaja kita itu, di luar dugaan lebih besar dari yang diprediksi, “ujar Kepala BKKBN, Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), dalam acara webinar BKKBN yang mengusung tema “Aku, Asupanku, & Masa Depanku”. Turut hadir juga sebagai narasumber Deputi Bidang KBKR BKKBN, dr. Eni Gustina, MPH, Selasa (13/4/2021).
Lebih lanjut Kepala BKKBN mengungkapkan akan sangat berbahaya bagi bangsa dan negara, kalau remaja tidak kita perhatikan. BKKBN memberikan perhatian kepada yang usia 10 sampai 24 tahun. “ini sebagai sesuatu yang sangat strategis untuk memasuki masa depan dalam hal ini membangun keluarga tentunya, “paparnya. Kita lihat ada apa dengan remaja di masa remajanya, ada laki-laki ada perempuannya, perubahan-perubahan secara biologispun terjadi tambah beliau.
Sebetulnya lanjut dr. Hasto, di masa perubahan ini juga perlu ada pembelajaran yang disampaikan, sebagai contoh seperti sex sekunder. Hal ini seperti apa tanda-tandanya, kemudian kegelisahan-kegelisahan yang muncul pada masa remaja, yang kita kenal dengan masa transisi, atau masa pubertas. Oleh sebab itu, ini perlu pendampingan, dan perlu sekali Pendidikan tentang Kesehatan Reproduksi di usia ini.
Kepala BKKBN, Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) menjelaskan kita tahu bahwa populasi remaja kita itu di luar dugaan lebih besar dari yang diprediksi. Kalau kita lihat bahwa kenyataannya generasi Z dari sensus penduduk tahun 2020, sudah menunjukkan angka yang 27,94%, ini mendekati angka 60 sampai 70 juta. Karena ini hampir sepertiga dari 270 juta, artinya populasi yang ada lebih besar daripada yang kita bayangkan. Oleh karenanya lanjut beliau, secara populasi kita harus mengawal jangan sampai remaja yang jumlahnya cukup besar ini, kemudian jatuh dalam keadaan-keadaan yang masa depannya tidak jelas seperti; adanya accident kehamilan yang tidak dikehendaki, kemudian penyakit HIV AIDS, dan juga penyakit menular seksual lainnya, dan juga jatuh dalam keadaan seperti kecanduan narkotika, napsa dan sebagainya. Juga ada yang melakukan hal-hal yang tidak terpuji seperti; aborsi dan seterusnya. “Itulah pentingnya kesehatan reproduksi dan seksual education pada usia-usia remaja, “pungkasnya.
(RR)