Hnews.id | Pembangunan Milenium (MDGs) untuk kesehatan, tetap menjadi kunci pokok, dan saat ini telah terlihat kemajuan yang signifikan di sektor kesehatan. Khusus negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, kemajuan ini lebih lambat dari yang diharapkan. Terlihat sbb :
- Meskipun terdapat berbagai intervensi kesehatan yang kuat yang dapat mencegah sebagian besar beban penyakit di negara-negara termiskin, dengan intervensi yang terus meningkat, dalam cakupan yang efektif dari intervensi ini berkembang terlalu lambat;
- Ketidakadilan kesehatan semakin melebar; dan
- Intervensi hemat biaya, berupa bila tersedia, atau keduanya tidak memadai dan kurang dimanfaatkan.
Permasalahan mendasar terletak pada sistem kesehatan yang lebih luas, serta kemampuannya buat membagikan intervensi kepada mereka yang membutuhkannya. Kelemahan dan hambatan ada di seluruh sistem, termasuk masalah pengelolaan dan manajemen secara keseluruhan. Masalah sisi penawaran yang kritis seperti sumber daya manusia, infrastruktur, informasi, dan penyediaan pelayanan, dan menuntut masalah-masalah sampingan seperti partisipasi, pengetahuan, dan perilaku orang.
Dalam sistem kesehatan adalah sub-sistem untuk penyediaan pelayanan. Dalam sistem itu bisa jadi sistem rumah sakit, serta dalam sistem laboratorium, serta di antara seluruh sub-sistem ini ada respon, sinergi, serta interaksi dengan tingkatan yang berbeda- beda dengan seluruh blok bangunan sistem kesehatan lainnya. Berpikir sistem merupakan pendekatan untuk penyelesaian masalah yang memandang “masalah” sebagai bagian dari sistem yang luas dan dinamis. Berpikir sistem melibatkan lebih dari sekedar reaksi untuk menyajikan hasil atau peristiwa.
Semua perlakuan terhadap kesehatan mempunyai dampak yang lebih besar atau kecil terhadap tingkat sistem pada satu atau lebih bagain-bagian bangunan sistem. Barangkali mungkin ada perlakuan yang relatif simpel atau perubahan bertahap per bagian untuk intervensi yang ada, misalnya saja dengan menambahkan suplemen vitamin A ke vaksinasi rutin, dan tidak semua perlakuan akan berguna dari atau kebutuhan dalam kontek berpikir sistem. Karakteristik yang dapat mempengaruhi, terutama ketika bersatu, bagaimana sistem, termasuk sistem kesehatan, merespons faktor-faktor eksternal atau terhadap suatu intervensi.
Evaluasi konvensional atas input, outcome, dan dampak hanya dapat membawa kita sejauh ini, sering gagal untuk menjelaskan penentu utama dan konteks yang menjelaskan keberhasilan secara keseluruhan atau menciptakan kesulitan tertentu. Berubah secara konstan, sistem menyesuaikan dan menyesuaikan kembali pada banyak skala waktu interaktif. Perubahan adalah sesuatu yang konstan dalam semua sistem berkelanjutan. Memang, sistem yang tidak berubah pada akhirnya runtuh karena mereka adalah bagian dari sistem yang lebih luas.
Berpikir sistem, maksudnya perpindahan paradigma hubungan yang kompleks dan karakteristik sistem kesehatan ini, pelaksanaan pendekatan konvensional yang biasanya digunakan buat merancang serta mengevaluasi intervensi tidak akan membawa kita cukup jauh.
Keterampilan dari berpikir sistem :
Pendekatan yang umum digunakan | Pendekatan berpikir sistem |
Berpikir statis | Berpikir dinamis |
Berfokus pada acara-acara tertentu | Membingkai masalah dalam pola perilaku seiring waktu |
Sistem untuk memikirkan dampak | Sistem untuk memikirkan penyebab |
Melihat perilaku sebagai hasil dari suatu sistem yang digerakkan oleh kekuatan eksterna | Menempatkan tanggung jawab atas perilaku pelaku internal yang mengelola kebijakan dan saluran sistem |
Berpikir pohon per pohon | Berpikir hutan |
Percaya bahwa benar-benar mengetahui sesuatu berarti berfokus pada detail | Percaya bahwa untuk mengetahui sesuatu membutuhkan pemahaman konteks hubungan |
Berpikir faktor | Berpikir operasional |
Daftar faktor-faktor yang mempengaruhi atau berkorelasi dengan beberapa hasil | Berkonsentrasi pada kausalitas dan memahami bagaimana suatu perilaku dihasilkan |
Berpikir garis lurus | Berpikir melingkar |
Melihat hubungan sebab akibat sebagai perjalanan satu arah, mengabaikan (baik sengaja atau tidak) interdependensi dan interaksi antara dan di antara penyebabnya | Melihat hubungan sebab akibat sebagai proses yang sedang berlangsung, bukan peristiwa satu kali, dengan pemberian efek kembali untuk mempengaruhi penyebab dan penyebabnya saling mempengaruhi |
Aspek vital lain dari berpikir sistem terletak pada bagaimana jaringan pemangku kepentingan sistem dimasukkan, disusun dan dikelola, dan bagaimana konteks yang membentuk perilaku pemangku kepentingan ini. Intervensi kesehatan bisa diperuntukan pada orang( lewat intervensi klinis ataupun teknis semacam obat baru, vaksin, serta diagnostik) ataupun pada populasi( lewat intervensi kesehatan masyarakat semacam pembelajaran kesehatan ataupun upaya legislatif). Intervensi ini kerap mempunyai implikasi buat sistem kesehatan yang lebih rumit daripada yang dihargai tadinya. Kala intervensi paling utama bertujuan buat mengganti ataupun menguatkan sistem kesehatan itu sendiri, permasalahan jadi lebih rumit sehubungan dengan bagaimana sistem merespons.