Analisa Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku Perawat dalam Pemilihan Limbah Medis Padat di Rs.X Jakarta Timur, Tahun 2021

Sumber:gustinerz.com/2022

Hnews.id |

Abstrak

Kegiatan yang dilaksanakan oleh rumah sakit menghasilkan berbagai macam limbah, salah satuya Limbah Medis Padat.Tahap awal dalam pengelolaan limbah medis adalah pemilahan. Pemilahan dimulai dari sumber yang menghasilkan limbah yaitu perawat. Di RS. X Jakata Timur dalam observasi awal terdapat masalah perilaku perawat dalam pemilahan limbah medis padat. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku perawat dalam pemilahan limbah medis padat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh perawat tahun 2018 di RS. X yang diambil dengan menggunakan teknik total sampling. Sampel penelitian ini berjumlah 45 responden. Analisis data secara univariat dan bivariate dengan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku perawat dalam pemilahan limbah medis padat (p value = 0,608), dan tidak ada hubungan antara sikap dengan perilaku perawat dalam pemilahan limbah medis padat (p value = 0,657). Kesimpulan bahwa perilaku dalam pemilahan limbah medis padat tidak ada hubungan dengan pengetahuan dan sikap. Sehingga disarankan kepada pihak manajemen RS. X untuk memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi perilaku perawat dalam pemilahan limbah medis padat.

PENDAHULUAN

Limbah dan sampah menjadi permasalahan serius yang terjadi di berbagai negara khususnya di Indonesia. Limbah merupakan bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan baik pada skala industri, rumah tangga, instansi dan lain sebagainya yang dilakukan oleh manusia (Soemirat, 2004).

Jenis limbah tersebut memiliki cara tersendiri dalam penanganan pembuangannya. Limbah yang tidak diolah dengan baik dapat menjadi salah satu faktor terjadinya pencemaran lingkungan yang berdampak buruk bagi kesehatan lingkungan.

Salah satu penghasil limbah terdapat pada kegiatan pelayanan kesehatan, contohnya adalah rumah sakit. Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan yang berlangsung selama dua puluh empat jam dan melibatkan berbagai aktivitas orang banyak sehingga potensial menghasilkan berbagai macam jenis limbah baik berupa benda cair, padat dan gas (UU No.44, 2009). Hal ini mempunyai konsekuensi perlunya pengelolaan limbah rumah sakit sebagai bagian dari kegiatan penyehatan lingkungan yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dari bahaya pencemaran lingkungan yang berasal dari limbah rumah sakit (Adisasmito, 2007).

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa semua orang yang terpajan limbah berbahaya dari fasilitas kesehatan kemungkinan besar menjadi orang yang berisiko, termasuk yang berada dalam fasilitas penghasil limbah berbahaya. Mereka yang berada di luar fasilitas serta memiliki pekerjaan mengelola limbah semacam itu, atau yang berisiko akibat kecerobohan dalam sistem manajemen limbahnya juga termasuk ke dalam kelompok yang berisiko (WHO, 2010). Berdasarkan observasi awal ditemukan adanya sampah medis berupa sarung tangan bekas tercampur dengan sampah plastik dan kertas bekas, meskipun tempat sampah telah disediakan sesuai jenis sampah dan bak sampah telah diberi label sesuai jenis sampah. Sedangkan hasil wawancara dengan salah satu petugas cleaning service, terdapat petugas cleaning service yang tertusuk jarum suntik bekas dikarenakan belum adanya tempat khusus untuk pembuangan jarum suntik bekas pada 4 tahun yang lalu.. Namun tidak ada pencatatan dari pihak rumah sakit, karena memang dari pihak rumah sakit itu sendiri belum ada pencatatan yang jelas mengenai kejadian tersebut dikarenakan masih kurangnya seumber daya yang ada. Dari hasil observasi dan wawancara tersebut mengindikasikan bahwa adanya resiko terkena infeksi pada petugas pengangkuut limbah maupun perawat itu sendiri. Oleh karena itu diperlukan penanganan yang cermat pengelolaan limbah padat rumah sakit mulai dari tahap awal yaitu proses pemilahan.

Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka penulis ingin melakukan penelitian tentang “Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku Perawat dalam Pemilahan Limbah Medis Padat di Rumah Sakit X”. Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

  1. Ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku pemilahan limbah medis padat pada perawat di RS. X.
  2. Ada hubungan antara sikap dengan perilaku pemilahan limbah medis padat pada perawat di RS. X.

