Hnews.id | Dampak Stres pada Ibu Menyusui, terutama di beberapa wanita yang baru menjadi ibu dan perlu menyusui untuk pertama kali bisa merasa takut dan stres. Menyusui adalah waktu ketika seorang ibu terhubung dengan bayinya. Bahkan jika ibu merasa stres atau tertekan, kesehatannya pun dapat berdampak besar pada bayinya. Kondisi ini sebenarnya “menular” dan membuat bayi merasakannya.
Dampak stres pada ibu menyusui adalah sebagai berikut:
- Stres yang mempengaruhi produksi ASI mempengaruhi produksi hormon oksitosin. Hormon ini mendukung kelancaran produksi ASI. Stres dan malaise mengurangi hormon oksitosin, yang mempengaruhi produksi ASI. Akibatnya produksi ASI juga berkurang dan tidak mungkin mengalir dengan lancar.
- Stres yang merusak pola makan dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan dan penggunaan air yang lebih sedikit. Padahal pola makan ibu dapat mempengaruhi kualitas ASI serta pertumbuhan dan perkembangan ASI. Jika ibu kekurangan makanan, otomatis anak kekurangan makanan. Apa yang terjadi kemudian? Secara otomatis mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan mereka. Saat menyusui, ibu bisa mengonsumsi makanan yang mengandung protein, lemak, DHA, vitamin, zat besi, dan kalori yang cukup untuk menunjang pola makan tubuh.
- Bayi merasa stres Saat ibu merasa stres, bayi pun merasakannya. Padahal, otak bayi tumbuh pesat selama 1.000 hari pertama. Saat ibu merasa stres, bayi juga merasa stres dan menghambat pertumbuhan otak kecil.
- Penurunan berat badan Stres pada bayi menyusui dapat mempengaruhi berat badan bayi Anda. Bayi tidak dapat menyerap nutrisi dalam ASI dengan baik. Jika Anda tidak segera bereaksi, status berat badan bayi Anda akan terus menurun, dan bayi Anda tidak akan bisa tumbuh, yang dapat mempengaruhi perkembangan kecerdasan Anda.
- Bayi sering ribut Bayi tidak bisa mengungkapkan perasaannya. Ketika seorang ibu sedang stres, satu-satunya cara untuk menyampaikan perasaan sedihnya adalah dengan menangis. Jika bayi berisik, maka akan lebih mempengaruhi keadaan psikologis ibu.
Cara mengatasi stres berlebihan saat menyusui, yakni tidur yang cukup. Ini bisa menjernihkan pikiran Anda. Bicaralah dengan teman tepercaya. Bukan hal yang buruk untuk berbicara. Setiap ibu memainkan peran terbaiknya lengkap dengan penyakitnya sendiri. Istirahat dan waktu.
Saat bayi Anda sedang tidur, cobalah untuk lebih rileks dan tenang. Tidak apa-apa karena aku seorang ibu. Ibu juga berhak melakukannya. Jangan terlalu banyak berpikir. Sebagian besar ibu menyusui kurang memperhatikan perkembangan bayinya. Apakah bayi saya normal? Benarkah ASI saya cukup untuk kebutuhan bayi saya? Bagaimana dengan semua yang saya makan dan gunakan, apakah aman untuk bayi saya? Pilih yang tenang dan aman.
Menjadi ibu muda memang tidak mudah. Ada banyak perubahan dalam kehidupan seorang ibu. Para ibu dapat menghindari hal ini dengan mencari bantuan dari suami atau kerabat untuk membantu si kecil.