E-leadership di Masa Pandemi Covid-19

Hnews.idfoto/2021

Hnews.id | Pandemi Covid-19 sampai saat ini masih terjadi di Indonesia, satu tahun berlalu sejak kasus pertama diumumkan Presiden Jokowi Widodo, kewaspadaan terhadap Covid-19 tidak boleh kendur sedetikpun. Pemerintah himbau agar masyarakat tetap taat menjalankan protokol kesehatan, menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2020 dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Pembatasan Sosial Berskala Besar yang dimaksud dalam Peraturan Pemerintah ini yaitu pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Pembatasan Sosial Berskala Besar yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah tersebut diantaranya : meliburkan sekolah, meliburkan tempat kerja, pembatasan kegiatan keagamaan, dan pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum. Dengan adanya pandemi Covid-19 ini, praktis pola hidup masyarakat berubah drastis karena sebagian besar waktunya dihabiskan di rumah.

Pembatasan Sosial Berskala Besar membawa pergeseran perilaku masyarakat, aktivitas sekolah dan bekerja, dilakukan secara digitalisasi. Biasanya dilakukan tatap muka. Pada masa pandemi Covid-19 ini juga kebutuhan masyarakat pun bertambah, tidak hanya sandang, papan dan pangan saja melainkan perangkat digital menjadi kebutuhan primer. Dengan adanya perubahan pola perilaku masyarakat, ini membuat perubahan di segala bidang khususnya di dalam dunia kerja. Untuk tetap beroperasi maka banyak perusahaan atau organisasi mempekerjakan karyawannya dari rumah dengan istilah Work From Home. Adaptasi mesti cepat dilakukan, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi digital.

Seorang pimpinan baik di perusahaan atau organisasi dituntut untuk mempunyai kemampuan digital. Kepemimpinan digital atau e-leadership di masa pandemi Covid-19 ini mengharuskan seorang pemimpin menguasai teknologi informasi dan komunikasi, sehingga tujuan perusahaan atau organisasi dapat tercapai. Selain tujuan dari perusahaan atau organisasi tercapai, juga komunikasi antara pimpinan dan karyawannya tetap terjalin dengan baik untuk memerintah, melaksanakan, dan mengevaluasi pekerjaan.

Keterampilan e-leadership dalam penggunaan jejaring sosial seperti e-mail, whatsapp, line, facebook, Instagram, twitter dinilai penting untuk berkomunikasi dengan karyawannya. Dengan adanya komunikasi secara digital, kemampuan berfikir dan bekerjasama di perusahaan atau organisasi tidak mengenal batasan waktu dan ruang. E-leadership dianggap mampu membentuk gaya kepemimpinan di masa yang akan datang dan membawa keberhasilan bagi perusahaan atau organisasi pada era digital. E-leadership harus mendapatkan pelatihan yang tepat tentang teknologi informasi dan komunikasi karena era digital ini akan terus berkembang lebih luas lagi. Jika tidak memperbaharui teknologi infomasi dan komunikasi, maka e-leadership tidak dapat terlaksana dengan baik dalam perusahaan atau organisasi tersebut.

E-leadership mempunya tantangan yang cukup berpengaruh dalam pencapaian tujuan dari perusahaan atau organisasi. Salah satunya sulit untuk menaruh kepercayaan kepada karyawannya karena komunikasi yang dilakukkan tanpa tatap muka. Komunikasi tatap muka sebaiknya tetap dilakukan untuk melihat ekspresi dan reaksi para pegawai tentang instruksi seorang pimpinan. Selain itu hambatan-hambatan yang sering terjadi pada e-leadership adalah sinyal yang tidak stabil dan kebutuhan gadget yang tidak mendukung.

Penulis berharap, E-leadership diharapkan mampu melakukan transformasi terkonologi digital mengikuti kondisi lingkungan yang dapat berubah sewaktu-waktu, dan mampu membawa perubahan serta menggerakkan perusahaan atau organisasi agar tetap berjalan sesuai dengan visi misi yang sudah ditetapkan.

Related posts