Be A Critical Thinking Leader

foto:askeurope/2021

Hnews.id | Dalam aktivitas sehari-hari, setiap orang akan selalu dihadapkan dalam aktivitas pengambilan keputusan, baik keputusan yang bersifat sederhana maupun kompleks, terlebih bagi seorang pemimpin. Pemimpin selain dituntut untuk dapat berpikir strategis, juga sering dihadapkan dengan berbagai macam situasi yang mengharuskan untuk dapat mengambil keputusan secara tepat. Oleh karena itu dibutuhkan kemampuan dalam berpikir secara kritis atau yang dikenal critical thinking. Pemimpin hebat dapat dipastikan adalah pemimpin yang dapat berpikir kritis. Hal ini menandakan bahwa seseorang dapat melihat satu masalah dari berbagai macam sisi sehingga dapat menemukan solusi yang tepat untuk permasalahan tersebut. Seorang pemimpin harus dapat membangun kemampuan berpikir kritis, baik untuk dirinya sendiri maupun para pengikutnya, agar dapat merespon perkembangan informasi yang sangat cepat dan terampil memilah serta mengkritisi keakuratan informasi yang ada. Jika pemimpin tidak dapat mengembangkan kemampuannya untuk berpikir kritis, maka akan sangat sulit memprediksi berbagai dampak yang mungkin akan terjadi yang dapat menjadi salah satu hambatan untuk mencapai tujuan bersama.

Artikel World Economic Forum tahun 2016 menyatakan, beberapa keahlian yang harus dimiliki khususnya oleh pemimpin untuk beberapa tahun ke depan, di antaranya yaitu berpikir kritis. Direktur Eksekutif dari Peace Generation, Irfan Amali, menyatakan bahwa pada tahun 2020 berpikir kritis menduduki urutan ke-2 dari 10 keahlian yang paling dibutuhkan untuk hidup di abad 21 ini. Dikutip dari Cambridge Dictionary, istilah pemikiran yang kritis ditandai sebagai sebuah proses berpikir secara berhati-hati tentang suatu subjek atau ide, tanpa membiarkan pendapat atau perasaan mempengaruhi individu. Sedangkan Shawn Doyle, CSP., CEO New Light Learning and Development Inc., mengemukakan definisi yang lebih sederhana, pemikiran yang kritis yaitu memikirkan bagaimana cara kita berpikir.

Lalu, apa saja hal yang dapat meningkatkan dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis? Shawn juga memberikan tips bagaimana meningkatkan dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis, di antaranya:

1. Mempelajari dasarnya.

Begitu banyak berbagai individu, tempat, dan sumber daya online yang dapat diambil sebagai materi untuk berpikir kritis, seperti mengunjungi situs web bisnis dan mencari artikel tentang pemikiran kritis, menghadiri acara atau seminar atau pelatihan terkait dengan pemikiran kritis, atau sekedar streaming video oleh para pakar kelas dunia di situs webnya, serta membaca berbagai buku terkait berpikir kritis, seperti Critical Thinking oleh Jocko Babib dan Ray Mansonatau Thinking Fast and Slow oleh Daniel Kahneman.

2. Membantu tim belajar menjadi pemikir kritis.

Seorang pemimpin juga tentu penting memberikan materi atau pelajaran dan pelatihan kepada karyawan atau anggota timnya untuk berpikir lebih kritis dan objektif. Memiliki tim yang berpikir kritis akan membuat pekerjaan lebih efektif dan efisien. Mengajari keterampilan kepada orang lain juga dapat membuat pribadi lebih kuat pada keterampilan tersebut.

3. Membuat catatan setiap hari.

Albert Einstein, Steve Job, John Adams, Lady Gaga, Ben Franklin, dan Arianna Huffington telah membahas kebiasaan mereka dalam menulis jurnal dan bagaimana hal tersebut dapat menjadi salah satu alasan keberhasilan mereka. Hal ini dapat dijadikan contoh untuk menuliskan apa yang dipikirkan dan kemudian memeriksanya dengan kritis serta mengubahnya untuk menyesuaikan perspektif. Teknik ini disebut pemikiran yang ditampilkan yang diciptakan oleh mantan eksekutif perusahaan Disney. Jika ide hanya diingat maka lambat laun akan hilang, namun ketika diimplementasikan dalam bentuk tulisan, akan mudah untuk diingat dan meningkatkan ide itu sendiri.

4. Selalu mempertanyakan asumsi.

Terkadang kebijakan konvensional dapat keliru, seperti halnya ketika Uber pertama kali diluncurkan, semua orang mengatakan pemerintah tidak akan pernah membiarkannya tetap dalam bisnis, karena armada mereka secara efektif adalah taksi tanpa izin. Namun sekarang Uber tersebar di berbagai wilayah dan menjadi layanan transportasi besar di kota-kota di seluruh dunia. Untuk dapat menjadi pemimpin yang mampu berpikir secara kritis maka cobalah selalu mengajukan pertanyaan kritis, seperti asumsi apa yang dibuat, apakah berbagai asumsi tersebut masih valid, atau apakah aturannya diubah.

Penulis berkeyakinan, bahwa pemimpin yang berpikir kritis akan memandang satu permasalahan dari berbagai sudut pandang berbeda. Dari situ, pemimpin tersebut akan menemukan solusi yang belum pernah terpikirkan sebelumnya. Mampu memandang dari sudut pandang berbeda juga merupakan tanda bahwa pikiran seseorang bukan hanya fokus pada satu hal saja, namun juga ke berbagai arah. Pemimpin hendaknya tidak asal dalam mengambil keputusan, melainkan dengan adanya pertimbangan yang matang agar menghasilkan keputusan terbaik. Oleh karena itu, dibutuhkan kemampuan dalam berpikir secara kritis atau critical thinking.

Related posts