Meningkatkan Derajat Kesehatan dengan Inovasi Preventif

Sumber:jagopreventif.com/2022

Hnews.id | Di penghujung tahun 2019, akibat munculnya pandemi Covid-19, kualitas kesehatan masyarakat di seluruh dunia menurun. Munculnya wabah ini telah menyebabkan resesi di banyak sektor, terutama di sektor kesehatan. Pandemi yang berlangsung lama membuat semua aktivitas dilakukan secara online. Kini 3 tahun telah berlalu dan penyebaran virus Covid-19 sudah berkurang. Meski demikian, kabar penurunan kasus Covid-19 tidak serta merta membuat seluruh warga dunia senang pasca kabar munculnya varian baru penyakit tersebut.

Ketika kasus virus Covid-19 saat ini mereda, muncul kasus baru penyakit hepatitis yang menyebar ke seluruh tanah air, terutama di negara kita, Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menanggapi kasus tersebut melalui Surat Edaran (SE) nomor: HK.02.02/C/2515/2022, menjelaskan bahwa penyebab kasus hepatitis belum diketahui. Kemenkes menghimbau kepada seluruh dinas kesehatan baik dinas kesehatan provinsi maupun kabupaten/kota, dinas kesehatan pelabuhan, laboratorium kesehatan masyarakat dan rumah sakit untuk memantau dan melaporkan kasus sindrom ikterus akut dalam Sistem Kewaspadaan Dini (SKDR) setiap saat.

Pada tanggal 5 April, WHO menerima laporan 10 kasus hepatitis akut dengan etiologi yang tidak diketahui pada anak-anak di Skotlandia tengah. Di Indonesia, 3 pasien anak yang diduga hepatitis akut meninggal beberapa hari lalu di Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM) Jakarta. Hingga saat ini, penyelidikan terkait virus hepatitis terus berlanjut karena kasus yang terus meningkat belakangan ini.

Orang dengan hepatitis dapat mengalami banyak tanda dan gejala, seperti kulit dan mata lebih terang, otot tubuh lemah, urin berwarna gelap, tinja berwarna terang, demam, diare, mual, sakit perut, mual, bahkan muntah. Dalam situasi saat ini, paparan yang paling umum diketahui adalah anak-anak antara 1 bulan dan 16 tahun. Karena belum diketahuinya etiologi kasus hepatitis akut, masyarakat dituntut untuk tetap menjaga pola hidup bersih dan sehat, yang terpenting sering mencuci tangan dengan air mengalir, untuk memutus mata rantai penularan virus hepatitis. .

Dengan munculnya penularan hepatitis saat ini, inovasi pencegahan sangat diperlukan untuk meminimalkan eksaserbasi penularan penyakit. Masyarakat dihimbau untuk melakukan imunisasi dasar bayi baru lahir dengan hepatitis B dalam waktu 24 jam setelah lahir, deteksi dini ibu hamil, dan community project dilakukan dengan memanfaatkan kesempatan masyarakat dan daerah. Tidak terpapar virus hepatitis. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan serta imunisasi.

Related posts