Kondisi Mental Saat Pandemi Covid-19

Hnews.id | Kunci kesehatan yang baik, punya mental yang sehat dan yang positif. Seseorang dengan kondisi  sehat, penting menghadapi stress yang dialami dalam kehidupan, yang juga merupakan komponen yang penting, tidak hanya untuk orang dewasa, orangtua, tapi juga untuk anak-anak. Stress sendiri dapat diartikan sebagai ketidakmampuan seseorang dalam menghadapi ancaman, baik secara mental, fisik maupun spiritual, serta dapat berpengaruh dalam kesehatan fisik manusia (Levani, 2020). Jika dikaitkan dengan situasi pandemi Covid-19, ke stress-an bagi setiap individu, karena setiap individu ini dituntut untuk adaptasi dengan keadaan sebelumnya, yang tidak pernah dilakukan, misalnya saja; banyak kerja dari rumah, sekolah dari rumah yang menyebabkan beban pekerjaan yang banyak.

Pandemi Covid-19 adalah krisis kesehatan yang berakibat hampir diseluruh dunia. Kondisi pandemi ini dapat berdampak pada kesehatan mental masyarakat. Dalam hal ini, kesehatan mental yang banyak dialami adalah kecemasan dan depresi. Kondisi yang kurang pasti, penyakit serius, salah informasi, dan isolasi sosial merupakan suatu hal yang ikut berperan penting terhadap kejdian stress dan gangguan mental. Kondisi ekonomi serta dampaknyapun turut mempengaruhi kepanikan masyarakat.

Covid-19 ini adalah penyakit menular yang berdampak menimbulkan darurat kesehatan masyarakat. Kondisi pandemi Covid-19 membuat banyak orang begitu khawatir, takut yang berlebihan dan pola pikir yang tidak masuk akal. Semua orang yang memiliki gejalapun saat ini dicurigai mengidap Covid-19, sampai tidak dapat memilah keakuratan informasi dan membuat kecemasan tersendiri. Keadaan ini juga dapat membuat seseorang sulit tidur, pusing, dan gangguan fisik lainnya.

Optimalisasi peran pemerintah, sangat perlu dalam menangani kasus covid-19. Karena orang yang mengalami dan terkena Covid-19, bisa jadi menimbulkan gangguan psikologis, yang dapat dialami salah satunya yaitu stress, stress ini tidak hanya dirasakan masyarakat akan tetapi juga dirasakan oleh tenaga kesehatan yang sedang bertugas (Cindy Minannisa, 2021). Gangguan psikologi ini memiliki dampak yang luas dan lama dibandingkan cedera secara fisik. Ada sebuah penelitian bahwa seseorang dengan memiliki pengalaman di isolasi dan dikarantina, memiliki perubahan yang signifikan pada taraf kecemasan, kemarahan, bingung dan stress. Dan masyarakat disekitarnya sudah pasti mengalami ketakutan yang berlebih untuk tertular dikarenakan pengetahuan Covid-19 yang terbatas. Kesenjangan ekonomi akibat kehilangan pekerjaan dapat memperburuk kesehatan mental. Dalam hal ini, pertimbangan yang paling utama mengenai cara menjamin akses layanan orang dengan kondisi kesehatan mental. Menurut penulis, orang yang terkena gangguan kesehatan mental, perlu dukungan secara emosional, segala informasi yang berlebihan terkait Covid-19 haruslah dikurangi, karena semua itu dapat menimbulkan dampak kecemasan. Serta hal ini harus dihindari untuk mencegah kepanikan dan kesalahpahaman.

Related posts