Kesehatan Mental dan Upaya Kita

Hnews.id | Kesehatan Mental merupakan aspek terpenting, yang meliputi kesehatan emosional, psikologis dan sosial. Gangguan mental yang tidak ditanggapi secara tepat, akan mengakibatkan depresi yang berkepanjangan, yang dapat menjadi beban keluarga, masyarakat serta pemerintah. Gangguan kesehatan mental bisa terjadi karena faktor internal (genetika dan pola asuh) maupun faktor eksternal (perekonomian dan kemajuan teknologi). Banyak orang yang memahami kesehatan fisik namun kurang memahami kesehatan mental, spritual dan sosial. Dalam pasal 1 UU No.36 Tahun 2009, kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial. Menurut WHO, kesehatan mental adalah kesadaraan individu yang mempunyai kesejahteraan, agar dapat mengelola stress, dan dapat bekerja secara produktif, dan berperan dalam komunitas.

Diagnosis gangguan mental, diantaranya :

  • Mengalami nyeri yang tidak dapat dijelaskan.
  • Nafsu makan dan minum yang meningkat atau menurun secara tiba-tiba.
  • Pola tidur yang terlalu banyak atau sedikit.
  • Menarik diri dari lingkungan.
  • Merasakan cemas yang berlebihan.
  • Mood swing.
  • Sulit melakukan aktifitas secara normal.
  • Kehilangan kemampuan berkonsentrasi.

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, permasalahan gangguan mental sebesar 6%, pada tahun 2018 mencapai 9,8%. Ini harus menjadi perhatian yang penting untuk permasalahan kesehatan jiwa, jika melihat dari angka ini meningkat. Sebagai langkah awal upaya penanganan bersama pada masalah ini, pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat harus bekerja sama. Pemerintah telah melakukan revisi UU No.18 Tahun 2014 tentang kesehatan jiwa, dengan menjadikan ini sebagai landasan utama kesehatan jiwa di Indonesia, agar masyarakat mampu menunjukan kemampuan hidup yang produktif dan mencapai kualitas hidup yang baik serta memberi pelayanan kesehatan yang berintegritas (upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif).

1. Upaya Pencegahan

Upaya pencegahan yang didalamnya mencakup promotif dan preventif, dengan tujuan agar mengontrol faktor risiko kelompok masyarakat dengan kondisi sehat, mencegah meluasnya penyakit lebih lanjut dan mencegah komplikasi penyakit, mencegah agar penyakit tidak menjadi lebih berat dan mencegah terjadinya cacat.

2. Upaya kuratif

Upaya kuratif dan rehabilitatif memberikan upaya pengobatan yang tepat dan cepat agar penyakit mencapai penyembuhan yang segara dan sempurna.

Dalam UU No.18 Tahun 2014 tentang kesehatan jiwa, memberikan pelayanan kepada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) melalui proses diagnosis dan penanganan tepat, sehingga orang dengan gangguan jiwa dapat sembuh sempurna dan melakukan aktifitas normal dilingkungan keluarga, dan masyarakat. Upaya kuratif tidak hanya mendapat pelayanan di Rumah Sakit, namun juga di beberapa Puskesmas yang sudah memiliki psikolog klinis.

Kegiatan yang dapat dilaksanakan dalam rangka mencegah terjadinya gangguan kesehatan mental, adalah sbb :

  • Menjaga pikiran positif didalam diri.
  • Melakukan kegiatan fisik yang aktif.
  • Menjaga relasi yang baik dengan orang lain.
  • Berdiskusi dengan orang yang dipercayai.
  • Menjaga pola makan, tidur dan hidup yang sehat dan benar.

Kesehatan mental yang terjadi dari berbagai faktor dan setiap individu berbeda, maka pada dasarnya pengobatannya harus tepat dan sesuai dengan faktor penyebabnya, agar tercapai tujuannya. Bagaimana langkah awal kita untuk mengetahui gangguan kesehatan mental?  Menurut WHO salah satu cara agar kita dapat mendeteksi kesehatan mental, dengan mengisi kuesioner yang sudah valid agar dapat mengetahui secara awal dan tidak membiarkan gejala terlalu lama sehingga mengganggu aktifitas sehari-hari.

Nyatanya, banyak kasus gangguan kesehatan mental yang mempunyai dampak yang sangat bervariasi, mulai dari merasa tidak ada harapan, biasanya saat keadaan seperti ini merasa tidak bersahabat dengan keadaan, pikiran negatif selalu menghantui dirinya. Lalu mempunyai rasa moody dan sedih yang berlebihan, sulit percaya kepada orang lain karena merasa tidak ada yang mengerti keadaan mereka, penampilan dan perilaku berubah diakibatkan karena lingkungan kadang memberikan respon kepada orang-orang dengan gangguan kesehatan mental tidak mendukung, sehingga membuat rasa minder yang luar biasa, bahkan yang paling parah adalah rasa ingin bunuh diri. Hal ini kerap terjadi karena orang-orang dengan gangguan kesehatan mental merasa tidak punya harapan, tidak punya teman, tidak ada yang bisa mendengar dan mengerti keadaan mereka, dan tidak percaya dan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, tidak menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Kegiatan keagamaan merupakan yang paling penting dan mempengaruhi keadaan kesehatan mental kita, mari kita jaga kesehatan mental kita, agar kesehatan kita sehat bukan hanya secara fisik namun mental kita juga sehat.

Semoga, dengan kebijakan pemerintah terhadap kesehatan mental, juga memberikan kesadaran kepada kita, betapa pentingnya menjaga kesehatan mental kita.

#SalamSehat #MariSehatkanMentalMu #SehatMentalKita

Related posts