Hnews.id | Upaya yang dilakukan ini bertujuan untuk memberikan sejumlah edukasi dan informasi kepada para remaja putri dalam hal menambah pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi salah satunya adalah keputihan. Karena minimnya sarana edukasi dari tenaga kesehatan didesa tersebut maka dilakukan lah upaya pemberian materi tentang keputihan tersebut agar para remaja putri di desa Luwe Hulu dapat mengetahui cara dan penyebab keputihan dari pengertian hingga penatalaksanaan yang dapat dilakukan jika terjadi keputihan. Kesehatan reproduksi merupakan hal yang dikaitkan dengan suatu kondisi menyangkut kesejahteraan pada fisik, keadaan mental dan juga sosial yang tidak serta merta bebas dari berbagai penyakit salah satunya adalah keputihan.
Menurut World Health Organization (WHO) angkat permasalahan mengenai kesehatan produksi ini sebanyak 31% dari seluruh jumlah penyakit yang di alami oleh banyak Wanita dan keputiha adalah salah satunya yang sering terjadi. Dalam hal ini keputihan pun tidak selalu dianggap suatu masalah besar ataupun patologis, ada kalanya keputihan itu normal terjadi pada situasi tertentu yang biasanya terjadi pada saat sebelum ataupun sesudah menstruasi. Keputihan tidak selalu bersifat patologis, banyak orang menganggap keputihan merupakan hal yang waar tejadi pada perempuan, namun jangan salah keputihan juga ada yang patologis atau berbahaya.
Banyak remaja putri yang tidak bisa membedakan mana keputihan yang normal dan mana keputihan yang tidak normal, mereka menganggap semuanya baik-baik saja. Keputihan yang patologis biasanya akan membuat seseorang tidak nyaman dikarenakan gatal, berbau dan juga sakit. Keputihan patologis terjadi karena keputihan fisiologis yang dianggap normal dan diabaikan padahal hal itu dapat menyebabkan keputihan menjadi tidak normal jika dibiarkan begitu saja. Jika terjadi keputihan yang patolgis yang dapat di lakukan adalah memperbaiki pola kebersihan diri dan segera memeriksakan diri ke tenaga kesehatan.
Keputihan dapat di sebabkan karena terjadinya gangguan pada hormon, terjadinya stress terlebih pada saat pandemi remaja putri banyak mendapatkan tugas dari sekolah, kelelahan, peradangan yang terjadi pada alat kelamin atau juga bisa karena terdapat penyakit pada organ reproduksi. Maka dari itu maka remaja putri di harapkan dapat menjaga kebersihan diri,dan melakukan perilaku personal hygiene yang baik agar dapat mengurangi terjadinya keputihan. Dengan personal hygiene yang baik maka remaja putri akan memiliki kemungkinan kecil untuk terjadi keputihan. Para tenaga Kesehatan juga memberikan edukasi mengenai apa saja yang dapat di lakukan agar personal hygiene dapat dilakukan dengan baik guna mencegah terjadinya keputihan yaitu dengan selalu menjaga kelembaban area vagina, mencuci tangan, mencuci area vagina dengan cara membersihkan nya dari arah depan ke belakang dikarenakan agar bakteri yang terdapat pada bagian anus tidak terbawa ke area vagina.
Selain pola personal hygiene, stress juga dapat memicu terjadinya keputihan dimana stress merupakan keadaan dimana reaksi tubuh terhadap tekanan pada mental atau beban yang ada di pikiran. Dimasa pandemic para remaja putri banyak mengalami stress salah satu penyeabnya adalah menumpuknya tugas yang diberikan ditambah lagi jaringan yang tidak memadai di desa Luwe Hulu tersebut membuat para remaja putri menjadi semakin tertekan mengigat segala nya di lakukan secara daring atau online.
Penggunaan sabun pembersih vagina juga dapat menyebabkan terjadinya keputihan karena pada sabun pembersih vagina dapat membunuh bakteri dan juga dapat membunuh flora normal yang ada pada area vagina padahal flora tersebut berguna untuk system pertahanan dari bakteri jahat yang merugikan. Menggunakan sabun pembersih vagina memang dapat mencegah dan juga mengobati keputihan tetapi hal tersebut dilakukan berdasarkan beberapa indikasi. Dengan matinya flora yang terjadi karena penggunaan sabun pembersih maka keputihan pun akan mudah terjadi bahkan dapat membuat infeksi akibat keputihan yang patologis. Tidak hanya sabun pembersih kebanyakan remaja putri di desa Luwe Hulu membersihkan atau mencuci vagina nya menggunakan ekstrak dun sirih yang di rebus karena di percaya dapat mengurangi terjadinya keputihan itu justru dapat menyebabkan vagina lebih gampang terkena infeksi, iritasi pada kulit vagina bahkan dapat menyebabkan radang panggul akibat komplikasi infeksi yang terjadi.
Gejala keputihan itu berbagai macam, cairan yang keluar biasanya sedikit bisa juga banyak sehingga tidak menutup kemungkinan harus berganti celana dalam terus menerus dan juga bisa menggunakan pembalut. Warna cairannya pun beragam mulai dari bening hingga kecoklatan. Ada cairan keputihan yang tidak berbau ada juga yang sampai berbau busuk dikarenakan terjadi infeksi atau juga di sebut keputihan patologis. Jika keputihan berlangsung lama maka hal itu dapat mempengaruhi kepercayaan diri dan dapat menyebabkan kecemasan yang berlebih pada penderita dikarenakan takut hal itu akan berujung pada kanker.
Banyak remaja putri yang tidak mengetahui ap aitu keputihan, normal atau tidak keputihan yang terjadi, apa penyebab keputihan, bagaimana cara pencegahanya dan juga bagaimana cara penanganan nya. Upaya yang dilakukan oleh tenaga kesehatan ini agar remaja putri dapat memahami lebih banyak mengenai keputihan tersebut.