Hnews.id | Pada masa pandemi Covid-19, berdampak pada masalah ketenagakerjaan antara lain Work From Home (WFH) atau bekerja dari rumah, pembayaran upah yang berkurang hingga Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Pelaksanaan kebijakan pemerintah untuk menurunkan angka penyebaran Covid-19, mulai dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), PPKM Mikro, PPKM Darurat, sampai dengan PPKM level 4 mengakibatkan sebagian organisasi tidak dapat beroperasi atau membuat kebijakan untuk karyawannya bekerja dari rumah yang biasa dikenal dengan sebutan Work From Home (WFH).
Meskipun Work From Home (WFH), karyawan tetap bekerja ,hanya saja tidak perlu hadir ke tempat kerja. Dengan demikian, upah dan tunjangan karyawan tetap dibayarkan oleh organisasi. Namun, kondisi pandemi Covid 19 ini membuat kebijakan pimpinan organisasi tidak dapat membayar tunjangan yang sifatnya tidak tetap, karena mengalami krisis ekonomi. Hal ini dapat berpengaruh terhadap kepemimpinan di masa pandemi Covid-19 untuk menyelesaikan dan bagaimana menyikapi masalah yang terjadi di organisasi tersebut.
Pada saat karyawan melakukan Work From Home (WFH), pimpinan harus memikirkan bagaimana caranya supaya tetap bekerja secara produktif dan tetap semangat. Ketika karyawan bekerja dari rumah, karyawan dituntut dengan situasi yang baru. Persoalan dan tuntutan lebih tinggi ketika bekerja dari rumah dari pada bekerja di kantor, ditambah dengan kondisi pandemi Covid 19. Kepemimpinan di masa pandemi Covid-19 ini dituntut agar memotivasi karyawan. Salah satunya dengan menjaga psikologi karyawan. Pemimpin yang memiliki rasa empati harus diterapkan di masa pandemi Covid-19 ini, karena harus diakui stress yang mungkin akan dirasakan karyawan.
Pemimpin juga diwajibkan mendukung dan memotivasi karyawan yang berkerja dari rumah dalam keadaan isolasi mandiri, bahkan tinggal sendiri. Menghubungi dan menanyakan kebutuhan mereka saja merupakan bentuk empati dan motivasi seorang pemimpin, agar karyawan tetap produktif walaupun bekerja dari rumah. Memfasilitasi produk kesehatan di tempat kerja juga merupakan bentuk motivasi pimpinan terhadap karyawannya, seperti menyediakan stok masker untuk karyawan yang bekerja di kantor, hand sanitizer, desinfektan untuk ruangan, serta kotak P3K untuk kebutuhan yang darurat. Pimpinan harus memastikan bahwa protokol kesehatan tersebut dilakukan dengan baik oleh karyawan sehingga mereka merasa aman ketika harus bekerja di kantor dan dapat memotivasi agar focus dalam bekerja serta mengurangi rasa cemas terhadap virus Covid-19.
Ujian seorang pemimpin di masa pandemi Covid-19 merupakan konsekuensi krisis yang dapat berlangsung cukup lama dan tidak dapat diprediksi. Penerapan kepemimpinan tersebut diharapkan dapat membangun dan memperkuat perilaku dan nilai-nilai di organisasi guna mempersiapkan organisasi yang lebih baik lagi untuk tantangan yang lebih rumit pula.