Hnews.id | Pandemi Covid-19 kini melanda hampir semua negara di dunia. Meski di awal wabah ada sejumlah negara yang terkesan santai menghadapinya, sejak diumumkan pasien positif pada awal Maret 2020 terjadi sangat cepat. Hal ini mengakibatkan beberapa daerah di Indonesia menjadi zona merah Covid-19, seperti Jakarta, Bogor dan Bandung. Kini setiap negara telah menunjukkan keseriusannya dalam berperang melawan terjangan Covid-19. Setiap negara mengerahkan segenap daya upaya untuk menangani pandemi ini demi membatasi area sebaran virus dan meminimalisasi jumlah orang terpapar dan korban meninggal.
Sampai saat ini Jumat 13 Agustus 2021 Jumlah Kasus Covid di Indonnesia dari data Kemenkes Jumlah yang terkonfirmasi sebanyak 3.804.718 Orang, dengan penambahan kasus positif hari ini 30.788 orang serta Kasus yang meninggal sebanyak 115.096 Orang dengan pertambahan kasus meninggal Hari ini adalah 1.432 Orang. Sementara di Kabupaten Bogor Jumlah Kasus yang terkonfirmasi sampai saat ini sebanyak 43.085 orang dengan penambahan kasus positif sebanyak 186 orang dan kasus yang meninggal sampai saat ini adalah 567 orang.
Pada masa pandemi Covid 19 ini dituntut untuk melakukan sebuah perubahan, baik dalam hal cara berpikir, cara berperilaku, dan cara bekerja. Tantangan selanjutnya adalah cara berpikir dan cara berperilaku yang dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan tangguh terhadap ancaman penyakit serta situasi saat ini sangat membutuhkan kemitraan berbagai pihak dan kesiapan sumber daya manusia pendukungnya.
Melihat negara-negara maju dalam menangani laju penyebaran wabah dan tampak tidak mampu menekan angka korban tewas, orang segera berkesimpulan bahwa kemajuan, kekayaan, dan kebesaran sebuah negara tidak menjamin keberhasilan meredam serangan Covid-19. Berbeda dengan sumber daya alam dan sumber pendanaan nasional yang melimpah, kesiapan kepemimpinan suatu negara tampaknya lebih menjadi faktor penentu, yang menentukan tingkat efektivitas dalam merespons pandemi Covid-19.
Kecepatan dan ketepatan penanganan wabah COVID-19 sangat bergantung pada kecepatan dan ketepatan pengambilan keputusan. Kecepatan dan ketepatan pengambilan keputusan sangat bergantung pada kualitas kepemimpinan dan tingkat koordinasi antara masing-masing kepemimpinan internal dan antar tingkat kepemimpinan. Semakin sigap, tanggap, solid, dan efektif kepemimpinan negara, serta diperlukan peran nyata dari pemimpin, agar terus meningkatkan tindakan promotif dan preventif, mengembangkan praktik Kesehatan masyarakat agar sukses melewati masa krisis. Contoh kepemimpinan dalam praktik kesehatan masyarakat termasuk kepemimpinan dalam proses evaluasi, kepemimpinan dalam perumusan kebijakan, dan kepemimpinan dalam jaminan.
Banyak sekali pengaruh pandemi Covid-19 terhadap Kesehatan masyarakat diantaranya mempengaruhi indikator kesehatan masyarakat seperti Umur Harapan Hidup (UHH) menurun, status gizi menurun, angka kesakitan meningkat dan angka kematian meningkat. Selain itu, berpengaruh terhadap menurunnya produktivitas, daya saing dan kesejahteraan masyarakat.