Berkaca dari Pandemi

foto:sehatnegeriku/2021

Hnews.id | Semakin hari wabah virus covid-19 semakin dekat berada di lingkungan dan mengancam kita. Terhitung hingga 28 juli, jumlah akumulasi kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 3,24 juta orang. Adapun jumlah kesembuhan 2,64 juta orang dan meninggal dunia 88.659 orang. Tambahan kasus positif harian Covid-19 47.791 orang dan jumlah kesembuhan per hari mencapai 43.856 orang. (Covid19.go.id) Harapan semua orang, pandemi ini akan segera cepat berlalu. Namun jika dilihat dari penanganan pandemi belakangan ini, harapan untuk menghentikan pandemi dalam tempo singkat agaknya masih sulit. Terlihat data kasus aktif masih cukup tinggi, yaitu 17% dari jumlah yang terkonfirmasi positif.

Akhir-akhir ini kita banyak mendengar info yang cukup menyedihkan. Lonjakan kasus pada bulan Juni-Juli membuat para pasien yang sakit rela antre untuk mendapatkan perawatan di Rumah Sakit. Bahkan banyak yang tidak tertolong karena tidak sempat mendapatkan perawatan. Di beberapa daerah, berdasarkan data bulan juni, Bed Occupancy Rate (BOR) ICU dan ruang isolasi sudah terisi lebih dari 90% dan berpotensi terus meningkat. Situasi ini terjadi di DKI Jakarta, pulau jawa dan Bali. Disamping BOR yang meningkat, beban kerja tenaga kesehatan pun terus bertambah, bahkan melebihi kapastitas beban kerjanya. Belum lagi, tingkat kematian tenaga kesehatan di masa pandemi terus meningkat. Sejak Maret 2020 hingga 21 juli 2021 tercatat total 1.459 tenaga kesehatan yang meninggal akibat Covid-19.

Jika angka jumlah kasus positif Covid-19 tak bisa ditekan, bersamaan dengan fasilitas yang tak bisa menampung, maka menurut hemat penulis pemerintah perlu segera mengevaluasi Sistem Kesehatan Nasional. Sebelumnya pemerintah sudah mengeluarkan beberapa kebijakan terkait penanganan pandemi. Semua kebijakan yang dikeluarkan sudah melewati beberapa kali penyesuaian sesuai keadaan saat itu. Meskipun begitu, penulis beranggapan kebijakan lockdown yang dirasa paling tepat untuk penanganan pandemi. Memang kebijakan lockdown membutuhkan anggaran yang besar, penulis sadar akan itu. Selanjutnya pengalaman penanganan pandemi ini seharusnya bisa dijadikan dasar untuk penguatan sistem kesehatan nasional kedepannya. Pandemi menyadarkan kita bahwa sistem kesehatan nasional perlu adanya perubahan-peruabahn agar menyesuaikan dengan situasi saat ini yang terjadi, terutama dalam menangani pandemi tanpa mengganggu layanan kesehatan yang lain. Selain itu juga tata kelola sistem kesehatan nasional seperti pandemi atau sejenisnya harus segera disesuaikan, agar kedepannya kita lebih siap menyikapi hal serupa di masa yang akan datang.

Related posts