Munculnya Psikosomatik Pada Mahasiswa dimasa Pandemi Covid 19

Gb.katadata.co.id/2021

Hnews.id | Sebagaimana yang kita ketahui bahwa satu tahun lebih indonesia dilanda virus pandemi covid-19, dampak yang terjadi akibat pandemi ini bukan hanya mempengaruhi sektor ekonomi, bisnis, pariwisata dan industri saja bahakan sangat  mempengaruhi dunia Pendidikan serta Kesehatan di Indonesia. Seperti yang kita ketahui pada awal maret 2020 hingga saat ini semua pembelajaran tatap muka di tiadakan demi mencegah penyebaran virus dan memutus mata rantai penyebaran covid-19 di Indonesia seperti tercantum pada permendikbud nomor 719 tahun 2020 tentang pedoman pelaksanaan kurikulum pada satuan pendidikan dalam kondisi khusus. Walaupun untuk saat ini ada beberapa institusi Pendidikan yang berada di daerah yang berzona kuning dan hijau sudah menyelengarakan pembelajaran tatap muka sesuai dengan perubahan atas keputusan bersama menteri pendidikan dan kebudayaan, menteri agama, menteri kesehatan, dan menteri dalam negeri nomor 01/KB/2020, nomor 516 tahun 2020, nomor HK.03.01/MENKES/363/2020, nomor 440-882 tahun 2020 tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran pada tahun ajaran 2020/2021 dan tahun akademik 2020/2021 di masa pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19).

Pembelajaran secara daring pada lingkungan perguruan tinggi juga sangat berpengaruh pada mahasiswa lebih lagi pada mahasiswa yang masih berada di daerah zona merah. Perubahan ini menyebabkan mahasiswa harus beradaptasi dengan sistem baru yang menghadapi banyak tantangan dalam proses implementasinya. Diantaranya, jaringan internet dan jumlah kuota internet yang dibutuhkan stabil dan mencukupi, penyampaian materi ajar tidak sejelas pengajaran tatap muka, dan kemajuan akademik yang tertunda atau tertunda. Selain permasalahan yang berkaitan langsung dengan proses perkuliahan, juga terdapat stressor dari kehidupan mahasiswa sehari-hari.

Dampak dari perubahan-perubahan yang dialami oleh mahasiswa selama pandemi COVID-19 berisiko mengakibatkan terjadinya masalah kesehatan mental yang berujung pada munculnya psikosomatik. Apa itu psikosomatik ? Kata pikiran dan tubuh merupakan gabungan dari dua kata, yaitu pikiran (psyche) dan tubuh (soma). Jika diartikan, gangguan psikosomatik adalah keluhan fisik yang timbul atau dipengaruhi oleh pikiran atau emosi, bukannya oleh alasan fisik yang jelas, seperti luka atau infeksi. Alasan psikosomatis adalah stres dan kecemasan yang berlebihan. Saat kita merasa cemas, gejala fisik meningkat karena aktivitas impuls saraf yang dikirim dari otak ke berbagai bagian tubuh. Psikosomatik bisa memicu munculnya beberapa gejala sakit fisik yaitu seperti nyeri ulu hati, sakit punggung, sakit kepala, mudah lelah, telapak tangan berkeringat dan nyeri otot jika dibiarkan maka akan menimbulkan gejala sesak napas atau asma, nyeri dada serta jantung berdebar kencang.

Pencegahan psikosomatik pada mahasiswa yaitu merubah pemikiran kita yang negative menjadi positif harus meyakinkan diri kita bahwa kita mampu dan bisa untuk melewati masa-masa sulit ini, makan-makanan yang bergizi, cerita masalah kepada seseorang yang dipercayai dan tingkatkan ibadah kepada tuhan yang maha esa.

Related posts