Hnews.id | Saat ini pandemi Covid-19 sedang melonjak, lonjakan ini terjadi karena berbagai akibat. Salah satu peningkatan yang terjadi adalah karena kurangnya kesadaran masyarakat akan bahayanya wabah ini. Akan tetapi walaupun Indonesia sedang digencarkan dengan adanya wabah penyakit Covid-19, tidak semata-mata hanya penyakit ini lah yang paling tinggi prevalensinya, banyak penyakit lain juga terjadi lonjakan karena pengaruh pola hidup yang tidak sehat, khususnya di masa pandemi saat ini.
Pada tahun 2017 pemerintah mengeluarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Dimana pada kebijakan ini menetapkan kebijakan dan mengambil langkah-langkah sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing untuk mewujudkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, melalui:
- Peningkatan aktivitas fisik;
- Peningkatan perilaku hidup sehat;
- Penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi;
- Peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit;
- Peningkatan kualitas lingkungan; dan
- Peningkatan edukasi hidup sehat.
Sejak 2010 tercatat bahwa penyakit yang banyak di derita khususnya oleh orang-orang lanjut usia yaitu Penyakit Tidak Menular (PTM), seperti satroke, jantung, hipertensi, dan diabetes. Bahkan penderita nya pun mengalami pergeseran, dimana bukan hanya terjadi pada orang-orang lanjut usia, melainkan pada usia muda juga sudah tercatat banyak yang mengalaminya. Hal tersebut patut di perhatikan oleh masyarakat itu sendiri maupun oleh pemerintah, agar PTM tidak semakin melonjak tinggi. Banyaknya usia muda yang mulai terserang PTM karena mereka kurang memperdulikan pola hidup sehat, dengan seperti sering bergadang, makan makanan cepat saji, serta kurangnya aktivitas fisik. Hal ini membuat anak muda menjadi sulit berkonsentrasi, dan kurang berenergi, dimana ini dapat mengakibatkan turunnya kemampuan otak.
Gerakan masyarakat hidup sehat sangat perlu untuk ditingkatkan, bukan hanya pada jajaran orang tua, melainkan pada anak-anak muda. Semakin banyak remaja yang kurang perduli akan kesehatannya, maka kejadian PTM akan tinggi.
Beberapa tips melakukan pola hidup sehat yang pertama adalah dengan melakukan aktivitas fisik, seperti olahraga ringan minimal 3 kali dalam seminggu. Istirahat yang cukup, kurangi tidur pada larut malam, melakukan pola hidup bersih dan sehat, seperti rajin mencuci tangan, mengkonsumsi buah dan sayur, serta tidak merokok. Penerapan pola hidup bersih dan sehat juga bisa kita lakukan disekitar rumah, dengan rajin bersih-bersih rumah, melakukan aktivitas fisik sederhana seperti ini dapat mengurangi tingkat kestressan pada otak kita. Penerapan pola hidup yang sehat bukan hanya berlaku secara jasmani saja, akan tetapi ada pula pola hidup sehat yang dilakukan secara rohani yaitu dengan selalu bersyukur atas karunia Tuhan, sabar, ikhlas, dan tidak selalu iri atau dengki dengan apa yang dimiliki oleh orang lain.
Jika kita bisa mengontrol pola hidup sehat secara jasmani maupun rohani, kita dapat terhindar dari berbagai macam penyakit fisik maupun mental. Bagi remaja sudah sepatutnya menerapkan pola hidup sehat, agar tidak berdampak pada kesehatan di masa tua mendatang. Dengan kita melakukan pola hidup yang teratur akan menciptakan harapan hidup yang lebih lama dan berkualitas. Dimasa pandemi seperti ini sangat penting bagi kita untuk menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh, agar tidak hanya terhindar dari penyakit tidak menular, tetapi untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19.
Peningkatan Penyakit Tidak Menular pada remaja bukan hanya berdampak pada kesehatan, akan tetapi dapat berdampak pula pada SDM dan perekonomian Indonesia untuk kedepannya. Ini akan mengakibatkan Indonesia akan mengalami kesulitan dalam mencapai generasi penerus bangsa yang cerdas dan sehat. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar atau RISKESDAS pada tahun 2018, dikatakan bahwa masyarakat Indonesia yang kurang mengkonsumsi sayur dan buah sebanyak 95,5%. Masyarakat yang kurang melakukan aktivitas fisik sebesar 33,5%. Dilanjut dengan masyarakat yang memiliki usia produktif, dapat merokok setiap hari sebesar 29,3%, sebesar 31% mengalami obesitas sentral, dan 21,8% terjadi obesitas pada usia dewasa. Tentu hal ini menjadi sesuatu yang mengkhawatirkan, terlebih lagi di masa pandemi seperti saat ini
Menurut penulis, perlu sekali bagi pemerintah untuk lebih meningkatkan lagi edukasi atau kebijakan-kebijakan terkait pola hidup yang sehat untuk remaja jaman sekarang agar lebih menyeluruh. Karena masih banyak anak remaja yang belum terjangkau perhatiannya dalam pelaksanaan pola hidup sehhat.
Peningkatan kesadaran juga perlu diperhatikan lagi oleh seluruh khalayak umum, demi menciptakan generasi bangsa yang sehat, cerdas, dan berkualitas. Peran orang tua sendiri sangat penting untuk kemajuan anak-anak mereka. Perlu sekali pengawasan terhadap perkembangan anak, agar mereka memiliki jiwa yang sehat secara jasmani maupun rohani. Sebagai remaja, tentu seharusnya sudah bisa menilai mana yang baik ataupun tidak. Dengan perkembangan tekhnologi sekarang, anak-anak tentu sudah dapat mengakses segala informasi terkait apapun, terutama persoalan mengenai kesehatan. Dengan keadaan yang sedang terjadi sekarang, ada baiknya bahwa kita bersama-sama merubah pola hidup agar lebih maksimal, demi mencapai kehidupan yang kebih baik lagi.
Melakukan Germas sudah seharusnya kita lakukan bersama-sama. Hidup yang sehat akan berpengaruh bukan hanya pada diri kita sendiri, melainkan pada lingkungan sekitar kita. Segala sesuatu harus dimulai dari diri sendiri, dengan kita melakukan hal-hal positif tentu hal itu akan ditularkan ke orang-orang disekitar kita. Melakukan pola hidup sehat banyak sekali manfaatnya, terutama untuk kelangsungan hidup yang berbahagia dan berkualitas.