Varian Delta Covid-19

foto:ayosurabaya/2021

Hnews.id | Virus covid 19 yang pertama kali masuk ke Indonesia pada bulan maret 2020 lalu, sampai sekarang belum bisa di tangani dengan baik oleh pemerintah, terbukti Indonesia masih mengalami penambahan kasus tertinggi ke 2 di Indonesia pada awal agustus ini. Sejauh Ini ada 4 varian virus corona dunia yang masuk dalan kategori mengkhawatirkan telah terdeteksi di Indonesia, dan belakangan ini varian Delta yang mendominasi kasus positif Covid-19 ini. Varian Delta Pertama kali di lakukan pengambilan sampel di Jakarta dan Palembang pada bulan januari lalu. Varian Delta terkenal lebih berbahaya dan lebih cepat menular. Penyebaran varian Delta ini juga yang di prediksi membuat Indonesia mengalami kenaikan penambahan kasus yang sangat signifikan, dan membuat sistem kesehatan di Indonesia kewalahan.

Menurut pakar epidemiologi penyakit menular virus akan mengalami kecacatan atau mutasi kecil setiap kali dia berpindah inang. Hasilnya, virus tersebut bisa melemah atau justru menguat. Namun, potensi virus corona untuk berubah menjadi lebih ganas akan meningkat jika virus tersebut terus menyebar. Virus corona mudah bermutasi, namun langkah yang terpenting untuk mencegah timbulnya varian baru yang berpotensi lebih ganas yaitu dengan memutus rantai penyebarannya di masyarakat dengan cara membatasi pergerakan dan memenuhi semua aturan protokol kesehatan yang telah pemerintah tetapkan.

Untuk memutus mata rantai penularan dan mencegah terjadinya timbulnya varian baru pemerintah mempunyai peran penting yaitu, pemerintah membuat kebijakan untuk seseorang yang belum menerim vaksin dan hanya 7 hari untuk seseorang yang sudah menerima vaksin. Hal ini bertujuan untuk mengurangi potensi munculnya varian baru karena seseorang yang telah melakukan perjalanan ke luar negeri yang berpotensi menjadi carrier dari varian baru tersebut, dan memastikan seseorang tersebut tidak menjadi OTG (Orang Tanpa Gejala), sehingga dapat memutus rantai penularan dan penyebaran virus covid-19.

Selain Pemerintah, masyarakat juga memegang peranan penting untuk mengurangi potensi munculnya varian baru dengan terus mematuhi protokol kesehatan dan melakukan perilaku Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dalam kehidupan sehari hari, seperti mengkonsumsi makanan yang dimasak dengan sempurna dan jangan mengkonsumsi makanan daging hewan yang berpotensi menularkan, rajin berolahraga dan isirahat yang cukup agar kesehatan imun kita tetap terjaga dan jangan lupa untuk mencuci tangan sesering mungkin untuk memutus rantai penularan virus yang berpotensi menimbulkan varian baru.

Related posts