Covid-19 Pada Ibu Hamil

Sumber:koleksipribadi/2021

Hnews.id | Ibu hamil merupakan populasi yang rentan terinfeksi COVID-19. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah studi literature review. Basis data yang digunakan dalam pencarian sumber adalah Google Scholer dan PubMed. Virus Corona baru telah menjadi topik hangat di seluruh dunia. Bahkan, sejak beberapa orang di Indonesia dinyatakan positif terinfeksi virus corona, masyarakat semakin panik mencari informasi tentang corona. Belum banyak informasi tentang COVID-19 pada ibu hamil beserta bayinya, banyak yang menanyakan hal tersebut kepada saya sebagai bidan di Puskesmas, yaitu mengenai : Bisakah ibu hamil terkena infeksi virus corona ? Bagaimana cara mencegahnya ? Apakah berbahaya pada kehamilan dan bayinya ? dan sebagainya.

Kehamilan di masa pandemi Covid-19 dapat menimbulkan kecemasan, terutama bagi ibu hamil yang rentan mengalami stres dan kelelahan. Keadaan ini akan menyebabkan sistem imun tubuh cenderung menurun. Sistem imun yang melemah dapat membuat tubuh rentan terhadap virus. Seperti yang diharapkan, berikut adalah beberapa informasi penting tentang kehamilan dan virus corona. Gejala atau tanda ibu hamil yang terinfeksi virus corona biasanya lebih mudah dirasakan, karena infeksi virus dapat menyebabkan banyak penyakit pada saluran pernapasan. Terutama ibu hamil dengan riwayat penyakit bawaan, seperti:

  • Asma
  • Paru-paru
  • Gangguan kerusakan hati
  • Diabetes
  • Darah tinggi dan kodisi medis lainnya

Selain gejala yang ditimbulkan cukup parah, Covid-19 pada ibu hamil bisa menjurus pada komplikasi.

Yang menjadi faktor risiko cukup besar untuk ketuban pecah dini, persalinan prematur, hambatan pertumbuhan intrauterine, takikardia janin dan gawat janin ketika infeksi terjadi pada trimester terakhir kehamilan. Komplikasi dan gejala kegawatan akibat COVID19 diantaranya: pneumonia, keguguran, sindrom disfungsi organ ganda (MODS), sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS), intrauterine growth restriction (IUGR), ketuban pecah dini, dan persalinan prematur. Hal tersebut tentu menimbulkan rasa takut dan khawatir yang berlebihan, megingat harus memikirkan kondisi dan keselamatan janin. Oleh sebab itu sangat penting bagi ibu hamil melakukan pencegahan demi melindungi diri dan bayi yang dikandungnya. 

Seberapa bahaya Covid-29 terhadap ibu hamil ? 

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mencatat bahwa wanita hamil yang terkena virus corona dapat memiliki kondisi yang lebih buruk dari pada wanita yang tidak hamil. Hal-hal seperti keguguran, kelahiran prematur, lahir mati, dan memiliki infeksi yag lebih parah, semuanya telah diamati pada ibu hamil dengan virus corona lainnya. Selain itu demam tinggi pada trimester pertama kehamilan, apa pun penyebabnya, dapat menyebabkan cacat lahir. Bayi yang dikandung wanita dengan Covid-19 juga secara signifikan lebih mungkin menjadi prematur dan mengalami komplikasi lain. “Wanita dengan Covid-19 selama kehamilan lebih dari 50 persen lebih mungkin untuk mengalami komplikasi kehamilan (seperti kelahiran prematur, pre-eklamsia, perawatan intensif dan kematian) dibandingkan dengan wanita hamil yang tidak terpapar Covid-19,” kata kedokteran janin Oxford.

Ibu hamil positif COVID-19 tidak menularkan virus corona pada janin dalam kandungan, sekalipun ibu hamil terkena coronavirus, belum ada bukti yang menyatakan akan terjadinya penularan dari ibu ke janin atau bayinya. Di Wuhan, Tiongkok, yang merupakan pusat wabah virus corona, pernah dilaporkan ada kasus bayi baru lahir yang positif Covid-19. Meski demikian, penyebab bayi tersebut tertular virus ini masih belum bisa dipastikan. Beberapa praktisi kesehatan menduga bayi tersebut terkena virus corona sejak dalam kandungan. Sebagian lagi berpendapat bayi tersebut tertular lewat percikan droplet liur dari sang ibu ketika berada di dekat sang bayi.

