Kesehatan Ibu dan Anak Melalui Kesehatan Tradisional

Sumber:farmaku.com/2022

Hnews.id | Kesehatan Ibu dan anak (KIA) merupakan salah satu fokus utama dalam pembangunan kesehatan, dikarenakan salah satu indikator yang merepresentasikan kesejahteraan masyarakat di suatu negara yaitu Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi dan Balita (AKB dan AKABA). Selain itu terdapat 5 indikator Kesehatan Ibu dan Anak yang masuk dalam 12 indikator keluarga sehat, seperti mengikuti program Keluarga Berencana (KB), ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan, bayi mendapat imunisasi dasar lengkap, bayi mendapat ASI eksklusif, serta balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan. Untuk menilai keberhasilan upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) menggunakan beberapa indikator seperti kunjungan ibu hamil pertama (K1), cakupan kunjungan keempat ibu hamil (K4), cakupan buku KIA, deteksi dini kehamilan berisiko dan persalinan oleh tenaga kesehatan, penanganan komplikasi obstentrik, pelayanan nifas, pelayanan neonatal, penanganan komplikasi neonatal, pelayanan kesehatan anak balita, serta pelayanan kesehatan anak balita sakit. Untuk meningkatkan upaya kesehatan ibu dan anak, pemerintah melakukan berbagai upaya komprehensif, strategis, dan kolaboratif.  Diperlukan peningkatan mutu pelayanan kesehatan serta peningkatan komitmen keluarga dalam menjalani serangkaian proses perawatan. Maka dari itu untuk mewujudkan pembangunan kesehatan yang baik dan berkesinambungan diperlukan suatu sistem kesehatan untuk mendukung upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

Mengingat pentingnya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), maka pemerintah melalui Kementerian Kesehatan mulai tahun 2022 akan meningkatkan cakupan imunisasi dan jumlah vaksinasi, meningkatkan jumlah kunjungan antenatal care (ANC), serta memastikan ketersediaan alat ultrasonography (USG) di setiap Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Upaya ini dilakukan agar dapat melakukan deteksi dini masalah kesehatan yang dialami ibu hamil dan mencegah adanya stunting. Selain melalui 3 langkah baru tersebut, Kementerian Kesehatan juga mengeluarkan pedoman maupun buku-buku yang menjadi sarana edukasi bagi masyarakat. Salah satunya adalah Buku Saku Petunjuk Praktis Asuhan Mandiri Pemanfaatan TOGA dan Akupresur Untuk Meningkatkan Kesehatan Ibu dan Anak Serta Mencegah Stunting yang penggunaannya dibawah pembinaan petugas puskesmas. Buku ini berisikan informasi dan edukasi terkait pemanfaatan kesehatan tradisional berupa Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan akupresur dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Tanaman Obat Keluarga (TOGA) adalah beberapa jenis tanaman yang dapat mengurangi keluhan kesehatan ringan, sedangkan akupresur merupakan penekanan yang dilakukan pada permukaan tubuh di titik-titik akupunktur menggunakan jari atau benda yang berujung tumpul. Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, 44,30% masyarakat Indonesia memanfaatkan upaya kesehatan tradisional pada penduduk semua umur. Presentase tersebut cukup membuktikan bahwa masyarakat saat ini kembali menggunakan trend back to nature/natural life.

Buku saku ini memuat petunjuk umum pemanfaatan TOGA dan akupresur, ramuan dan akupresur untuk membantu meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta mencegah stunting. Petunjuk umum pemanfaatan TOGA  berisi 5 (lima) poin penting yaitu syarat bahan yang digunakan, ukuran dan takaran bahan, penyiapan alat, cara membuat, serta cara penggunaan. Dalam memanfaatkan TOGA bahan yang digunakan adalah bahan yang masih utuh, tidak berbau busuk, tidak layu, serta tidak berubah warna. Untuk pengolahan TOGA tidak disarankan untuk menggunakan peralatan yang berbahan dasar alumunium, timah, dan tembaga, dikarenakan zat tersebut akan bereaksi dengan bahan kimia tertentu yang terdapat pada tanaman, sehingga dapat mengurangi khasiat tanaman tersebut dan bahkan bersifat racun.

