Cegah Penyakit Jantung Koroner Lewat Pola Hidup Sehat

SantiTriPratiwifoto/2021

Hnews.id | Penyakit jantung adalah salah satu penyebab kematian nomor satu di dunia, setiap tahun angka penderita penyakit jantung dan pembuluh darah terus mengalami peningkatan. Setidaknya ada 15 orang dari 1000 orang atau 2.784.064 individu di Indonesia menderita penyakit jantung (Riskesdas, 2018). Penyakit jantung dapat terjadi karena adanya gangguan pembuluh darah yang tersumbat oleh plak. Penyakit Jantung Coroner merupakan penyakit jantung yang berkaitan dengan sistem pembuluh darah coroner. Sistem pembuluh coroner merupakan sistem pembuluh darah yang menyuplai sumber energi dan oksigen ke dalam otot jantung, agar dapat melaksanakan tugasnya dengan lancar dan baik. Sistem pembuluh darah akan bergerak/berdenyut memompa darah keseluruh tubuh, karena otot jantung memerlukan suplai darah melalui pembuluh darah koroner. Jika terjadi penyumbatan pada jantung, hal tersebut dapat terjadi karna ada yang menghalangi suplai darah ke otot jantung.

Adapun awal gejala umum penyakit jantung yaitu:

  • Jantung berdetak keras
  • Sesak saat bernafas
  • Susah tidur
  • Muncul keringat dingin
  • Nyeri pada dada sakit seolah-olah tertusuk
  • Cepat merasakan kelelahan

Penyakit jantung koroner bisa kita cegah dengan melakukan pola hidup yang sehat, serta dari gaya hidup masyarakat itu sendiri. Penuhi makanan yang memenuhi vitamin dengan zat gizi makanan yang seimbang. Kemudian harus rutin mengonsumsi sayur-sayuran dan buah untuk sumber nutrisi dan mineral yang cukup, seperti vitamin A, C, D, dan E, zinc lalu selenium. Serta melakukan olahraga secara rutin.

Bahan makanan apa yang baik dikonsumsi?

Beberapa menu makanan yang baik dikonsumsi untuk meningkatkan kesehatan jantung, yaitu seperti tuna fillet, ikan salmon, kembung dan sarden. Lalu ada bahan lainnya, seperti gandum, anggur merah, minyak zaitun, apel, kedelai, tomat, kacang hijau dan cokelat dapat di makan karena dapat mengurangi anti-inflamasi, kolesterol LDL,  untuk menghalangi penyumbatan pembuluh jantung, serta memilik sifat antioksidan.

Kegiatan olahraga apa yang seharusnya dilakukan?

Olahraga yang seharusnya dilakukan ialah olahraga dengan intensitas ringan sampai sedang. Contohnya seperti bersepeda santai dan jalan santai. Tidak perlu melakukan olahraga yang melelahkan.

Mempertahankan BB ideal atau diet sehat juga dapat dilakukan dengan cara menjaga asupan lemak, protein, garam dan perbanyak mengonsumsi sayur dan buah. Menurut aturan mengonsumsi protein perharinya per orang ialah 0,8 gram perkilogram berat badan. Selain itu, mengonsumsi garam 5 gram per hari, sedangkan bagi penderita hipertensi sekitar 2-3 gram per hari. Sedangkan aturan mengonsumsi sayur dan buah ialah sebanyak 5 porsi perharinya.

Cara yang utama untuk menghindari penyakit jantung adalah tidak merokok. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 membuktikan prevalensi penyakit jantung coroner lebih tinggi pada kelompok orang yang pernah rutin merokok, dibanding yang sama sekali tidak merokok. Selain tidak merokok, penyakit mematikan ini dapat dicegah dengan melakukan olahraga rutin atau melakukan kegiatan fisik, lalu mengubah pola makan yang lebih sehat, serta menghindari atau mengelola stress dengan baik.

Pemerintah menggalakkan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) untuk mencegah penyakit jantung koroner dengan tema Pola Hidup Sehat Cegah Hipertensi, yang merupakan faktor risiko terkena Penyakit Jantung Koroner (PJK) dengan melakukan kegiatan, seperti :

  • Melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin.
  • Agar dapat dapat mengurangi tekanan darah sistolik 5 – 20 mmHg, kita harus menjaga berat badan ideal.
  • Menurunkan tekanan darah sistolik 4-9 mmHg, sama dengan melakukan aktivitas fisik 30 menit/hari.
  • Mengurangi asupan garam : sistolik 2-8 mmHg dapat mengurangi tekanan darah.
  • Mengurangi stres untuk menurunkan sistolik 5 mmHg kanan darah.
  • Berhenti merokok, karena tekanan darah sistolik 2-4 mmHg dapat berkurang.

Penderita penyakit jantung biasanya baru menyadari apabila mengalami serangan hebat. Dan ada salah satu cara utama agar dapat mencegah penyakit jantung selain menjaga pola hidup sehat, adalah dengan deteksi awal melalui medical checkup. Berbagai pemeriksaan yang bisa dilakukan antara lain degngan menggunakan alat rekam listrik jantung atau EKG foto X-ray dada atau rontgen. Bagi penderita penyakit jantung, terkadang ditemukan kegiatan fisik yang harus diubah/dihindari, terutama dalam kegiatan olahraga. Karena ada beberapa macam olahraga dapat lebih berbahaya daripada fungsinya bagi kesehatan penderita. Beberapa jenis olahraga yang berbahaya bagi penderita penyakit jantung yaitu latihan gerakan isometrik yang menyertakan peregangan otot pada otot lain ataupun benda yang stabil. Contohnya : push-up, sit-up, jembatan glute dll. Olahraga tersebut bisa diganti dengan keluwesan peregangan, karena keluwesan badan tidak mempengaruhi kesehatan jantung secara langsung. Kemudian latihan gerakan aerobik dapat menaikan aliran darah, dan memperlancar oksigen pada tubuh. Jadi poin utamanya ialah cukup melakukan kegiatan tersebut dalam jumlah yang secukupnya.

Cara lain yang dapat penderita penyakit jantung lakukan untuk menjaga kesegaran tubuh diantaranya sebagai berikut:

  • Minum air putih secara rutin walaupun tidak merasa haus. Terutama pada saat panas.
  • Melakukan istirahat tubuh dengan rileks dan jangan melakukan aktivitas apapun secara berlebihan. Lalu pulihkan diri dahulu setelah melakukan aktivitas fisik.
  • Berolahragalah pada saat cuaca tidak terlalu panas, dan tidak terlalu dingin, agar tidak mempengaruhi sirkulasi pendarahan serta dada tidak mengalami sesak bernafas.
  • Periksakan pada dokter tetang kegiatan aktivitas sehari-hari anda. Lalu dokter akan memberikan saran yang benar untuk melakukan kegiatan secara spesifik pada kesehatan anda.

Untuk menekan prevalensi penyakit jantung di indonesia, penulis menyarankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dengan masyarakat, khususnya mencegah penyakit jantung dikalangan usia muda dengan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Agar terciptanya perubahan di bidang kesehatan jantung, generasi milenial menjadi terdepan agar bisa menjadi suatu contoh bagi lingkungan nya, seperti keluarga, lingkungan rumah tinggalnya, kantor dan sekolah melalui sosialisasi dengan lingkungannya tersebut.

Related posts