Hnews.id | Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi dapat memudahkan kita untuk belajar dan dapat mendapatkan infomasi yang kita butuhkan kapan saja dan di mana saja. Dalam dunia Pendidikan perkembangan teknologi informasi mulai dirasakan dampak positifnya karena dengan berkembangnya teknologi informasi dunia Pendidikan mulai memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan. Akan tetapi hal tersebut tidak lepas dari sisi negatifnya seperti menurun nya minat atau keinginan mahasiswa untuk belajar.
Seorang mahasiswa yang terbiasa bermain gadget yaitu bermain game online , dan membuka media social seperti faceboo, twitter, Instagram, chatting dengan aplikasi whatss app dll akan mengalami penurunann minat untuk belajar sehingga anak seperti kecanduan harus bermain gadget.
Gadget tidak hanya membuat anak cuek selama berjam-jam akan tetapi disinyalir dapat menurunkan prestasi belajar pada anak. Ini sesuai dengan pengamatan 3 mahasiswa yang mempunyai hobi sama-sama suka bermain game onlineatau membuka media social. Nilai akademisnya mengalami penurunan sedangkan satu mahasiswa yang suka membaca dan jarang bermain gadget prestasi belajarnya mengalami penimgkatan. Para mahasiswa yang suka mempunyai hobi bermain gadget yang berlebihan dapat mengalami penurunan konsentrasi, mahasiswa mengalami penurunan konsentrasinya menjadi lebih pendek dan tidak peduli dengan lingkungannya.
Gadget juga dapat mempengaruhi kemampuan menganalisa permasalahan, ketika belajar, mahasiswa tidak mau mencari data bahkan tidak suka tantangan untuk melakukan analis. Mahasiswa lebih menyukai hal instan dan langsung terlihat hasilnya. Adapun hasil akhirnya tidak diperdulikan. Pengaruh yang lain dapat menjadikan mahasiswa malas menulis dan membaca , gadget menjadikan mahasiswa malas untuk menulis dan membaca. Mahasiswa beranggapan bahwa dengan adanya gadget sudah dapat mengakses materi yang ada tanpa harus ditulis ataupun dirangkum. Ini dapat mempengaruhi mahasiswa menjadi malas menulis dan membaca.
Gadget selain itu juga mempengaruhi kemampuan bersosialisasi, mahasiswa menjadi tidak perduli dengan lingkungan sekitarnya sehingga tidak memahami etika bersosialisasi. Mahasiswa tidak tahu, bila ada banyak orang menginginkan sesuatu yang sama, maka mahasiswa wajib antre agar dapat mencerminkan ketertiban. Ini terjadi karena anak tidak memahami adanya sebuah proses. Apa yang diinginkan harus segera ada dan terwujud. Parahnya lagi gadget digunakan mahasiswa untuk mencontek atau bersikap curang dalm ujian, maka generasi penerus yang kitra harapkan tidak menjadi budak teknologi. Selain itu gadget juga dapat mempengaruhi mahasiswa di saat dosen memberikan materi kuliah, mahasiswa malah bermain gadget antara lain whats’apan sehingga materibyang dijelaskan dosen tidak diperhatikan.