Hnews.id | KIA merupakan pelayanan yang mencakup kesehatan ibu dan anak. Tujuan KIA adalah untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu, bayi baru lahir dan anak dengan meningkatkan kesehatan ibu semaksimal mungkin selama kehamilan, saat melahirkan dan di kemudian hari. Salah satu tujuan program kesehatan ibu dan anak adalah memantapkan kemandirian keluarga dalam menjaga kesehatan ibu dan anak. Di dalam keluarga, ibu dan anak merupakan kelompok yang paling rentan terhadap berbagai masalah kesehatan seperti penyakit dan gangguan gizi yang seringkali berakhir dengan kecacatan atau kematian.
Keunggulan pedoman KIA secara umum adalah ibu dan anak memiliki rekam medis yang lengkap, mulai dari ibu hamil sampai anak berusia 5 tahun. Sedangkan manfaat pedoman KIA khususnya dalam pendokumentasian dan pemantauan kesehatan ibu dan anak, alat komunikasi dan konseling dengan informasi penting bagi ibu, keluarga dan masyarakat tentang kesehatan, gizi dan tabel KIA (standar), alat deteksi dini penyakit ibu dan anak. gangguan atau masalah kesehatan anak, pencatatan gizi dan pelayanan kesehatan ibu dan anak, termasuk transit.
Untuk membantu monitoring dan evaluasi program KIA, perlu dilakukan pendokumentasian dan pelaporan kinerja program secara berkala. Pendokumentasian dan pelaporan cakupan program KIA sangat penting untuk keberhasilan program KIA yang dilaksanakan oleh pemerintah. Data dan informasi tersebut dikumpulkan melalui pemantauan secara berkala dan berkesinambungan terhadap pelaksanaan program kesehatan ibu dan anak. Untuk memantau cakupan pelayanan KIA, dikembangkan Sistem Pemantauan Kesehatan Ibu dan Anak Daerah (PWSKIA) dan telah beroperasi sejak tahun 1981.
Namun dalam proses pencatatan dan pelaporan yang telah dilakukan selama ini, Buku Kohort dan Buku IKM masih digunakan dimana data dicatat dan dilaporkan dengan sistem manual dan disimpan dalam bentuk kertas atau buku dimana kelemahan penyimpanan ini adalah bahwa banyak data yang hilang atau tersimpan karena data tersebut tidak tersimpan dengan baik atau dalam bentuk dokumen fisik. Selain mengisi formulir kosong, sel kosong juga harus berisi data penting pasien. Manipulasi data terjadi karena penulisan data dilakukan secara manual. Dimana mungkin ada perubahan pada beberapa karakter yang mengakibatkan kesalahan data karena salah eja. Kesulitan dalam mencari data pasien karena tidak tertata dengan baik, membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih banyak untuk mengolahnya.
Agar data yang tersimpan dapat dengan mudah dicari, tertata dengan baik serta lengkap dan akurat dari segi isi data, maka diperlukan pemanfaatan komputer untuk mengolah data pasien, agar dapat memberikan banyak keuntungan.manfaat dan kemudahan dalam perawatan pasien antara lain: pelayanan, informasi yang lebih akurat dan pengambilan data yang lebih cepat.
Untuk memperbaiki masalah penyimpanan, pelaporan, dan pemrosesan data KIA, KIA e–Health perlu dibuat. Menurut WHO, e-health adalah penggunaan teknologi dan informasi di bidang kesehatan untuk melayani pasien, meneliti, mendidik, mendiagnosis penyakit, dan memantau kesehatan masyarakat. Sedangkan pada KepMenKes No. 192/MENKES/SK/VI/2012, e-health merupakan pemanfaatan TI di bidang kesehatan khususnya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.
E-health jauh lebih luas dari sekedar layanan e-health. Rangkaian komputer dan teknologi informasi yang diterapkan pada industri perawatan kesehatan adalah e-health. Dengan demikian, e-health merupakan aplikasi teknologi, informasi dan komputer dalam bidang medis. Penerapan teknologi difokuskan pada peningkatan aksesibilitas, efisiensi, efektivitas dan kualitas proses medis dan bisnis di organisasi, praktisi, pasien dan konsumen di bidang medis.
Harapan dari dibangunnya e–Health KIA adalah memberikan alternatif pemecahan masalah yang mengoreksi kelemahan yang terjadi selama ini guna meningkatkan kinerja yang mampu memberikan data yang dibutuhkan dengan cepat dan benar dalam proses pengambilan keputusan selanjutnya.