Hnews.id | Semua manusia yang hidup di dunia ini membutuhkan makan dan minum, pada kehidupan sehari hari makanan yang kita konsumsi pasti melewati perjalanan dan proses panjang sampai semua nutrisinya dapat dimanfaatkan oleh tubuh. Proses ini secara akal sehat sangat rumit karena melibatkan sistem pencernaan.
System pencernaan terdiri dari berbagai organ pada tubuh manusia, organ tersebut adalah:
- Mulut
- Tenggorokan
- Esofagus
- Lambung
- Usus halus
- Usus besar
- Rektum
- Anus
Sistem pencernaan adalah proses yang dilakukan oleh organ dalam tubuh manusia untuk memecah dan mengolah makanan demi menyerap nutrisi. Zat gizi tersebut selanjutnya didistribusikan ke seluruh bagian tubuh, sehingga dapat digunakan sebagai zat tenaga dannjuga menjaga fungsi organ tubuh lain. Selanjutnya sisa dari makanan minuman yang sulit terurai, dicerna atau di serap oleh tubuh, maka dikeluarkan melalui urine atau feses saat buang air besar. Sistem pencernaan makanan dan minuman dikendalikan oleh otak yang dibantu komponen-komponen lain (seperti saraf, hormon, dan enzim) supaya fungsi dari masing-masing organ dan proses kerjasamanya berjalan sesuai kondisi dan teratur. saluran pencernaan manusia juga didukung oleh beberapa otot yang mengkoordinir pergerakan lajuh makanan dan minuman untuk membantu mensukseskan proses pengolahannya mulai dari menelan, menguraikan, absorbsi hingga pada proses pembuangan sisa makanan dan minuman yang tidak dapat diuraikan dan dicerna oleh tubuh manusia.
Apa itu endoskopi ?
Untuk mengetahui sistem pencernaan kita mengalami gangguan atau tidak pada era modern seperti ini endoskopi adalah pilihan yang tepat untuk dilakukan. Pemeriksaan endoskopi, dilakukan untuk melihat kondisi sistem pencernaan, dimulai dari mulut sampai anus. Pemeriksaan melalui endoskopi dapat dilaksanakan melalui alat yang dinamakanendoskopi, yang bentuknya seperti kawat yang lentur, serta dilengkapi lampu dan kamera di ujungnya. Kamera ini berfungsi menangkap setiap objek yang akan dimunculkan di layar monitor.

Kapan dilakukan endoskopi?
Seperti keterangan diatas apabila terjadinya masalah pada saluran pencernaan, tidak hanya saluran pencernaan atas atau bawah yang diprediksi berhubungan dengan kelainan anatomi di saluran cerna. Maka itulah salah satu indikasi perlunya dilakukan tindakan prosedur endoskopi.
Selain fungsinya sebagai alat pemeriksaan di masa teknologi endoskopi ini, juga dikembangkan sebagai terapi. contohnya, berfungsi untuk melebarkan penyempitan saluran pencernaan, mengambil benda asing, menghentikan perdarahan saluran pencernaan atas dan bawah, membuang polip, atau juga bisa pengobatan cancer yang masih jinak.

