Gaya Kepemimpinan di Masa Pandemi

foto:fecon.uii/2021

Hnews.id | Kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang untuk menjabat sebuah posisi dalam suatu organisasi dengan tujuan untuk mempengaruhi orang lain demi tercapainya tujuan. Di masa pandemi covid-19 ini sangat dibutuhkan seorang pemimpin yang mampu mengatasi perubahan situasi yang serba mendadak. Bagaimana cara seorang pemimpin bersikap akan menentukan masa depan organisasinya. Disinilah kualitas seorang pemimpin dipertanyakan. Sejauh mana ia bisa kompeten untuk mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi.

Sebagai seorang pemimpin disaat situasi sulit ini, dibutuhkan pengertian penuh terhadap kondisi karyawannya. Karena situasi saat ini sangat tidak menentu dan otomatis memunculkan kecemasan bagi setiap orang. Dengan kebijakan work from home atau bekerja dari rumah seperti yang sudah diberlakukan saat ini dapat memberikan kelonggaran dalam bekerja. Namun tidak saaedikit juga karyawan yang tidak dapat bekerja secara optimal karena kondisi rumah yang tidak mendukung, karena terlalu berisik, dan sebagian dari mereka tidak memiliki jaringan hotspot sehingga kesulitan jika harus melakukan zoom meeting untuk diskusi kerja. Jika sudah seperti ini sikap seorang pemimpin akan diuji sejauh mana ia bisa menghadapi situasi saat ini.

Gaya kepemimpinan seorang pemimpin sangat menentukan berlangsungnya proses kerja. Menurut Abdul Mustopa (2020) terdapat 4 gaya kepemimpinan yang dapat dicontoh seorang pemimpin di situasi pandemi saat ini.

Yang pertama adalah ‘Peka’. Pemimpin yang peka adalah mereka peduli dan memiliki hati nurani terhadap sesuatu yang dialami orang maupun lingkungan hidup. Dalam situasi Covid-19 ini seorang pemimpin diharapkan bisa melihat dan merasakan apa yang terjadi dan dampak terhadap bawahannya, bagaimana untuk mengatasinya sehingga dapat mendorong pemimpin untuk membuat kebijakan demi lancarnya proses kerja.

Yang kedua adalah ‘Empati’. Empati adalah sikap dapat merasakan apa yang dialami oleh orang lain lalu membayangkan diri sendiri mengalami penderitaan tersebut. Pemimpin yang memiliki empati dapat memahami permasalahan dan aspirasi karyawannya. Di masa pandemi ini merupakan situasi yang tepat untuk berempati dan memberikan perhatian tulus kepada karyawannya.

Yang ketiga adalah ‘Solutif’. Pengertian solutif adalah kemampuan seseorang untuk mencari solusi atau jalan keluar dari permasalahaan yang sedang dihadapi. Seorang pemimpin diharapkan dapat memberikan jalan keluar terhadap permasalahan yang dihadapi organisasinya. Sebagai contoh saat ini banyak organisasi mengalami penurunan, dalam masa seperti ini sangat dibutuhkan seroang pemimpin yang solutif demi memberikan jalan keluar terbaik untuk organisasinya. Terlebih kebijakan work from home (WFH) yang saat ini dijalankan menuntut semua pemimpin agar memastikan bahwa karyawan tetap produktif dan pekerjaan berlangsung dengan lancar.

Yang terakhir adalah ‘Evaluatif’. Pengertian evaluatif adalah kegiatan penelitian yang sifatnya mengevaluasi suatu program yang telah selesai dijalankan dan bertujuan untuk mengukur keberhasilan suatu kegiatan/program dan menentukan keberhasilan suatu program dan apakah telah sesuai dengan yang diharapkan. Proses evaluasi sangat penting dilakukan setelah proses pencapaian target. Cara tersebut merupakan cara paling efektif untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari sebuah program yang sudah dijalankan. Pemimpin yang evaluatif diharapkan dapat mengevaluasi setiap program agar kedepannya dapat lebih baik.

Dari keempat gaya kepemimpinan tersebut diharapkan bisa diterapkan dengan baik demi berlangsungnya pekerjaan yang tetap produktif dan lancar, sehingga dapat mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

Related posts