Hnews.id | Virus varian baru ini datang disaat masyarakat Negara Indnesia sudah merasakan aman dan merasa telah kembali normal sebelum adanya Covid-19, adanya virus varian baru ini sangat berdampak kepada masyarakat kecil seperti para pedagang, para ojek online, para buruh lepas dan sebagainya. Dampak yang dirasakan oleh mereka adalah kembalinya kebijakan PPKM yang diberikan oleh pemerintah setempat, bagi pedagang adalah berkurangnya para membeli dan dibatasinya jam berdagang it membuat mereka merasa rugi dikarenakan tidak menutupi modal mereka, bagi para ojek online sepinya orderan bagi ojek online mobil kecil maupun mobil besar dikarenakan dibatasi nya penumpang dalam 1 mobil yaitu hanya 4 orang bagi mobil kecil dan 5 atau 6 orang bagi mobil besar, bukan hanya berdampak ke drivernya akan tetapi berdampak juga ke masyarakat yang mempunyai urusan mendadak tetapi tidak memiliki kendaraan pribadi, serta masyarakat merasa cemas akan kebersihan driver beserta kendaraannya, bagi para buruh lepas dampaknya adalah kerjanya merasa sangat dibatasi.
Bagi petugas medis di Rumah Sakit, Puskesmas dan Klinik pun mengalami dampaknya juga, yaitu meningkatnya angka kunjungan berobat ke dokter umum, kenapa bisa meningkat, karena virus omicron ini memiliki gejala yang mirip dengan ISPA yaitu demam, batuk, pilek dan radang. Banyak pasien mengeluh radang saat mereka habis makan gorengan, ada pula yang merasa sesak saat AC dirumah mereka dicuci, mereka bilang keluhan seperti itu ketika mereka berobat di klinik tempat saya bekerja. Dan kami tim medis merasa harus mengenakan APD lengkap kembali, bagi saya mengenakan APD lengkap itu tidak masalah, hanya saja banyak teman sejawat kami yang merasa sesak ketika melepas APD, virus omicron ini jangan dianggap sepele kenapa saya bilang seperti itu? Karena sudah banyak teman sejawat saya yang positif virus ini. Jika diamati oleh kita virus ini baru saja menyebar beberapa minggu, akan tetapi sudah banyak masyarakat biasa maupun tim medis terkena virus ini dan peningkatan kasus pada virus inipun jauh melonjak setiap harinya, baik yang positif virus ini maupun yang berdampak meninggal karena virus ini.
Sudah ada beberapa teman saya yang positif virus ini dan itu sangat menghambat kerja kami baik di Klinik, Rumah Sakit maupun Puskesmas. Karena kami tim medis merasa sangat kekurangan tenaga kerja serta kurang maksimal nya pelayanan berobat yang kami jalankan atau berikan ke pasien, sebab jika kami kekurangan tenaga kerja di Klinik mau tidak mau pelayanan berobat hanya kami buka setengah hari, sedangkan masyarakat yang ingin berobat tidak semuanya bisa berobat dari pagi hingga siang, kebanyakan pasien di Klinik adalah para pekerja yang dimana mereka baru bisa berobat saat mereka selesai bekerja sekitar jam 3 atau jam 5, terutama sangat menghambat pasien anak-anak yang mengalami demam dilingkungan rumahnya hanya Klinik tempat kami bekerja yang terdekat jadi kami tidak bisa melayani dengan maksimal.
Kami tim medis menghimbau kepada masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan baik dirumah maupun diluar rumah, serta tetaplah memakai masker ketika sedang keluar rumah maupun ketika sakit atau sedang isolasi mandiri dirumah, tetaplah membawa handsanitizer untuk menjaga kebersihan tangan dari kuman atau mencuci tangan diair mengalir menggunakan sabun dan jangan lupa untuk makan tepat waktu atau makan-makanan bergizi serta meminum atau mengkonsumsi vitamin dan olahraga saat mempunyai waktu senggang, agar tubuh kita fit, gantilah pakaian yang telah kita pakai ketika keluar rumah dan yang terakhir adalah jangan lupa menjaga jarak saat diluar rumah.