Berdasarkan fakta tersebut, kesimpulan sementara yang dapat ditarik adalah tidak ada risiko penularan virus corona dari ibu hamil ke janin. Hal ini juga dikuatkan oleh publikasi CDC yang menegaskan bahwa coronavirus tidak ditemukan pada cairan ketuban.

Virus tidak menular lewat ASI

Coronavirus pun tidak terdeteksi pada ASI. Dengan kata lain, ibu yang positif Covid-19 tetap bisa menyusui bayinya. Namun, tetap ada kemungkinan Anda menularkan virus tersebut melalui droplets karena melakukan kontak jarak dekat dengan bayi. Oleh karena itu, Anda tetap harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat selama masa menyusui.

Bagaimana cara terhindar dari virus corona saat hamil ?

Tindakan pencegahan penularan virus corona pada ibu hamil sama denga orang-orang pada ummnya, yakni :  

  • Menutup hidung dan mulut dengan siku ketika batuk atau bersin 
  • Hindari orang-orang yang terlihat sakit, termasu batuk dan pilek 
  • Sering mencuci tangan dengan sabun dan air menglir atau mengunkan hand sanitizier yang mengandung alkohol. 
  • Ibu hamil juga tidak disarankan untuk melakukan perjalanan jauh, terutama ke daera yang terjangkit virus corona.

Jika Anda merasa baru saja pulang dari area yag terinfeksi, periksakan diri ke dokter dan komunikasikan dengan bidan atau dokter kandungan yang menangani Anda.

Ibu hamil sudah bisa mendapatkan vaksin Covid-19

Vaksin covid untuk ibu hamil sudah boleh diberikan untuk mencegah penulara penyakit. Pemberian vaksin dapat dilakukan ada ibu hamil dengan risiko tinggi, tenaga kesehatan yang sedang hamil, serta ibu hami dengan risiko rendah yang setuju menerim vaksinasi usai berkonsultasi dengan dokter.

Syarat yang harus dipenuhi adalah usia kandungan > 13 minggu atau antara 13-33 minggu, memiliki tekanan darah normal, tidak punya gejala atau keluhan pre eklampsia, dan tidak sedang menjalani pengobatan dan jika memiliki komorbid harus dalam kondisi terkontrol. Ibu hamil bisa melakukan registrasi vaksinasi di tempat layanan vaksin atau faskes yang ditunjuk oleh pemerintah. Vaksin yang diperbolehkan untuk ibu hamil adalah Sinovac, Moderna, Pfizer sesuai ketersediaan.

Saat menerima vaksin

Ikuti protokol kesehatan. 

Pastikan Anda selalu mengikuti aturan kesehatan pada lokasi vaksinasi, misalnya menjaga jarak saat menunggu panggilan atau mengenakan masker.

Berterus terang tentang kondisi diri sendiri. 

Sampaikan kepada tenaga kesehatan jika Anda memiliki kondisi yang harus diperhatikan, seperti sedang mengandung atau mengalami gangguan kekebalan tubuh.

Simpan bukti vaksinasi. 

Penerima vaksin akan menerima kartu yang menyatakan jenis vaksin COVID-19 yang diterima, waktu, dan lokasi vaksinasi. Simpan kartu ini dengan baik kalau-kalau dibutuhkan pada masa mendatang.

Rekomendasi metode persalinan untuk ibu hamil yang positif Corona Meski demikian, sejauh ini para peneliti juga belum bisa memastikan metode persalinan yang aman untuk menghindarkan bayi dari kemungkinan tertular COVID-19 dari ibu yang positif. Dengan demikian, prosedur kelahiran normal atau caesar masih didasarkan atas pertimbangan standar, seperti berat badan janin maupun kondisi kesehatan ibu hamil itu sendiri.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *