Motivasi Diri dengan Kepatuhan Pasien Kanker yang Menjalani Kemoterapi pada Situasi Covid-19

Sumber:hellosehat.com/2022

Hnews.id | Pandemi Covid-19 ini berhasil mengubah pendapat pasien yang sebelumnya memilih pengobatan di luar negeri untuk mengakui mutu dan kualitas rumah sakit dalam negeri yang tidak kalah dengan rumah sakit di negeri tetangga.

Dikarenakan lockdown wabah Covid-19, perjalanan antar kota bahkan antar negara ditiadakan untuk beberapa pekan, guna menerapkan sistem lockdown di Indonesia. Dengan adanya wabah Covid-19 pasien tidak hanya pasrah atau menghentikan pengobatan kemonya begitu saja, pasien tetap semangat menjalankan kemoterapinya ditengah pandemi Covid-19. Pasien berinovasi dan akhirnya memilih untuk terus menjalankan pengobatannya di dalam negeri yaitu pada salah satu Rumah Sakit dimana yakni khusus kanker yang berada di tengah ibu kota Jakarta, dan ternyata dokter, pelayanan dan fasilitasnya sangat baik, tidak kalah dengan di luar negeri yaitu Malaysia. 

Semasa pandemi untuk pasien kemoterapi memang ada kenaikan, untuk layanan One Day Care saja ada kenaikan sekitar 50% di salah-satu Rumah Sakit khusus kanker di Jakarta. Ditengah pandemi sulitnya untuk bertatap muka yang semua diharuskan dengan via online, tidak membuat pasien patah semangat untuk terus menjalankan kemoterapinya.

Pasien kanker bisa dikatakan pasien yang luar biasa, mereka yang cukup berjuang dan mempunyai rasa sabar serta ikhlas yang sangat tinggi ditengah wabah pandemi yang sangat bahaya serta tidak membuat mereka sedikitpun para pejuang kanker patah semangat. Mereka menjalankan pengobatan guna melanjutkan kemoterapinya.

Seperti yang kita ketahui pengobatan kanker tidaklah boleh putus atau stop begitu saja, melainkan harus menjalankan beberapa pekan sesuai rekomendasi dokter supaya lekas sembuh dengan maksimal. Kanker mempunyai tingkat stadium yang berbeda, Semakin tinggi stadium kanker yang terbentuk di dalam tubuh, semakin rendah pula peluang untuk sembuh dari kanker. Maka itulah alasannya mengapa sel kanker penting untuk dideteksi sejak dini agar bisa diangkat sepenuhnya dari tubuh.

Maka dari itu umumnya, dokter akan menghilangkan sel kanker melalui beberapa cara, di antaranya dengan operasi, radioterapikemoterapi, atau terapi hormon. Semua terapi untuk kanker, tidaklah cepat, tetapi cukup memakan waktu yang sangat panjang, contoh ada yang 3 tahun bahkan 6 tahun harus menjalankan berbagai kemoterapi demi menuai hasil yang maksimal dan dalam pemantauan dokter. Karena sangat memakan waktu, maka dari itu cek sedini mungkin, karena mencegah lebih baik daripada mengobati.

Related posts