Relawan Kemanusiaan di Saat Covid-19

Hnews.id | Wisma Atlet Kemayoran, diresmikan Presiden Joko Widodo sebagai Rumah Sakit Lapangan, tepatnya pada tanggal 23 maret 2021. Dengan peresmian tersebut, maka berubahlah penyebutan nama wisma atlet kemayoran tersebut menjadi Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran. Rumah Sakit ini ada dalam rangka upaya penguatan pelayanan rujukan bagi kasus Covid-19. Pendirian Rumah Sakit Lapangan (RS lapangan), tentunya akan mampu sebagai pusat rujukan pasien Covid-19. Tercatat, ada sekitar 3000 an diperkuat oleh SDM yang tangguh dalam melayani pasien Covid-19.  Terdiri dari tenaga kesehatan, tenaga pengamanan, tenaga administrasi, room service dan lain sebagainya. Seluruh sumber daya manusia tersebut disebut juga sebagai relawan kemanusiaan pada masa pandemi Covid-19.

Apa yang dimaksud Relawan Kemanusiaan?

Adapun pengertian relawan adalah rela – wan berarti orang yang bekerja atau melakukan sesuatu dengan sukarela. Sedangkan, kemanusiaan artinya manusia yang memiliki akal atau orang yang dianggap memiliki nilai. Jadi, Relawan Kemanusiaan aartinya rela bekerja atau melakukan sesuatu demi orang yang memiliki nilai yakni manusia itu sendiri. Dimana pekerjaan yang dilakukannya antara lain, mengobati, menyembuhkan, serta membantu pemulihan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Pekerjaan tersebut dilakukan dalam ruang lingkup atau wilayah yang berisiko tinggi terjadiya penularan covid-19. Dalam bekerja, relawan wajib menggunakan APD level 3 terutama pada zona merah. Adapun APD yang digunakan yaitu hazmat, head cup, masker 2 lapis (KN 95 dan masker bedah), sarung tangan 2 lapis (sarung tangan steril dan non steril), sarung kaki, face shield/kacamata dan sepatu boots. Dalam pelaksanaan pekerjaan relawan kemanusiaan dituntut selalu siaga ketika pasien yang di rawat banyak, serta penggunaan protokol kesehatan yang sangat ketat.

Menjadi Relawan kemanusiaan termasuk salah satu yang memperkuat kepemimpinan dalam mencapai sebuah tujuan. Dimana sekelompok orang (relawan kemanusiaan) tersebut, membantu yang lain, untuk memulihkan keadaan masyarakat dalam menghadapi dan menyelesaikan pandemi. Tugas para relawan kemanusiaan dalam konteks kepemimpinan adalah menyemangati orang lain agar segera sembuh dan dapat beraktivitas kembali seperti sedia kala. Selain dapat menyembuhkan orang yang sakit secara jiwa dan mental, pastinya para relawan kemanusiaan turut bahagia dan bangga, ketika melihat mereka dapat bersemangat dalam menjalani kondisinya yang terkena Covid-19.

Dalam mengawali pekerjaan sebagai seorang relawan kemanusiaan, penulis mendoakan selalu tetap bersemangat dalam membantu orang lain. Dan jangan lupa untuk selalu menghimbau dan mengedukasi orang-orang yang positif Covid-19, agar taat dan selalu menerapkan protokol kesehatan dimanapun berada. Tetap semangat dan pantang menyerah untuk selalu membantu dan memulihkan keadaan pasien, karena kesembuhan pasien adalah keberhasilan sebagai Relawan Kemanusiaan.

Related posts