Hnews.id |
Abstrak
Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan jenis kualitatif dengan metode studi kepustakaan (library research). Studi pustaka berkaitan dengan kajian teoritis dan beberapa referensi terkait bagaimana pelaksanaan program sanitasi dapat menjadi alternatif dalam peningkatan Gerakan Kesehatan masyarakat lingkungan. Melalui program klinik sanitasi pemerintah berupaya secara serius dalam penanggulangan penyakit Kesehatan lingkungan. Upaya program klinik sanitasi dalam pemberian konseling secara signifikan dapat meningkatkan pengetahuan pasien penderita penyakit berbasis lingkungan. Selain itu, melalui kunjungan ke rumah pemerintah aktif memperbaiki kualitas lingkungan rumah penderita.
Kata kunci: Kesehatan lingkungan, klinik sanitasi
PENDAHULUAN
Kondisi yang tidak sehat dapat menjadi wahana penularan patogen lingkungan sebagai faktor myang mengakibatkan adanya suatu gangguan kesehatan seperti diare, kulit dan ispa, seperti lalat, nyamuk, kecoa, pinjal, pinjal dan tikus (Kemenkes RI, 2016). Kondisi ini juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Meliputi pengolahan sisa metabolisme manusia (feses), ketersediaan air bersih, pengolahan limbah, pengolahan air kotor (limbah), dll. (Omatola & Olaniran, 2022).
Kondisi tersebut menyebabkan timbulnya masalah kesehatan. Penanganan masalah sanitasi seyogyanya dilaksanakan oleh kabupaten/kota dengan mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Indonesia No. 13/2015, yang membahas Pengimlementasian suatu Pelayanan masyarakat dalam kesehatan ruang lingkup lingkup komunitas di Puskesmas (Kementerian Kesehatan RI, 2015). Melalui kondisi tersebut dengan ketidak sadaran masyarakan dalam sanitasi yang baik menyebabkan semakin subur dan merambah nya penyakit-penyakit berbasis lingkungan masyarakat seperti ISPA, diare, DBD, penyakit kulit, dan penyakit lain yang men inang pada pernapasan (Baihaqi, 2021)(Mahawati et al.,2017.).
Puskesmas sebagi produk pemerintah merupakan unit pelayanan kesehatan masyarakat kelas kecil yang memberikan suatu pelayanan secara menyeluruh dan mudah dijangkau pada wilayah kerja kecamatan atau kabupaten (Notoatmodjo, 2010). Program sanitasi termasuk program yang dicanangkan pemerintah pada kesehatan lingkungan, dengan mengutamakan suatu jenis pelayanan sosial hal ini sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Indonesia s 75/2014, tentang Pusat Kesehatan Masyarakat Indonesia pada tingkat komunitas (Hidayat, 2021) (Kementerian Kesehatan RI, 2014).
Melalui Program klinik kebersihan sanitasi masyarakat diberikan pengetahuan dan konseling secara mendalam terkait bagaimana cara pengendalian vektor pembawa penyakit Kesehatan lingkungan seperti serangga sebagai reservoir pembawa (habitat dan suvival) dll (Bandyopadhyay et al., 2021.).
Upaya dalam penanggulangan suatu penyakit tersebut dapat dilaksanakan dengan merancang dan mendesign rumah/tempat pengelolaan makanan dengan suatu alatbernama Ratprof (pertemuan tikus), kelambu dari kain kasa di ventilasi rumah saat digigit nyamuk Anopheles sp, atau penyakit dengan mendesain rumah/tempat pengelolaan makanan dengan menggunakan pestisida sebagai upaya mencegah penyakit kaki gajah dan tindakan kebersihan Pencegahan (Teofila Pramesthi Ningrum, 2021).
Pelayanan klinik sanitasi yang dilaksanakan di tingkat puskesmas ini merupakan penerapan langsung dari Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 13 Tahun 2015 Implementasi klinik higiene mencakup upaya mengintegrasikan layanan social yang berfokus pada populasi dengan risiko tinggi yang perlu diatasi. Isu penyakit lingkungan yang diangkat oleh petugas bersama masyarakat, baik di dalam maupun di luar kotamadya di luar Puskesmas (Manurung et al., 2021).
Data hasil klinik kebersihan provinsi jambi yang di keluarkan oleh satuan dinas kesehatan dan berdasarkan hasil wawancara awal dua arah yang dilakukan dengan kepala dinas kesehatan lingkungan kerja dan olahraga, didapat suatu data klinik sanitasi tinggkat komunitas di kawasan sektor gedung bertingkat yang dioperasikan dari tahun 2005 hingga 2018. Cakupan pencapaian hasil konsultasi dan pengujian lingkungan lambat mencapai target. Di sisi lain, ruang lingkup pelaksanaan intervensi lingkungan telah tercapai. Hal ini terlihat dari hasil pelaksanaan konseling sebesar 11,70% (Setyawan et al., 2021).
