Hnews.id | Bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur di rumah sakit pascalibur panjang Idulfitri 1442 H dilaporkan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 meningkat hingga 14,2 persen secara nasional.
“Di tingkat nasional keterpakaian tempat tidur mengalami peningkatan 14,2 persen terhitung dari tanggal 20 Mei dibandingkan dengan tanggal 26 Mei 2021,” ungkap Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito melalui konferensi pers daring, Jumat (28/5/2021).
Pada 20 Mei, kata Wiku, tercatat 20.560 tempat tidur di rumah sakit rujukan covid-19 terpakai untuk perawatan pasien covid-19. Sementara pada 26 Mei, angkanya meningkat jadi 23.488 tempat tidur.
Peningkatan keterisian tempat tidur itu, sambung dia, disebabkan oleh peningkatan di lima provinsi dengan kenaikan keterisian tempat tidur 18 persen sampai 23 persen pada rentang waktu yang sama.
Provinsi tersebut meliputi DKI Jakarta naik 23,7 persen dari 3.108 tempat tidur yang terisi menjadi 3.846 tempat tidur. Kemudian Jawa barat naik 20,3 persen dari 3.003 tempat tidur terisi jadi 3.615 tempat tidur.
Selanjutnya Jawa Tengah naik 23,13 persen dari 2.567 tempat tidur terisi menjadi 3.161 tempat tidur. Lalu Banten naik 21,2 persen dari 816 tempat tidur terisi menjadi 959 tempat tidur.
Dan yang terakhir D.I.Yogyakarta mengalami kenaikan 18,18 persen dari 495 tempat tidur terisi menjadi 585 tempat tidur.
“Data yang saya sampaikan menandakan terjadi peningkatan kasus covid-19 pada enam hari terakhir, utamanya yang membutuhkan perawatan di ruang isolasi baik di tingkat nasional maupun di lima provinsi ini,” jelas dia.
Sebelumnya, Satgas Penanganan Covid-19 mencatat peningkatan kasus covid-19 hingga 36 persen dalam sepekan pasca libur lebaran 2021. Klaster halal bihalal dan mudik pun bermunculan di sejumlah daerah. [ary]