Pengetahuan yang perlu tentang endoskopi
Hal – hal yang perlu diketahui tentang pemeriksaan endoskopi:
- Pemeriksaan endoskopi dilakukan untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab dispepsia. Pada keadaan ini sekumpulan gejala yang menimbulkan rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau saluran pencernaan atas. Biasanya gejalanya perut terasa kembung dan sakit.
- Pemeriksaan endoskopi dilakukan untuk mengetahui, bagaimana penyebab terjadinya disfagia. Kondisi seperti ini merupakan kosakata/istilah medis untuk menggambarkan seseorang yang memiliki gangguan kesulitan dalam menelan makanan dan minuman.
- Pemeriksaan endoskopi juga dapat mengetahui apa yang menjadi penyebab terjadinya muntah persisten. Muntah ini biasanya muntah yang seringkali terjadi pada manusia.
- Pemeriksaan endoskopi dilakukan untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab dari turunnya BB secara drastis.
- Pemeriksaan endoskopi juga dapat dipakai sebagai barometer untuk mengetahui lokasi yang akurat dari terjadinya bleeding/pendarahan pada saluran pencernaan atas dan saluran pencernaan bawah karena dengan selang yang pada ujungnya terdapat kamera bisa memantau dengan jelas dimana terjadinya bleeding tersebut.
- Pemeriksaan endoskopi juga dilaksanakan untuk mengetahui posisi tukak lambung pada seseorang.
- Pemeriksaan endoskopi juga dapat berfungsi untuk melihat terjadinya pelebaran pembuluh darah kerongkongan dan lambung pada seseorang.
- Pemeriksaan endoskopi dapat digunakan juga untuk melihat seberapa luasnya luka yang diakibatkan menelan zat korosif, yang dapat menyebabkan kerusakan saluran pernapasan, pada kulit, atau saluran pencernaan.

Persiapan Sebelum Dilakukannya Pemeriksaan Endoskopi
Persiapan pada tindakan endoskopi berbeda-beda, tergantung pada jenis endoskopi yang akan dijalani baik itu pada saluran pencernaan atas maupun saluran pencernaan bagian bawah. Setidaknya, kurang lebih diperlukan waktu selama 12 jam berpuasa sebelum dilakukannya pemeriksaan ini. Pada pasien yang memiliki kesulitan dalam BAB atau disebut sembelit, biasanya akan diberikan obat pencahar terlebih dahulu untuk mengosongkan saluran pencernaan sehingga pemeriksaan dapat dilakukan dengan baik. Pasien yang mempunyai riwayat penyakit seperti, asma, tekanan darah tinggi, diabetes melitus sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum dilakukan tindakan endoskopi.
Hal yang Harus Dilakukan Setelah Melakukan Pemeriksaan Endoskopi
Setelah dilakukan prosedur tindakan endokopi, tenaga medis akan menyarankan pasien untuk beristirahat terlebih dahulu sampai efek obat bius hilang. Setelah itu, pasien akan diizinkan untuk pulang, dan sebaiknya pasien tidak menyetir kendaraan pribadi. Kemudian biasanya, akan muncul rasa tidak nyaman pada tenggorokan, terjadinya rasa baal pada bagian mulut atau BAB dan BAK berdarah selama 24 jam setelah prosedur pemeriksaan dilakukan. Pada pasien dengan pengidap sakit tenggorokan, disarankan untuk memakan makanan yang lembut. Apabila dalam waktu lebih dari 24 jam gejalah mashi dirasakan juga, segera dikonsultasikan dengan dokter.

Manfaat dan keuntungan endoskopi
- Dapat melihat organ dalam tubuh manusia secara visual melalui monitor apakah saluran pencernaan atas dan bawah mengalami gangguan atau tidak, sehingga kita bisa mengantipasi dini terjadinya kelainan pada sistem pencernaan.
- Endoskopi juga dapat menghentikan bleeding/pendarahan pada pasien yang mengalami pendarahan pada bagian saluran pencernaan.
- Tanpa harus melakukan tindakan operasi atau sayatan pada bagian organ tubuh, dengan endoskopi dapat digunakan sebagai alat terapi pengobatan polip ataupun cancer.
- Mengangkat benda asing yang tertelan, contohnya; yang sering terjadi pada anak-anak yang tertelan uang koin ataupun lansia yang tertelan gigi palsu. Pengalaman saya juga pernah menemukan pasien dengan gangguan jiwa dijepang, pasien tersebut menelan sikat gigi sepanjang lebih kurang 10-15 cm, dengan dilakukan endoskopi dapat dengan mudah mengangkat sikat gigi tersebut tanpa harus dilakukan pembedahan.
- Dijepang endoskopi sudah menjadi bagian rutin medical chek up untuk karyawan yang diatas umur 35 tahun.