Berdasarkan uraian di atas penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran peranan program klinik sanitasi dan dalam peningkatan kesehatan lingkungan.
METODOLOGI
Metode penelitian yang dipilih pada penelitian ini metode kualitatif bertype studi pustaka (library research) materi dari berbagai disiplin keilmuan terkait program klinik sanitasi yang di kolaborasikan dengan kajian teoritis dari referensi literatur-literatur ilmiah (Paul et al., 2021) (Sari, 2021).
sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari literatur-literatur ilmiah yang relevan dengan topik pembahasan seperti buku, jurnal atau artikel ilmiah yang terkait dengan topik yang dipilih (Simarmata et al., 2021).
Teknik pengumpulan data yg digunakan pada penelitian ini yaitu dengan mengumpulkan data tentang hal-hal atau variabel yg baik berupa artikel, jurnal & bahan bahan yang sesuai dengan kaidah ilmiah (Sugiyono, 2015). Untuk memastikan kelangsungan dalam proses penilaian dan mengatasi misinformasi (kesalahpahaman manusia yang mungkin terjadi karena kurangnya pengetahuan peneliti atau kurangnya pustakawan), maka sumber data dari perpustakaan diperiksa dan dibaca kembali secara berulang. (Sugiyono, 2016).
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Pengertian klinik sanitasi
Jika didasarkan pada pemahaman M. Ichsan Sudjarno (2009), Puskesmas didefisikan sebagai vektor penanggulangan kesehatan komunitas tingkat lingkungan masyarakat. Adanya klinik sanitasi didasari pada tujuan kegiatan penanggulangan pencemaran Kesehatan lingkungan. Jika berdasarkan pada Permenkes No. 13/2015 yaitu pemeriksaan, intervensi kesehatan hingga konsultasi kesehatan lingkungan, klinik sanitasi adalah alternatif program peningkatan kesehatan yang dapat dimanfaatkan dalam memerangi penyakit-penyakit akibat faktor lingkungan. Kegiatan klinik sanitasi seperti konseling pasien, perawatan pasien di rumah dan intervensi kesehatan pasien menjadi acuan dalam peningkatan mutu Kesehatan pasien. Model operasional Klinik sanitasi diadaotasi pada model inovasi dari program promosi kesehatan yang di canangkan pemerintah dengan tujuan untuk pemberantasan penyakit yang disebabkan oleh kondisi lingkungan. (Sari, 2012).
Manfaat program klinik sanitasi pada tingkat Puskesmas adalah untuk mengedukasi masyarakat tentang pola hidup sehat dan menurut Kementerian Kesehatan RI (2004) sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan dasar kebersihan masyarakat seperti peningkatan jumlah air minum yang higienis dan jamban rumah tangga. dalam satu daerah. Karakter higiene dasar penting dalam pencegahan penyakit diare.
Pelayanan Klinik Kebersihan Puskesmas diberikan dalam dua cara, di dalam dan di luar ruangan. Melalui program klinik sanitasi, masyarakat disosialisasikan dalam penyuluhan jamban sehat dan higienis, sehingga melatih pola pikir masyarakat secara turun temurun tentang perlunya memiliki kebersihan lingkungan yang baik.
b. Peran Klinik sanitasi di Indonesia
Menurut (Zaman, 2021) peran klinik sanitasi di indonesia terutama di puskesmas sungai raya belum memenuhi fungsi klinik sanitasi secara optimal hal tersebut diakibatkan pada Sumber daya Puskesmas Sungai Raya msebagai puskesmas baru, masih terdapat keterbatasan SDM puskesmas. Pendampingan petugas sanitarian diperlukan petugas puskesmas sehingga dapat berdampak pada peningkatan kesadaran derajat kesehatan masyarakat.
Penelitian yang di lakukan (Susanti et al., 2019) Puskesmas di provinsi Jambi mendapat pencapaian yang cukup baik, hal tersebut dapat dilihat pada ketercapian setiap puskesmas yang telah mencapai target setiap tahun. Secara keseluruhan puskesmas di provinsi Jambi mendapatkan pencapaian rata-rata cakupan konseling 19,32%, inspeksi lingkungan mencapai 72,41%, dan intervensi lingkungan sebesar 100%. Pencapaian ini didasari pada usaha konseling yang di lakukan petugas klinik sanitasi untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat terkait Kesehatan lingkungan. Kondisi lain di dapatkan pada puskesmas baru dengan kondisi SDM yang kurang memadai sehingga inspeksi lingkungan yang dilakukan puskesmas sebagai perwujudan konseling masyarakat tidak tercapai karena tidak tersedia dana dan kendaraaan operasional .