Pemanfaatan umum petunjuk akupresur berisi tata cara teknik penekanan, kondisi yang diperhatikan sebelum melakukan akupresur, serta keadaan yang tidak dapat ditangani dengan akupresur. Penekanan pada akupresur dilakukan sebanyak 30 kali hitungan dan dapat diulangi beberapa kali sehari  dengan kekuatan penekanan 1,2 kg/cm2 atau setara dengan 1/3 ujung jari kuku menjadi berwarna putih. Akupresur pada anak dilakukan pada usia diatas 3 tahun, dapat dilakukan 3 kali sehari dan tidak lebih dari 15 menit (pada tiap titik tidak diperkenankan dilaksanakan lebih dari 30 detik). Seseorang yang akan  dilakukan akupresur tidak boleh dalam keadaan terlalu lapar ataupun kenyang serta harus dalam keadaan nyaman. Akupresur tidak diperkenankan dilakukan pada ibu hamil kecuali untuk keluhan mual dan muntah, keadaan gawat darurat, kasus yang memerlukan pembedahan, kanker/tumor, serta pengguna obat pengencer darah atau antikoagulan.

Topik yang terdapat dalam buku saku ini terkait meningkatkan kesehatan ibu adalah untuk meningkatkan produksi ASI, membantu mencegah anemia, membantu menurunkan tekanan darah, membantu pemulihan kondisi Rahim pasca persalinan, serta membantu meningkatkan kebugaran ibu. Topik yang terkait untuk meningkatkan kesehatan anak  terdiri dari membantu mengatasi kembung, membantu mengatasi mimisan, membantu mengurangi batuk, serta membantu meningkatkan daya tahan tubuh anak. Topik yang terkait untuk pencegahan stunting adalah untuk meningkatkan nafsu makan, membantu mengatasi mual dan muntah, serta membantu mengatasi cacingan.

TOGA yang digunakan untuk meningkatkan produksi ASI adalah 1 lembar daun papaya muda, yang dipadukan dengan 2 gelas air, garam dan gula secukupnya. Air direbus sampai mendidih, setelah itu ditambahkan daun papaya yang telah dicuci dan diiris, serta ditambahkan garam dan gula. Ramuan ini diminum setelah proses persalinan, 1 kali sehari selama 2 hari berturut-turut sebanyak 1 gelas. Titik akupresur yang digunakan untuk mencegah terjadinya anemia terletak 3 jari di atas tempurung lutut sisi dalam dan terletak di pinggang sejajar dengan pusar selebar 2 jari tangan di sisi kiri dan kanan garis tengah tubuh.

Sumber Gambar : Buku Saku Petunjuk Praktis Asuhan Mandiri Pemanfaatan TOGA dan Akupresur Untuk Meningkatkan Kesehatan Ibu dan Anak Serta Mencegah Stunting

TOGA yang digunakan untuk membantu mengatasi perut kembung yaitu dengan menggunakan 2 butir bawang merah yang dipadukan dengan setengah jari jahe dan minyak telon secukupnya. Bawang merah dan jahe dibersihkan lalu diparut halus, setelah itu ditambahkan dengan minyak telon. Ramuan ini dioleskan pada bagian perut dan pinggang belakang anak. Titik akupresur yang digunakan adalah 4 jari dibawah tempurung lutut, 1 jari di tepi luar tulang kering dan pada pertengahan ujung bawah tulang dada dan pusar.

Sumber Gambar : Buku Saku Petunjuk Praktis Asuhan Mandiri Pemanfaatan TOGA dan Akupresur Untuk Meningkatkan Kesehatan Ibu dan Anak Serta Mencegah Stunting

TOGA yang digunakan untuk membantu meningkatkan nafsu makan pada anak adalah dengan menggunakan temulawak sebanyak 2 ibu jari dan asam jawa secukupnya, ditambah 1,5 gelas air. Air direbus sampai mendidih, lalu api dikecilkan dan ditambahkan semua bahan, perebusan dilanjutkan sampai 15 menit. Ramuan ini diminum 1 kali sehari sebanyak seperempat gelas. Titik akupresur yang digunakan adalah dibagian perut dan kaki. Berada pada 3 jari disamping kiri dan kanan pusar dan berada pada 4 jari di atas mata kaki sisi dalam.

Sumber Gambar : Buku Saku Petunjuk Praktis Asuhan Mandiri Pemanfaatan TOGA dan Akupresur Untuk Meningkatkan Kesehatan Ibu dan Anak Serta Mencegah Stunting

Pemanfaatan kesehatan tradisional melalui asuhan mandiri TOGA dan akupresur dalam membantu upaya peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) harus dilakukan secara rutin dan teratur agar dapat merasakan manfaat dan khasiatnya.

Related posts