Hnews.id | Pandemi covid-19 di Indonesia sudah memasuki 17 bulan dari kemunculan pertama tanggal 2 Maret 2020. Indonesia ada di urutan ke 4 setelah Brazil, Inggris dan Amerika Serikat dengan jumlah kasus aktif covid 19 Global dengan akumulasi pasien yang sudah sembuh dari infeksi mencapai 2.325.666 orang. Jumlah pasien yang dinyatakan sembuh 32.257 orang dan jumlah kasus kematian mencapai 1.280 orang berdasarkan data situs Kementerian Kesehatan tanggal 19 Juli 2021. Data tanggal 18 Juli 2021 DKI Jakarta penyumbang kasus terbanyak hingga 9.128 kasus baru kemudian Jawa Barat dengan 7.777 kasus dan 5.726 kasus dari Jawa Timur.
Sesuai data dari semua sektor pelayanan dalam penanganan Covid-19, sektor kesehatanlah yang paling rapuh. Hal ini dilihat dari pola hidup sehat, paradigma tentang upaya preventif terhadap kesehatan di masyarakat yang kurang serta tenaga kesehatan baik dari jumlah dan distribusi yang belum merata. Hal ini di dukung juga dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan yang belum merata. Peningkatan kasus covid 19 ini diiringi juga dengan perkembangan jenis virus yang berkembang dan masuk ke wilayah Indonesia. Kelemahan pengawasan memperburuk kondisi penularan di negara kita. Bertambahnya jumlah tempat layanan perawatan pasien covid 19 dengan mensubsitusi hotel, sekolah menjadi tempat perawatan isolasi mandiri, mungkin bisa jadi solusi, bisa juga ada solusi lain untuk menurunkan angka penyebaran covid 19, tetapi sistematika pola hidup pribadi yang harus di rubah melalui penataan, pembenahan dan menciptakan pola hidup yang baru untuk menuju kesehatan yang paripurna.
Salah satu tugas pokok Tenaga Kesehatan Masyarakat adalah penyehatan lingkungan. Dalam penyehatan lingkungan beberapa upaya pengendalian harus dilakukan seperti pengendalian dari faktor risiko penyakit menular maupun yang tidak menular. Penyehatan yang dilakukan dengan pengamanan terhadap media lingkungan baik fisik, biologi, kimia maupun sosial. Pada masa pandemik covid 19 ini, pengendalian media lingkungan merupakan prioritas dalam pengendalian penyebaran Virus covid 19. Lingkungan terdekat yang dapat dijadikan media dalam penularan seperti kontak dengan benda yang sering tersentuh dikarenakan benda adalah media yang bisa menjadi cara penularan yang masif dikarenakan virus corono Covid 19 ini bisa bertahan hidup dengan menempel pada benda hingga tiga hari.
Sistematika pola hidup sehat, menurut hemat penulis harus ditata kembali dari mulai komunitas kecil di keluarga sendiri sebagai akar kondisi untuk menciptakan sistematika sehat secara global. Sistematika pola hidup pribadi yang dapat diterapkan seperti menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan di air mengalir dengan sabun selama 40-60 detik atau dengan cairan desinfektan selama 20-30 detik setiap melakukan aktifitas dan berinteraksi dengan benda atau orang lain. Melakukan kebersihan diri setelah bepergian atau beraktifitas di lingkungan tertentu, hal ini dilakukan untuk memutus rantai penularan pada orang terdekat di rumah. Mulailah dengan menerapkan etika batuk dan bersin dengan menggunakan siku lengan bagian dalam, atau tissue bersih kemudian membiasakan untuk membuang tissue bekas dan cuci tangan. Pembatasan untuk interaksi dan berkumpul dengan banyak orang karena aktivitas ini memicu terjadinya penularan virus corona covid 19 melalui droplet ketika interaksi atau perbincangan satu sama lain apalagi dengan tidak melakukan jaga jarak seperti aturan Pemerintah sekarang dengan sistem PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarkat) dari mulai level 1,2,3, dan 4.
Sistematika pola hidup pribadi lainnya adalah melakukan isolasi mandiri setelah kembali dari wilayah atau negara pandemi sebagai tindakan pencegahan penularan serta meningkatkan wawasan dan pemahaman tentang Virus Covid-19 sebagai tindakan antisipasi dalam penanganan virus corono covid-19. Upaya preventif setelah modifikasi lingkungan dan kebiasaan yang di terapkan dalam sistem PPKM, kita dapat melakukan peningkatan imunitas tubuh. Imunitas tubuh yang baik merupakan kemampuan kekebalan tubuh untuk melawan penyakit. Beberapa aktifitas untuk meningkatkan imunitas tubuh di masa pandemi Covid-19 seperti berolahraga secara teratur selama 30 menit minimal 3-5 kali dalam seminggu tetapi pilihlah olah raga sesuai kemampuan kita minimal berjalan kaki, jogging atau bersepeda. Untuk asupan makanan yang bergizi yang mengandung protein, vitamin, mineral dan antioksidan seperti buah , sayuran, ikan, telur , susu serta kacang-kacangan. Vitamin D bagi tubuh sangat lah penting, vitamin D alami dapat kita dapatkan dengan berjemur selama 10-15 menit pada pukul 09.00-10.00 pagi lakukan minimal 3 kali dalam seminggu. Kualitas tidur harus dijaga untuk memperkuat daya tahan tubuh, waktu istirahat untuk remaja 8-10 jam per hari sedangkan untuk dewasa cukup 7-9 jam per hari. Jika Nutrisi dari makanan tidak mencukupi maka bisa mengkonsumsi suplemen yang mengandung Vitamin C dan D untuk menjaga daya tahan tubuh kita. Lawan Covid dengan pertahanan diri sendiri menuju keluarga sehat, Indonesia Sehat