Inovasi Pelayanan Kesehatan “Cek dan Sadari” Cara Cegah Kanker Serviks Puskesmas Senen

Sumber:today.line.me/2022

Hnews.id | Angka kanker serviks termasuk kategori tinggi nomor dua di Indonesia, pada tahun 2020 kasus kanker serviks mencapai 36.633 kasus dan 17,2%  dengan 57 perempuan meninggal setiap harinya. Dikatakan secara medis, Human Papillomavirus (HPV) adalah penyebab utama terjadinya kanker serviks. Berbagai upaya sudah dilakukan untuk menurunkan angka kanker serviks pada perempuan mulai dari perawatan, pengobatan sampai dilakukan vaksinasi HPV. Untuk mengurangi penyebaran virus tersebut, pencegahan yang dilakukan hingga saat ini adalah dengan vaksinasi HPV yang sudah terbukti berhasil dapat menurunkan angka kanker serviks hingga 40%.  

Melihat tinggi nya angka kanker serviks di Indonesia, banyak inovasi pelayanan kesehatan yang dilakukan mulai dari program hingga melalui aplikasi. Salah satu inovasi yang sudah mendapatkan penghargaan Silver Award dengan kategori Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di Indonesia Health Care Innovation Awards (IHIA) V-2021 atau ajang kompetisi inovasi dibidang kesehatan adalah Cek dan Sadari (Cegah Kanker Serviks dengan Aplikasi MAPLE-S dan Mobil Deteksi Kanker Hibiscus) dari Puskesmas Senen, Jakarta Pusat. Inovasi ini bertujuan untuk menekan angka kanker serviks yang tinggi selama beberapa tahun terakhir, sehingga puskesmas senen mengambil langkah signifikan untuk membuat inovasi Cek dan Sadari tersebut.

Inovasi aplikasi Maple-S (Mapping Online Senen) adalah aplikasi berbasis internet yang memudahkan petugas kesehatan menentukan lokasi pemetaan Wanita Usia Subur (WUS) dalam pelayanan IVA secara efektif dan tepat. Maple-S telah menampung beribu data WUS yang terkumpul. Pengelolaan memasukkan data WUS pada aplikasi Maple-S juga diperlukan peran kader kesehatan IVA. Sedangkan inovasi Mobil Deteksi Kanker Hibiscus adalah pendekatan akses masyarakat yang belum pernah periksa IVA ke puskesmas sehingga mucul lah mobil Hibiscus ini sebagai layanan Jemput Bola untuk memudahkan masyarakat tanpa mengeluarkan uang transportasi saat pergi pemeriksaan IVA ke Puskesmas.

Inovasi ini berfokus pada pemeriksaan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA). Selain karena lebih efesien, hasil yang didapatkan juga lebih cepat walaupun tingkat akurat tidak seperti pap smear. Namun, pemeriksaan IVA ini dianggap lebih mudah dikarenakan dapat dilakukan pada sumber daya yang masih terbatas seperti bidan, maupun tenaga kesehatan berpengalaman atau sudah mendapatkan pelatihan terkait pemeriksaan IVA.

Sejak peluncurannya pada tahun 2016, inovasi ini telah terbukti meningkatkan angka Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) dari 5 persen hingga 14 persen per tahun di wilayah Kecamatan Senen. Selain itu inovasi ini juga menyelamatkan perempuan dari kematian yang disebabkan oleh kanker serviks. Karena keberhasilan nya, inovasi Cek dan Sadari ini mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak dari luar wilayah hingga disambut hangat oleh Bapak Gubernur Anies Baswedan.

Related posts