Inovasi SI ALI JADUL

(Sistem Pendaftaran Online Terjadwal Waktu Layanan) RSUD Budhi Asih

Hnews.id | Pelayanan secara umum merupakan suatu aktivitas  yang diperuntukkan atau ditujukan untuk memberikan kepuasan pada pelanggan, melalui pelayanan ini keinginan dan kebutuhan pelanggan bisa terpenuhi. Menurut R.A Supriyono pelayanan merupakan aktivitas yang diselenggarakan organisasi menyangkut kebutuhan pihak konsumen dan akan menyebabkan kesan tersendiri,  menggunakan pelayanan yang baik maka konsumen akan merasa puas, dengan demikian pelayanan merupakan hal yang sangat penting dalam upaya menarik konsumen untuk memakai produk atau jasa yang ditawarkan. Dalam Kamus Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa pelayanan merupakan sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain, sedangkan melayani yaitu membantu menyiapkan (membantu apa yang diharapkan seseorang). Pada hakekatnya pelayanan merupakan serangkaian aktivitas yang merupakan proses. Sebagai proses pelayanan berlangsung secara rutin dan berkesinambungan mencakup seluruh kehidupan orang pada masyarakat, proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain.

Pelayanan kesehatan merupakan sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya merupakan promotif (memelihara dan meningkatk anderajat kesehatan), preventif (pencegahan), kuratif (penyembuhan), dan rehabilitasi (pemulihan) kesehatan perorangan, keluarga, kelompok atau masyarakat, dan lingkungan. Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat dibutuhkan inovasi atau penemuan yang dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat sehingga tercapai derajat kesehatannya.

Gambar 1 . Sistem Penjadwalan SI ALI JADUL

RSUD Budhi Asih yang beralamat di Jl. Dewi Sartika Cawang 3 No. 200 Jakarta Timur melakukan inovasi pada sistem pendaftaran pasien rawat jalan yang diprakarsai oleh dr. Ida Bagus Nyoman Banjar, MKM pada tahun 2018. Inovasi ini bernama SI ALI JADUL (Sistem Pendaftaran Online Terjadwal Waktu Layanan) yang mendapatkan penghargaan Terbaik III Kategori Inovasi ICT Kesehatan INDOHCF INNOVATION AWARD II-2018. Inovasi ini dapat mengurai kerumitan dari permasalahan panjangnya antrian pasien untuk mengambil antrian pendaftaran rawat jalan. Pasien tidak perlu datang dari pagi dini hari hanya untuk mendapatkan nomor awal, pasien dapat mengetahui informasi ketersediaan layanan rawat jalan, menghindari calo pendaftaran, dan waktu kunjungan lebih efisien karena sesuai dengan jadwal yang telah di sepakati. Sehingga pasien akan merasa nyaman, aman, dan datang sesuai jadwal.

Begitupun dengan petugas yang berkaitan langsung dengan pelayanan rawat jalan. Petugas dapat mengontrol emosi karena antrian lebih rapi, beban kerja petugas menjadi ringan, kursi tunggu pasien sesuai dengan kebutuhan, dan lobi rumah sakit terkendali karena tidak ada penumpukan pasien di bagian pendaftaran.

Inovasi tersebut meliputi penerapan sistem sloting, membuat antrian berdasarkan sistem penjadwalan, dan membuat sistem pendaftaran manual. Penerapan sistem sloting di terapkan untuk pasien BPJS, disesuaikan dengan kuota poliklinik. Misal pada hari poliklinik Gigi Bedah Mulut menerima 50 (lima puluh) pasien, sedangkan yang datang melebihi dari jumlah tersebut, akan di berikan jadwal selanjutnya sesuai kuota yang masih kosong. Untuk antrian berdasarkan sistem penjadwalan, pasien akan diberikan jadwal sesuai kesepekatan antara petugas dengan pasien. Selanjutnya membuat sistem pendaftaran manual, sistem ini untuk pemanggilan pasien sesuai jenisnya, ada pasien BPJS dengan kode B, pasien umum Zamrud dengan kode Z, dan pasien penjadwalan dengan kode P.

Gambar 2 . Mesin Kios-K

Dengan solusi tersebut diharapkan dapat mengurangi antrian pasien sesuai standar Kementerian Kesehatan Nomor 1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit yaitu tercapainya peningkatan komunikasi yang efektif, ketepatan identifikasi pasien serta pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan.

Namun tentu saja masih ditemukan kelemahan dari sistem ini. Diantaranya masih ditemukan pasien yang tidak konsisten datang sesuai jadwal yang telah disepakati, hal ini dapat mengurangi jumlah kuota untuk pasien lain yang ingin berobat apabila pasien sudah datang. Serta masih diperlukan penyesuaian dengan kendala-kendala yang masih ditemukan di lapangan.

Related posts