Koordinator Lapangan, Berfikir Sistem dalam Kegiatan Vaksin

foto:fpk.unair/2021

Hnews.id | Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 10 Tahun 2021, menjelaskan tentang pelaksanaan vaksinasi Covid-19, yang bisa mendapatkan Vaksin Gotong Royong (VGR) adalah pegawai, keluarga, dan individu lain yang masih terikat dengan pegawai suatu badan hukum atau badan usaha, masyarakat disekitar lokasi badan hukum atau badan usaha yang masih menjadi tanggung jawabnya, dan yang terakhir warga negara asing yang bekerja di badan hukum atau usaha tempat pelaksanaan vaksin gotong royong.

Jenis vaksin yang di gunakan berbeda dengan jenis vaksin yang digunakan untuk program pemerintah, jika vaksinasi program pemerintah menggunakan sinovac dan  AstraZeneca, untuk vaksin gotong royong ini menggunakan jenis sinopharm. Lalu untuk pendistribusiannya dilakukan oleh bio Farma menuju fasilitas kesehatan yang di tunjuk oleh badan usaha itu sendiri. Fasilitas kesehatan yang di tunjuk oleh badan usaha harus memenuhi persyaratan seperti memadainya tempat penyimpanan vaksin yang sesuai dengan kriteria yang sudah di tetapkan oleh bio Farma. Selanjutnya untuk kegiatan vaksinasi tersebut dilakukan oleh fasilitas kesehatan ketempat badan usaha yang telah di sepakati.

Dalam hal ini agar kegiatan vaksinasi dapat terlaksana dengan baik dibutuhkannya kepemimpinan yang mampu berfikir sistem. Kepemimpinan adalah seorang pemimpin yang mempunyai keterampilan untuk mempengaruhi dan membimbing suatu kelompok untuk mengerjakan suatu tujuan bersama. Tentu saja seorang pemimpin di tuntut untuk berfikir sistem agar mampu menyelesaikan masalah yang terjadi. Pemimpin menunjuk koordinator lapangan yang nanti akan di bentuk tim. Ketua koordinator ini yang mencarikan tim yang terdiri dari petugas registrasi, petugas kesehatan untuk di bagian skrining dan dokter untuk di bagian penyuntikan vaksin, petugas observasi dan petugas pencetak kartu vaksin, serta  perlengkapan.  Setelah membentuk tim, koordinator lapangan menghubungi pihak pengadaan bahwa vaksin akan dilaksanakan pada tanggal yang telah ditetapkan untuk di siapkan kebutuhan perlengkapan kegiatan vaksin. Selanjutnya koordinator lapangan melakukan survey lokasi perusahaan yang akan di vaksin minimal 5 hari atau maksimal 1 hari sebelum kegiatan vakisn dilakukan. Tidak hanya sampai disitu tugas koordinator lapangan juga harus memastikan data peserta vaksin yang telah terdaftar sudah sesuai dengan yang di daftarkan perusahaan.

Banyaknya jumlah tim dalam kegiatan vaksin ditentukan dari jumlah peserta per hari, jika peserta per hari hanya 150 orang maka hanya memerlukan 1 tim saja. Setelah semuanya sudah sesuai koordinator lapangan membuat absen peserta vaksin. Sebelum keberangkatan kegiatan vaksin koordinator lapangan menyiapkan vaksin, menyiapkan laptop, koordinator lapangan dibantu dengan tenaga IT untuk melakukan penyetingan input data peserta vaksin seperti penyetingan nama dokter, penyetingan nama akun yang harus di input. Setelah itu keberangkatan koordinator lapangan harus memastikan kelancaran kegiatan vaksin dari awal sampai akhir, dari mulai registrasi, lalu kebagian skrining dan suntik vaksin, selanjutnya kebagian observasi selama 15 menit, lalu kebagian print kartu vaksin.

Semua harus berjalan dengan sesuai. Semua kendala dan masalah yang terjadi selama pelaksanaan kegiatan vaksin menjadi tanggung jawab koordinator lapangan. Diakhir kegiatan koordinator lapangan membuat laporan rekapan jumlah peserta yang di vaksin, yang tidak di vaksin dan sisa vaksin. Laporan itu dikirim kantor pusat dan perusahaan tempat dilaksanakan vaksin. Selanjutnya koordinator lapangan membuat berita acara. Setelah sampai di fasilitas Kesehatan koordinator lapangan harus memastikan sisa vaksin harus sesuai sama data yang telah di vaksin tidak boleh adanya selisih. Jika ada vaksin yang rusak harus di buatkan berita acara. Dan yang terakhir kordinator lapangan harus memastikan sudah terinputnya pcare yang nantinya hal itu penting untuk penerbitan sertifikat vaksin.

Tentu saja tugas koordinator lapangan bukanlah sesuatu hal yang mudah perlunya kedisiplinan dan Kerjasama antar tim menjadi faktor keberhasilan kegiatan vaksin gotong royong. Hal ini yang membuat koordinasi lapangan diperlukannya berfikir sistem agar segala serangkaian kegiatan dapat berjalan dengan baik dan lancar sampai akhir.

Related posts