METODOLOGI

Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yaitu jenis peneltian yang menekankan waktu pengukuran atau observasi data variable independen dan dependen hanya saku kali pada satu saat, jadi tidak ada tindak lanjut. Dalam studi ini akan diperoleh prevalensi atau efek suatu fenomena (variable independen) dihubungan dengan penyebab (variable dependen) (Nursalam, 2013).

Penelitian ini dilakukan di RS. X Jakarta Timur. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei – Juli 2021. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner yang digunakan berdasarkan variable independen dan dependen dari penelitian.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik total sampling. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 45 orang. Kuesioner ditujukan kepada responden. Pengambilan data sekunder diperoleh dari pihak RS. X, berupa data jumlah pekerja perawat dan profil rumah sakit.

Analisis data dalam penelitian ini melalui proses bertahap yaitu analisis univariat dan analisis bivariat.

HASIL DAN PEMBAHASAN

  1. Perilaku

Bedasarkan tabel 5.1 dapat diiketahui dari 45 responden, responden yang memiliki perilaku kurang baik sebanyak 23 orang (51,1%).

2. Tingkat Pengetahuan

Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden penelitian dengan tingkat pengetahuan perawat tentang pemilahan limbah medis padat pada kategori baik yaitu sebanyak 42 orang (93,3%).

3. Sikap

Bedasarkan tabel 5.3 dapat diiketahui dari 45 responden, responden yang memiliki sikap positif sebanyak 23 orang (5,.1%).

KESIMPULAN

  1. Tingkat pengetahuan perawat tentang pemilahan limbah medis padat sebagian besar dengan kategori baik, yaitu sebanyak 42 responden atau 93,3%.
  2. Sikap positif perawat tentang pemilahan limbah medis padat sebanyak 23 responden atau 51,1% sedangkan sikap negative sebanyak 22 responden atau 48,9%.
  3. Tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan perilaku perawat dalam pemilahan limbah medis padat di RS. X dengan p value = 0,608 > 0,005).
  4. Tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan perilaku perawat dalam pemilahan limbah medis padat di RS. X dengan p value = 0,657 > 0,005).

DAFTAR PUSTAKA

  1. Adisasmito, Wiku. 2007. Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
  2. Ahmadi, Abu. 2000. Psikologi Sosial. Jakarta : Rineka Cipta.
  3. Ahmadi, Abu. 2007. Psikologi Sosial. Jakarta : Rineka Cipta.
  4. Alimohammadi, M., Yousefi, M., Azizi, F., Taghavimanesh, A., Navai, H., Akbar, A. 2018. Dataset on the knowledge, attitude and practices of biomedical wastes management among Neyshabur hospital’s healthcare personnel. Journal Science Direct, 17, 1015-1019.
  5. Amtarina Rina, Arfianti, Andi Zainal, Fifia Chandra. Faktor Risiko Hepatitis B pada Tenaga Kesehatan kota Pekanbaru. Bandung Medical Journal. 2009;41.\
  6. ANA’s Principles of Enviromental Health for Nursing Practice with Implementation Strategies, http:www.nursingword.org/MainMenuCategories/WorkplaceSafety/HealthyNurse/ANAsPrinciplesofenviromentalHealthforNursingPractice.pdf, diakses 29 April 2018.
  7. Arifin, M., 2008. Pengaruh Limbah Rumah Sakit Terhadap Kesehatan. FKUI. Depok.
  8. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
  9. A.  Wawan dan Dewi M. 2011. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika
  10. Azwar, Saefudin. (2007). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pusaka Pelajar.
  11. Azwar, S. 2009. Sikap Manusia, Teori dan Pengukuranny. Jakarta : Pustaka Pelajar.
  12. Budiman & Riyanto A. 2013. Kapita Selektra Kuesioner Pengetahuan dan Sikap Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika.
  13. Depkes R,I. 2006. Pedoman Penatalaksanaan Pengelolaan Limbah Padat dan cair di Rumah Sakit, Bakti Husada, Jakarta.
  14. Fattah, Nurfachanti dkk. Studi Tentang Pelaksanaan Pengelolaan Sampah Medis di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar. Fakultas Kedokteran Unhas : Makassar, 2007.
  15. Nurharyanti, L. 2016. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Perawat Dengan Perilaku Perawat Dalam Pengelolaan Sampah Medis Di Ruang Rawat Inap RSUD Sukoharjo. Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2016.

Related posts