Sinergi Komunitas Kader Posyandu dan Petugas Puskesmas terhadap Pembangunan Kesehatan di Kelurahan Pekayon Jakarta Timur

Sumber:desasemaya.web.id/2022

Hnews.id |

Abstrak

Kader posyandu memiliki peran penting dalam pembangunan kesehatan masyarakat, karena upaya kesehatan tidak mungkin hanya dilakukan oleh petugas kesehatan saja. Dalam menjalankan tugasnya kerjasama yang baik dengan petugas kesehatan setempat merupakan sinergitas yang bertujuan mencapai sasaran program kerja posyandu. Hal ini menjadi penting mengingat tidak semua komunitas kader posyandu memiliki pendidikan dan pengetahuan dibidang kesehatan. Sinergi dalam bentuk pendampingan petugas puskesmas kelurahan Pekayon dengan kader posyandu pekayon diwujudkan dengan bentuk pendampingan dalam program penyuluhan dan pelayanan kesehatan, seperti pelayanan gizi, pelayanan imunisasi, pelayanan KIA (Kesehatan ibu dan anak) dan penanggulangan penyakit menular. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, sumber data utama diperoleh dari wawancara, sumber data sekunder didapat melalui dokumentasi dan studi dari kepustakaan yang berhubungan dengan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan sinergi kader posyandu pekayon dan petugas puskesmas dapat meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah Kelurahan Pekayon Jakarta Timur. Pencapaian suatu program dipengaruhi oleh sinergi berupa pendampingan yang rutin dan transfer knowledge merupakan hal yang mendukung keberhasilan pencapaian kegiatan. Kesibukan kader posyandu, petugas kesehatan setempat dan tingkat pendidikan kader yang masih kurang menjadi faktor penghambat sinergi kerjasama dalam upaya pelayanan kesehatan diposyandu.

Kata Kunci: sinergi, pembangunan kesehatan, kader posyandu

Pendahuluan

Kesehatan merupakan modal penting dalam pembangunan nasional, hal ini dimaksudkan bahwa salah satu indikator keberhasilan pembangunan nasional adalah pencapaian kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan harus yang melibatkan masyarakat maupun pemerintah. Salah satu upaya dari pemerintah Indonesia dalam bidang kesehatan yaitu dengan memberdayakan masyarakat melalui Poyandu.

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar/sosial dasar untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi (Kemenkes RI, 2011).

Dalam menjalankan program-programnya komunitas kader posyandu tidak mungkin bekerja sendiri, pendampingan atau kerjasama dengan petugas puskesmas sangat membantu bahkan suatu keharusan pada program-program yang bersifat klinis Kesehatan. Kerjasama ini merupakan wujud sinergi pemberdayaan komunitas di masyarakat dalam upaya pembangunan Kesehatan.

Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan cara mewawancarai obyek yang dijadikan sumber penelitian, dalam hal ini peneliti mewawancarai Petugas Kesehatan Puskesmas dan Komunitas Kader Posyandu Melati IV. Wawancara juga dilakukan terhadap beberapa masyarakat yang mengikuti program pelayanan di posyandu tersebut. Responden dalam penelitian ini adalah 2 tenaga kesehatan Puskesmas dan 7 kader Posyandu. Untuk kader posyandu, peneliti menetapkan kader Posyandu yang di wawancarai adalah kader aktif, sudah menjadi kader minimal selama 3 tahun yang sudah melakukan kegiatan rutin pelayanan sehingga dapat memahami dinamika masyarakat yang menjadi peserta posyandu. Penelitian dilakukan pada Posyandu Melati IV Rw. 10 Kelurahan Pekayon Jakarta Timur.

Hasil dan Pembahasan

Kader posyandu didefinisikan sebagai tenaga masyarakat yang paling dekat dengan masyarakat (Adisasmito 2010). L. A. Gunawan dan Zulkifli (2003) memberikan batasan tentang kader kesehatan: “kader kesehatan dinamakan juga promotor kesehatan desa (prokes) adalah tenaga sukarela yang dipilih oleh dari masyarakat dan bertugas mengembangkan masyarakat”.

Sinergi adalah interaksi dari usaha yang menghasilkan keuntungan lebih besar dan melampaui apa yang dapat dilakukan oleh masing-masing unit jika melakukannya sendiri-sendiri Kanter (1989). Hal ini bermakna bahwa sinergi dapat menghasilkan tujuan yang maksimal dari pada pekerjaan yang dilakukan sendiri-sendiri. Sinergitas antara petugas Puskesmas dan kader Posyandu adalah kerjasama dalam bentuk pendampingan kegiatan yang bertujuan melayani bersama dan sebagai bentuk pengawasan agar sosialisi program berjalan dengan baik dan tepat guna. Pemberdayaan Kader diupayakan dalam pengembangan pengetahuan dan keterampilan mengenai kesehatan ibu hamil dan gizi balita di wilayah Posyandu mereka.

Posyandu Melati IV merupakan posyandu yang berada di wilayah Kelurahan Pekayon, tepatnya di RW Kelurahan Pekayon Jakarta Timur. Kegiatan posyandu ini adalah khusus program Balita dan Pemantauan Ibu Hamil, sedangkan untuk program lainnya diselenggarakan oleh Posyandu lainnya yang berada di Kelurahan Pekayon Jakarta Timur. Posyandu Melati IV dikelola oleh 7 kader yang berasal dari RW 010 yang membentuk Komunitas dengan slogan “Berbuatlah yang bermanfaat bagi sesama”.

