Inovasi Perlindungan Kesehatan Masyarakat Ditengah Pandemi Covid-19

Hnews.id | Pandemi COVID-19 tidak hanya fokus pada dua titik tentang kesehatan dan ekonomi, akan tetapi hal paling penting yaitu respon terhadap pendekatan sosial budaya karena makin meluasnya penyebaran virus tersebut dan sulitnya mengatasi pandemi ini lebih merupakan masalah sosial budaya dari pada masalah kesehatan.

Kesenjangan sosial di Indonesia bukan tidak mungkin akan terjadi dengan adanya Pandemi Covid-19 ini. Hal ini dibuktikan dengan adanya kebijakan-kebijakan pemerintah yang semakin hari selalu disibukkan dengan pembaharuan dengan tidak mengenal waktu. Baik dari pusat sampai ke daerah kebijakan tersebut hampir terbilang tercapai, mulai dari pembatasan sosial dan selalu menjaga prokes pada setiap berkegiatan. Maka dati itu, pemerintah daerah perlu terus menerus mengawal dan mencermati kebijakan penanganan COVID-19 dan menyesuaikan kebijakannya terhadap tantangan-tantangan baru.

Pada dasarnya pemerintah daerah memainkan peran signifikan dalam memutuskan kebijakan yang paling tepat bagi daerahnya. Karena yang paling faham dan selalu berdekatan langsung dengan masyarakat bukan pemerintahan pusat melainkan pemerintahan daerah.

Pendek kata, pemerintah daerah perlu terus menerus mengawal dan mencermati kebijakan penanganan COVID-19 secara inovasi yang justru masyarakat juga ikut andil dalam pemulihan bersama.

Belum lama ini Indonesia Healthcare Forum (IndoHCF) menggelar ajang Indonesia Healthcare Innovation Awards (IHIA) V-2021 untuk memberi apresiasi terhadap inovasi serta teknologi kesehatan. Inovasi di bidang kesehatan diharapkan terus berkembang di tengah Pandemi Covid-19 untuk berkontribusi bagi masyarakat.  

Menurut Organisasi Kesehatan ini, kondisi suatu keadaan dapat dikatakan baik badan, jiwa serta sosial apabila bisa menjaga setiap orang untuk tetap hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Tantangan Kesehatan Masyarakat di Masa Pandemi Covid-19

Tantangan kesehatan masyarakat di masa Pandemi semakin hari semakin menjadi tanda tanya. Hal itu terjadi dikarenakan, pemerintah di satu sisi yang mendukung gerakan masyarakat dalam penanganan kesehatan masyarakat di masa pandemi justru memberikan data yang menggantung atau tidak pasti. Ketidak pastian data ini merupakan banyaknya informasi yang cara menyampaikan tidak menyatu.

Di masa Covid-19 tren Covid-19 fluktuatif nya akan tinggi, adanya klaster-klaster Covid-19 seperti rumah sakit, perkantoran, pasar, perusahaan dan lain-lain, fasilitas kesehatan di rumah sakit rujukan, laboratorium serta ketersedian SDM tenaga kesehatan. Maka dari itu beberapa pemerintahan daerah juga ikut bantu kegiatan Mobile Combat PCR Covid-19 yang diperuntukan mencegah kasus baru dan penularan Covid-19, meningkatkan kesembuhan pasien serta mengurangi kematian pasien.

Prioritas dan arah kebijakannya rata-rata di pembangunan tahun 2021, yaitu peningkatan pertumbuhan dan ketahanan ekonomi serta keberlanjutan lingkungan hidup, peningkatan percepatan pengurangan kemiskinan dan pengangguran, penguatan ketahanan bencana, pemantapan tata kelola pemerintahan serta ketahanan fiskal daerah

Pentingnya Inovasi Perlindungan Kesehatan

Saat ini Indonesia mengalami triple burden dalam bidang kesehatan, masalah kesehatan ini khususnya tiga masalah kesehatan yaitu penyakit menular yang semakin tinggi, penyakit tidak menular yang juga semakin meningkat, dan prevalensi penyakit yang terdahulu muncul kembali sudah teratasi pencegahannya.

Dari kejadian di atas, masyarakat harus menjadi bagian utama dalam pencegahannya. Banyak cara untuk melakukan hal-hal yang bernilai positif dan mampu memberikan perubahan yang signifikan dengan jiwa kemasyarakatan bangsa Indonesia yaitu gotong royong, saling membuat perencanaan dan lain sebagainya.

Masyarakat utamanya dalam menjaga solidaritas dan membangun keberhasilan yang diinginkan harus melibatkan jiwa-jiwa komunal nya dan sekaligus membentuk suatu sistem layaknya perkumpulan bersama. Dalam hal ini bentuk dukungan secara nyata dari Kementerian dalam mewujudkan serta menyukseskan perencanaan seperti itu dikemas dengan GERMAS (Gerakan Masyarakat) dengan saling membuat perencanaan dan perancangan program infrastruktur berbasis masyarakat di semua wilayah yang berfokus dengan pembangunan serta akses air minum yang bersih, sanitasi dan pemukiman yang layak huni serta penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Pemerintah pun berharap besar terhadap masyarakat untuk mengambil peran dalam hal pencanangan kegiatan terkhusus dalam bidang kesehatan yang muncul dari masyarakat sendiri, seperti halnya masyarakat dan diri sendiri juga banyak peran yang cukup besar dalam pencegahan sebuah penyakit yang dimunculkan dari penyebab gaya dengan selalu mempertahankan pola gaya hidup yang seimbang, kemudian makan makan bergizi, aktivitas fisik serta menjaga pola istirahat dan seimbang dalam gerakan masyarakat hidup seimbang serta bugar serta sehat.

Gerakan Masyarakat bukan tidak memungkinkan dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal semakin lebih baik dan tentunya untuk sebuah pengharapan dengan adanya sebuah kegiatan GERMAS dalam menurunkan angka penyakit dan kematian seseorang yang disebabkan karena perilaku masyarakat yang tidak sehat dan kurang memperdulikan kesehatan lingkungan sekitar dan Pandemi Covid-19.

Related posts