Kesehatan Mental dan Covid-19

foto:goodnewsfromindonesia/2021

Hnews.id | Kesehatan mental merupakan kondisi yang paling penting untuk dalam mewujudkan kesehatan yang menyeluruh dalam kehidupan. Namun, di beberapa Negara berkembang sebagian besar mempunyai masalah kesehatan mental yang belum di prioritaskan apabila di bandingkan dengan penyakit yang menular. Hari Kesehatan Mental Sedunia yang jatuh pada tanggal 10 Oktober 2020 yang lalu. Dengan adanya Hari Kesehatan Mental Sedunia agar mendorong negara-negara di dunia untuk memberikan perhatian lebih pada kesehatan mental individu masyarakat nya, karena kesehatan individu sekarang merupakan salah satu faktor yang paling terdampak akibat pandemi COVID-19.

Melihat permasalahan kesehatan mental yang terjadi maka dari itu penulis membuat artikel yang membahas bagaimana situasi kebijakan kesehatan mental yang sedang terjadi akibat dari pandemi COVID-19. Namun, dalam menghadapi pandemi COVID-19 dibutuhkan pemikiran jernih dan pemahaman terhadap kondisi yang ada. Gangguan mental yang terjadi akibat pandemi COVID-19 dimulai dari tanpa gejala atau gejala yang ringan sampai yang berat yaitu seperti kecemasan yang dapat menimbulkan kesehatan mental masyarakat menurun drastis dan biasanya dapat menimbulkan gejala stres yang gampang membuat seseorang menjadi mudah dan cepat tertular COVID-19. Dan harus menjalani karantina sedangkan dengan melakukan karantina tersebut dapat menimbulkan gejala gangguan kesehatan yang meningkat karena karantina dilakukan sendiri, menimbulkan kesepian dan ketakutan pada diri sendiri, sesuai pengalaman menurut orang yang telah melewati hal tersebut. Tetapi, bukan diri kita sendiri saja yang mengalami gangguan kesehatan mental tetapi tenaga medis juga dapat mengalami gangguan kesehatan dengan selalu menggunakan APD karena khawatir kepada dirinya terinfeksi COVID-19 yang dapat menularkan kepada orang-orang terdekat dan keluarga.

Selain dari diri kita sendiri dan tenaga kesehatan untuk menjaga kesehatan, harus ada juga dorongan dari pemerintah dan yang paling utama support dari keluarga sangat penting memberikan perhatian untuk selalu menjaga kesehatan mental diri kita agar potensi pandemi COVID-19 tidak terus meningkat dan tidak semakin besar. Contoh nya dengan memperluas akses layanan kesehatan yang baik, peduli terhadap masyarakat yang terkena dampak COVID-19.

Pandemi COVID-19 sebagian membuat dampak psikologi masyarakat terganggu, karena menimbulkan rasa khawatir akan tertular virus COVID-19 atau kehilangan anggota keluarga, khawatir akan adanya PHK, dan khawatir mengalami penurunan pendapatan yang menyebabkan kita susah untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Namun, agar tidak terganggu pada kesehatan mental kita harus mengatasinya dengan cara harus membekali diri dengan pengetahuan yang cukup tentang COVID-19, mencari tahu tentang kondisi kesehatan dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga jarak yang cukup dengan orang lain, dan menentukan sikap sesuai dengan kondisi kesehatan diri kita sendiri. Upaya lain yang dapat dilakukan adalah dengan mengelola dan membatasi untuk mencari informasi yang membuat diri semakin tertekan, takut, dan cemas. Selain itu, mempertahankan gaya hidup sehat dengan makan makanan bergizi dan seimbang, istirahat yang cukup, olahraga, dan aktifitas fisik secukupnya.

Dan untuk mecegah penyebaran COVID-19 selain cara itu ada juga cara lain yaitu, cuci tangan secara rutin menggunakan sabun dan air atau handsanitizer, selalu jaga jarak dengan orang lain, selalu menggunakan masker sesuai dengan aturan yang berlaku, jangan sering menyentuh hidung, mata, dan mulut, jangan keluar rumah jika tidak ada keperluan yang mendesak atau yang penting, dan jika ada gejala penuluran virus segara cari bantuan medis.

Menurut penulis kesehatan mental merupakan kondisi yang paling penting dalam tubuh. Namun, sejak adanya pandemi COVID-19, tentunya sedikit banyaknya kesehatan mental masyarakat menjadi terganggu dan menurun. Berikut ada beberapa dampak dari akibat pandemi COVID-19 :

  • Ketakutan yang berlebihan akan keselamatan diri sendiri, keluarga, dan orang lain dikarenakan penularan virus yang tidak dapat diketahui secara langsung
  • Bosan dan stress selama karantina berlangsung
  • Sulit berkomunikasi dengan keluarga
  • Memburuknya kesehatan fisik, dan psikis
  • Berkurang nya pendapatan pada pelaku usaha
  • Berdampak pada pendidikan yang membuat pembelajaran menjadi online
  • Berdampak pada pekerjaan yang semakin sulit dicari

Penulis berkesimpulan bahwa pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini memberi dampak bagi masyarakat yang dapat membuat kesehatan mental menjadi kurang baik dan menurun. Namun, disisi lain dengan adanya pandemi COVID-19 ini masyarakat jadi lebih menjaga kesehatan dan menjaga kebersihan diri agar tidak tertular dari COVID-19.

Related posts