Wawancara dengan Ahli Gizi Puskesmas menunjukkan sudah terjalin kerja sama berupa pendampingan kegiatan pemantauan gizi balita di Posyandu Melati IV Kelurahan Pekayon. Pendampingan dilakukan sebulan sekali mengikuti jadwal program Posyandu. Untuk kegiatan pemberian imunisasi dan pemantauan ibu hamil, pendampingan dilakukan oleh perawat dan bidan puskesmas mengikuti jadwal yang sudah ditetapkan hasil diskusi antara pihak Puskesmas dan kader Posyandu, sedangkan keterangan dari kader Posyandu bahwa selama ini sudah ada pendampingan pada beberapa kegiatan yang membutukan dampingan ahli kesehatan dari Puskesmas. Menurut Ketua kader Posyandu Melati IV Kelurahan Pekayon kehadiran tenaga kesehatan Puskesmas sangat membantu para kader dalam hal yang spesifik mengenai penangan kesehatan, karena Komunitas kader Posyandu hanya jembatan pemberdayaan masyarakat yang sifatnya memberi pelayan dasar seperti penimbangan bayi dan pemberian makanan tambahan balita, sedangkan untuk penangan yang bersifat klinis, seperti imunisasi harus dilakukan oleh tenaga kesehatan. Sementara kader lainnya menjawab “Kita Cuma lulusan SMA, tidak begitu paham mengenai analisa kesehatan, kalau Cuma sekedar menimbang, mengukur berat dan tinggi badan badan bayi saya bisa, tapi untuk kesimpulan bagus tidaknya pertumbuhan balita tersebut saya kurang paham”. Untuk mengatur waktu kesibukan antara petugas puskesmas dan kader, mereka sepakat membuat jadwal Posyandu.

Tabel 1. Jadwal Pendampingan Petugas Puskesmas Kelurahan Pekayon di Posyandu Melati IV

Bulan Mei 2022Nama KegiatanPetugas KesehatanKader Posyandu
Minggu IPenimbangan balita, Konsultasi Gizi danAhli Gizi A  Ketua, Kader A, C, dan E
Pemberian Makanan Tambahan
Minggu IIIPemberian Imunisasi Balita dan Pemantauan Ibu hamilPerawat A, Dokter Koas dan Bidan AKetua, Kader B, D, dan F

Selain sebagai pendamping, kehadiran Petugas kesehatan Puskesmas juga menumbuhkan rasa percaya diri kader posyandu dalam upaya pelaksanaan program-programnya. Diskusi dan transfer knowledge sangat dibutuhkan kader posyandu untuk menambah pengetahuan dan wawasan mereka di bidang kesehatan masyarakat. Pelatihan-pelatihan oleh Tenaga Kesehatan dilakukan rutin 3 bulan sekali untuk menambah ketrampilan Kader dalam menjalankan program-program Posyandu. Kemudahan akses pelayanan kesehatan terhadap kader juga diprioritaskan sebagai penghargaan terhadap upaya mereka membantu program kerja Puskesmas.

Kesimpulan

Keberhasilan suatu program tidak terlepas dari kerjasama yag baik antar pihak terkait untuk mendapatkan nilai lebih besar dari hasil bekerja yang dilakukan secara individual. Sinergi dapat dilihat dari keeratan anggota kelompok atau komunitas yang muncul berupa kerjasama yang baik dengan pihak yang menjadi panduan atau pendamping dalam proses suatu kegiatan. Sinergi ini menjadi dasar bagi terwujudnya kualitas produktif dalam bentuk pencapaian suatu tujuan bersama. Kualitas ini juga disebut effective synergy (sinergi efektif). Komitmen dan motivasi yang ada dalam diri kader   inilah   yang   dapat   menjadi   kekuatan   untuk   bergerak   dan   menggerakkan lingkungannya (penelitian O’Neill dkk. dalam Duffy & Wong, 2003).

Kerjasama antara Petugas Kesehatan Puskesmas dan Komunitas Kader Posyandu merupakan bentuk Sinergi yang bertujuan untuk mencapai hasil yang maksimal dari penyelenggaraan program-program Posyandu Melati IV Kelurahan Pekayon. Sinergi antara Petugas Kesehatan Puskesmas dan Komunitas Kader Posyandu berupa pendampingan dan sharing ilmu pengetahuan di bidang kesehatan ibu dan anak.

Untuk memperoleh sinergi, suatu kelompok atau komunitas kerja harus menjalin kerjasama yang erat dengan pihak terkait yang merupakan mitra kerja, selalu berusaha menambah wawasan, menerima masukan dari orang-orang yang dilayani dan selalu humanis dengan sesama anggota kelompok atau komunitas tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmito, W. 2010. Sistem Kesehatan. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Adi W Gunawan, 2003. Genius Learning Strategy. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.

Dufy, K.G., & Wong, F.Y. (2003). Community Psychology (3rdEd). Boston: Pearson Education, Inc.

Ismawati cahyo, dkk. 2010. Posyandu Dan desa Siaga. Yogyakarta: Mulia Medika.

Kanter, R.M. 1989. Beyond The Cowboy and The Corpocrat: A Call to Action. Dari When Giants Learn to Dance, dalam Psychological Dimensions of Organizational Behavior. Staw, Barry M, Editor, Macmillan, New York.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Buku Panduan Kader Posyandu Menuju Keluarga Sadar Gizi. Jakarta: Depkes RI.

Wicaksono, Harfi Gatra. 2015. Keaktifan Kader Posyandu Dengan Keterampilan Kader Dalam Penimbangan Balita Di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Dlingo I Kabupaten Bantul Propinsi D.I Yogyakarta. KTI Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Press.

Zulkifli. 2003. Posyandu dan Kader Kesehatan. Sumatera Utara: USU Digital Library.

Related posts