Oksigen di Masa Pandemi Covid-19

foto:iStockphoto.Toa55.Getty Images/2021

Hnews.id | Pada April 2020, WHO (Word Health Organization) mengeluarkan cara perhitungan oksigen medis. Pasien dengan kondisi berat membutuhkan 10 liter oksigen per menit, sedangkan pasien dengan kondisi kritis membutuhkan 30 liter per menit. Langkanya tabung oksigen membuat harga yang ditawarkan naik 3-5 kali lipat dari harga normal yaitu Rp 6 juta untuk 1 tabung oksigen dengan volume 6000 liter. Dengan adanya pandemi mengajarkan betapa berharganya setiap oksigen yang kita hirup

Kebutuhan Oksigen di Masa Pandemi Covid-19

WHO mengeluarkan imbauan kepada pengambil kebijakan dan industri untuk menghitung kebutuhan oksigen dan medis mengidentifikasi sumber oksigen serta cara terbaik untuk meningkatkan jumlah produksi. Di awal pandemi data menunjukkan 15 persen orang yang terpapar covid dengan gejala berat, sedangkan 5 persen untuk pasien covid dengan kondisi kritis, keduanya sama-sama membutuhkan bantuan oksigen sebanyak 20 persen. Pasien dengan kondisi kritis membutuhkan 10-30 liter per menit atau 600-1800 liter per jam.

Kebutuhan oksigen dihitung dengan mengalihkan perkiraan jumlah pasien kritis dan lamanya jam perawatan pasien yang membutuhkan bantuan oksigen. Perhitungan ini digunakan untuk tingkat fasilitas kesehatan kabupaten, provinsi, nasional. Brazil dan India pernah mengalami krisis oksigen sejak Juni 2020 untuk setiap 1 juta kasus per minggu, maka dibutuhkan 620.000 meter kubik oksigen atau sama dengan 88.000 tabung oksigen besar per hari.

Apa upaya yang dilakukan pemerintah?

Dengan kondisi darurat oksigen, maka pemerintah pusat dan daerah perlu menghitung ulang kebutuhan oksigen. Misalnya, pemerintah daerah di Yogyakarta sudah menyiapkan 20 ton meter kubik untuk dibagikan ke 27 Rumah Sakit rujukan pasien Covid-19. Tetapi karena melonjaknya pasien yang terpapar Covid-19 stok oksigen dapat habis lebih cepat. Kemudian Pemerintah daerah setempat akhirnya meminta tambahan oksigen kepada pemerintah pusat dan disetujui untuk mendapatkan pasokan cadangan oksigen sebanyak 50 persen dari kebutuhan perhari

Menurut penulis pemerintah perlu melakukan investasi tambahan untuk BUMN agar mampu meningkatkan produksi oksigen medis. Oleh sebab itu pemerintah telah membuat keputusan memberikan 100 persen produksi agar dialokasikan untuk menambah jumlah oksigen medis.

Selain pemerintah sudah menambah pasokan oksigen medis baik melalui produksi nasional maupun impor, kita bisa ikut membantu dengan menjaga kesehatan, mematuhi protokol agar tidak jatuh sakit, dirawat, dan butuh oksigen. Artinya tetap taat protokol untuk tidak keluar rumah selama 2-4 minggu. Penulis beranggapan kepatuhan masyarakat dan konsistensi kebijakan dan eksekusi di lapangan menjadi faktor penting dalam keberhasilan pembatasan kali ini.

Related posts