Hnews.id | Dimulai pada awal tahun 2020 warga Indonesia terdeteksi positif Covid-19 tepatnya di Depok Jawa Barat, jika dihitung sudah lebih dari 1 tahun Indonesia mengalami badai pandemi virus Covid-19. Berbagai cara telah dilakukan pemerintah untuk menekan angka kematian maupun kesakitan akibat pandemi. Salah satunya dengan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegaitan Masyarakat. Pada senin malam (2/8) presiden mengumumkan untuk memperpanjang kebijakan PPKM level 4 mulai dari 3-9 Agustus 2021. Pemerintah menyebutkan dalam menangani pandemi covid-19, Indonesia bertumpu pada 3 pilar utama. yang pertama kecepatan vaksinasi, penerapan 3M, yang ketiga kegiatan testing, trracing, isolasi dan treatment secara masif temasuk menjaga BOR penambahan fasilitas isolasi terpusat dan menjamin ketersediaan obat dan pasokan oksigen.
PPKM Level 4 yang telah dilaksanakan sebelumnya pada tanggal 26 Juli hingga 2 Agustus telah mengalami perbaikan pada skala nasional dibanding sebelumnya. Oleh karena itu pemerintah telah mempertimbangkan perkembangan beberapa indikator kasus pada minggu ini pemerintah memutuskan untuk melanjutkan kebijakan PPKM Level 4 mulai dari 3-9 Agustus dibeberapa wilayah tertentu. Luhut panjaitan Menko Marves menyebutkan puncak kasus 13 hari sejak dimulainya PPKM Darurat yaitu mulai pada tanggal 15 Juli sampai 1 Agustus, Indonesia telah mengalami penurunan terkonfirmasi kasus positif sebesar 50%. Meski saat ini Indonesia telah mengalami penurunan pada skala nasional, pemerintah tetap melakukan perpanjangan PPKM Level 4 untuk meminimalkan upaya penyebaran covid-19 agar Indonesia bisa segera terlepas dari virus covid-19 ini. Ditambah terdeteksinya varian virus baru yaitu delta plus yang baru-baru ini masuk ke wilayah Indonesia.
Perpanjangan PPKM Level 4 di beberapa Kabupaten/Kota bukan karena adanya peningkatan kasus positif namun adanya peningkatan kasus kematian. Peningkatan kasus kematian ini disebabkan karena isolasi mandiri yang dilakukan penderita positif covid-19, oleh karena itu Pemerintah terus menjaga mobilisasi pasien covid-19 yang melakukan isolasi mandiri untuk dipindahkan ke isolasi terpusat yang telah tersedia 49 ribu fasilitas isolasi terpusat di pulau Jawa dan Bali, ungkap luhut Panjaitan (Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman). Tidak hanya memperpanjang PPKM level 4, Presiden juga menjelaskan akan mempercepat pencairan bantuan sosial untuk masyarat, program keluarga harapan PKH, bantuan sosial tunai, BLT Desa, bantuan untuk usaha mikro kecil, dan bantuan subsidi upah. Maka dari itu saat ini yang diharapkan adalah kerjasama antara masyarakat, tenaga kesehatan dan pemerintah untuk bersama-sama melawan badai pandemi ini agar bangsa Indonesia bisa terlepas dari pandemi covid-19.
Pada (7/8) presiden melakukan rapat bersama petinggi negara, beliau menerangkan bahwa penambahan kasus terjadi pada provinsi luar jawa pada 25 juli 13.200 kasus (34%) diluar jawa bali dan pada 6 agustus 21.374 kasus (54%) dari total kasus baru secara nasional. Respon cepat pada kasus kenaikan ini sangat dibutuhkan, terdeteksi 5 wilayah Kasus aktif di luar jawa bali yaitu Kalimantan Timur dengan 22.529 kasus, Sumatra Utara sebanyak 21.876 kasus, Papua 14.989 kasus, Sumatra Barat 14.496, dan Riau 13.958. Akibat kenaikan kasus ini presiden jokowidodo menyarankan pemberhentian mobilitas masyarakat selama 2 minggu, lakukan testing, tracing, segera ajak isolasi terpusat dan setiap masing-masing kota harus memiliki isolasi terpusat setiap daerah serta melibatkan IDI (Ikatan Dokter Indonesia) dalam penanganan pasien.