Aplikasi MDN (Maternal Death Notification)

Sumber:Youtube-2022

Hnews.id | Jumlah  populasi angka kematian pada ibu dan bayi setiap tahun mengalami peningkatan dan relatif tergolong masih cukup tinggi dalam sistem kesehatan. Berdasarkan data yang dikutip dalam evaluasi Millennium Development Goals (MDGs)  pada Tahun 2015, angka kematian ibu di Indonesia mencapai 305 per 100.000 kelahiran hidup sedangkan angka kematian neonatal pada 2017 mencapai 15 per 1.000 kelahiran hidup. Indonesia termasuk 10 negara dengan jumlah kematian tertinggi pada ibu dan bayi di dunia. Tentu hal ini menjadi perhatian dan komitmen yang perlu dilakukan tingkat pencegahanmya.

Beberapa faktor penyebab kematian pada ibu hamil dan bayi dapat disebabkan oleh komplikasi yang tidak terduga, keracunan, eklamsia, asfiksia dan sebagianya. Jika ditinjau dari pelayanan kesehatan dapat disebabkan fasilitas dan infrastruktur yang tidak memadai, SDM dalam proses pelayanan terhadap ibu masih kurang atau tenaga terampil belum memiliki kompetensi yang baik, sikap 3 terlambat dan 4 terlalu, serta akses terhadap pelayanan kesehatan setempat belum optimal terutama pada masyarakat perdesaan yang memiliki letak geografis jauh terhadap akses pelayanan kesehatan. Permasalahan tersebut juga didukung dengan kegagalan sistem pecatatan serta pelaporan data kematian pada ibu dan bayi yang belum terlaporkan dengan baik sehingga tidak bisa mengevaluasi suatu masalah dalam suatu program.

Informasi tentang waktu dan tempat kematian ibu penting untuk dipahami, dalam periode kematian berisiko tinggi di mana kematian ibu umum terjadi. Waktu kematian terkait kehamilan sebagian besar terjadi selama periode postpartum (57%) diikuti oleh masa kehamilan (22,4%) dan masa melahirkan (14,6%). Sedangkan, tempat kematian ibu umumnya kebanyakan terjadi di rumah sakit (58%) dan di rumah (31,4%).

Pemerintah bersama Kementerian Kesehatan telah melakukan berbagai upaya dalam Penurunan AKI dan AKB dimana hal tersebut juga merupakan tujuan prioritas Nasional untuk mencapai SDGs di Tahun 2030 mendatang.  Seperti dengan melakukan monitoring suatu program, kerja sama dengan BKKBN, membuat rujukan ke pelayanan kesehatan terhadap pelayanan ibu dan menyediakan tenaga ahli atau SDM yang belum tersedia.

Seiring dengan perkembangan zaman POGI (Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia) mengembangakan suatu inovasi berbasis aplikasi MDN (Maternal Death Notification) dan diadaptasi oleh Kementerian Kesehatan agar mampu  mempermudah pelaporan kematian ibu menggunakan smartphone. Data tersebut diperlukan untuk mengetahui besar angka kematian serta dapat dijadikan sebagai suatu dasar pengambilan kebijakan dan strategi penurunan kematian. Sistem aplikasi pelaporan ini dapat dikirim dengan meng-install Maternal Death Noti­cation melalui google play store atau melalui web dengan login ke mdn.kemkes.go.id. Data dikirim menggunakan SMS atau internet. Kemuaidan data akan terlaporkan dan tersimpan di server Pusdatin Kemenkes RI.

Aplikasi MDN dinilai relatif praktis, hemat biaya, digital, aman dan dapat dilakukan dimana saja (realtime) untuk mendukung kegiatan Audit Maternal Perinatal. Namun penyebaran informasi MDN sendiri masih perlu ditingkatkan, agar dapat dijangkau dengan mudah oleh masyarakat luas dan memperoleh data melalui berbagai upaya penguatan/dukuangan dari berbagai pihak, pemantauan pelaksanan, serta pelatihan. Perlu dilakukan upaya peningkatan pelayanan kesehatan, kegiatan sosialiasi serta penyuluhan agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan aplikasi tersebut. Pada masa kehamilan dapat dilakukan melalui deteksi kehamilan dan mempersiakan kelahirannya.

Related posts