Hnews.id | Dalam melaksanakan kebijakan kesehatan, perawat harus mampu memilih suatu kegiatan yang mampu membuat perubahan dan solusi atas masalah yang dialami pasien. Kebijakan yang dibuat manajemen Rumah Sakit, harus mendukung kerja tim dalam implementasi kebijakan yang manajemen buat. Tentunya tugas dan kegiatan yang perawat lakukan untuk melayani pasien, sangat di dukung melalui kebijakan yang dikeluarkan oleh manajemen Rumah Sakit.
Kebijakan manajemen Rumah Sakit, harus mempunyai standar operasional perosedur yang akurat. Misalnya pasien mengalami masalah yang berat, yang membuat pikiran pasien menjadi tidak tenang, maka kebijakan Rumah Sakit harus menjadi hal yang menguntungkan pasien. Misalnya melayani dengan baik atas implementasi program jaminan kesehatan nasional (JKN) yang manfaatnya baik bagipasien. Dimana manfaat pemeliharaan pelayanan kesehatan sangat penting bagi kesembuhan pasien untuk kebutuhan dasar kesehatan (suparwati, 2016).
Proses asuhan keperawatan adalah memberikan asuhan dan kebutuhan pasien dalam mengembangkan perioritas dalam memberikan intervensi yang efektif untuk memastikan kesembuhan pasien, dan dapat diberikan pelayanan asuhan yang baik. Dimana pengkajian keperawatan yang benar dapat dilaksanakan dengan cara yang baik dan benar juga. Itu salah satu tahapan perawatan penanganan kesehatan pasien (priharjo,2007). Perawat juga mempunyai peran penting dalam suatu kegiatan layanan kesehatan. Seorang perawat yang profesional adalah mempunyai pemikiran yang ktitis dalam penanganan asuhan keperawatan. Berpikir kritis yaitu memberikan layanan asuhan keperawatan yang baik dan profesioanl.
Kepuasan pasien merupakan satu indikator yang sangat diutamakan dan sebagai pencitraan Rumah Sakit, apakah Rumah Sakit tersebut telah memberikan pelayanan yang baik bagi pelanggannya yang berada di Rumah Sakit atau tidak. Namun dalam pelaksanaan masih ada kecenderungan berkurang kepuasan pasien terhadap fasilitas pelayanan, waktu menunggu, pelayanan dokter, tarif dan pelayanan administrasi pendaftaran pasien serta pelayanan administrasi pembayaran (Hidayanti, 2014). Dalam menangani pasien, tim medis juga harus mampu mengambil keputusan yang tepat. Dan ada sistem layanan yang terintegrasi. Tujuannya antara lain : 1)Meningkatkan kualitas pelayanan dan meminimalisir atau reduksi biaya yang dialami, 2)Kepuasan pelanggan di Rumah Sakit yaitu kemudahan akses pelayanan yang berkunjung berkelanjutan dan fokus pada pelayanan kesehatan konsumen, dan 3)Manfaat bagi pasien yaitu meningkatkan status pelayanan kesehatan pasien (hakimi, 2014).
Banyaknya faktor yang mempengaruhi kenapa minat pasien untuk memanfaatkan kembali jasa pelayanan kesehatan, karena adanya kebijakan pelayanan kesehatan, pelayanan dokter, ketepatan waktu pelayanan, yang membuat pasien tersebut merasa nyaman serta diperhatikan sehingga mau berkunjung kembali. Jika pasien mempunyai masalah tidak nyaman dengan kondisinya, tim kesehatan harus mampu membuat kebijakan dan memberikan rasa nyaman terhadap pasien.
Menurut penulis, manajemen Rumah Sakit harus membuat suatu analisa tentang masalah kesehatan yang akurat dan terukur, sehingga dapat membuat suatu kebijakan yang bermanfaat bagi pasien dan menguntungkan Rumah Sakit. Karena analisa kesehatan pasien sangatlah penting bagi Rumah Sakit dan pihak yang bersangkutan.