Penelitian yang di lakukan (Ganus et al., 2021) peranan klinik sanitasi dimasyarakat berjalan baik hal tersebut didasari oleh SDM di puskesmas kendalsari kota malang memiliki latar belakang pendidikan kesehatan lingkungan. Faktor lainnya adanya dana yang memadai untuk operasional program klinik sanitasi yang bersumber dari dana BOK puskesmas dan swadaya masyarakat, serta kegiatan yang di pilih telah sesuai dengan buku pedoman dan petunjuk teknis program klinik sanitasi. Pelayanan klinik sanitasi di kota malang cenderung berhasil dalam menyadarkan masyarakat akan pentingnya Kesehatan lingkungan.
Menurut (Augia & Dahlan, 2020) Tingkat penerapan sanitari di Kota Padang dalam penanganan penyakit diare masih rendah, misalnya pada tahun 2016 hanya 25,9% kasus yang dapat ditangani di Provinsi Sumatera Barat. Melalui aplikasi Android dapat membantu tenaga kesehatan dalam memberikan penyuluhan anti diare, tidak hanya di dalam gedung, tetapi juga di luar gedung, karena lebih efektif, efisien, mudah dipahami dan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 13 Tahun 2015. Aplikasi Android dapat dikembangkan untuk menasihati penyakit lingkungan lainnya dan digunakan oleh masyarakat sebagai kegiatan preventif dan promosi program kesehatan lingkungan, mencapai persentase validitas 93%.
Upaya dalam peningkatan klinik sanitasi yang masih rendah menurut (Putriyantari et al., 2019) adalah dengan inovasi berupa pengembangan Website AKSI PINTAR atau Analisis Klinik Sanitasi Pintar untuk pengolahan data klinik sanitasi berbasis lingkungan. Website AKSI PINTAR dapat membantu petugas dalam pelaksanaan kegiatan klinik sanitasi khususnya pada pengolahan data klinik sanitasi karena pertanyaan dan formulir laporan pada website sudah sesuai dengan Permenkes No. 13 Tahun 2015.
Penelitian yang di lakukan (Zeny Pramuli & Sudiadnyana, 2020) menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan dasar pasien pada tingkat komunitas kecil tentang tentang peran klinik sanitasi serta pengetuan dasar tentang pencegahan diare berada dalam kategori dalam kategori kurang yaitu dari sekitar 28 pasien, hanya 24,1% pasien yang mengetahui tujuan dari klinik sanitasi. Selain itu, pada kenyataan dilapangan pasien yang mengalami diare memilih tidak mendatangi klinik. Hasil uji dilapangan dan analisis secara statistik menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara antara tingkatan pengetahuan pasien dengan kunjungan pasien diare ke klinik sanitasi dimana berdampak pada Kesehatan komunitas di Denpasar.
Sedangkan menurut (Ashari & Akbar, 2017) pelaksanaan program STBM sebagai dukungan program klinik sanitasi sehat melibatkan berbagai komponen wilayah kerja puskesmas. Pelaksanaan program klinik sanitasi puskesmas, dapat dikatan belum terlaksana menurut tujuan awal, karena masih kurangnya pengetahuan dan pemahaman petugas kesehatan yang bertugas terkait bagaimana kegiatan program klinik sanitasi berjalan sehingga masyarakat cenderung belum dapat mengimplentasikan tujuan klinik sanitasi.
Dalam penelitian yang dilakukan (Ningrum & Ahmad, 2021) Peran puskesmas dalam melaksanakan upaya kesehatan lingkungan melalui program sanitasi bersama masyarakat sangat penting dalam melaksanakan kebijakan kesehatan. Namun penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa Program Pilar STBM menghasilkan Angka Buang Air Besar Sembarangan pada tahun 2018 rata-rata persentasenya adalah 79,46% yang tidak mencapai target 100% ODF, sehingga selain perlu penyuluhan yang mendalam agar pengetahuan tentang pentingnya menjaga kesehatan lingkungan semakin baik.
KESIMPULAN
Berdasarkan pada kajian Pustaka yang dilakukan program klinik sanitasi yang merupakan salah satu program dari kemetrian Kesehatan dapat menjadi salah satu pilihan untuk menanggulangi masalah Kesehatan lingkungan pada tingkat komunitas.
Namun, kondisi di lapangan banyak klinik sanitasi yang sangat jauh dari kata layak sehingga perlu adanya perhatian lebih dari semua elemen.
DAFTAR PUSTAKA
Ashari, A. E., & Akbar, F. (2017). Evaluasi Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Di Kabupaten Mamuju. Jurnal Kesehatan Manarang, 2(1), 6. https://doi.org/10.33490/jkm.v2i1.7
Augia, T., & Dahlan, H. (2020). Penerapan Aplikasi Konseling Penyakit Diare Klinik Sanitasi Di Puskesmas. Human Care Journal, 5(1), 242. https://doi.org/10.32883/hcj.v5i1.646
Baihaqi, M. F. (2021). Sampah Pembawa Penyakit Bagi Masyarakat.
Bandyopadhyay, P. K., Das, N. R., & Chattopadhyay, A. (n.d.). Organisms Those Carry Disease Causing Organisms (Vector). Biochemical, Immunological and Epidemiological Analysis of Parasitic Diseases (Pp. 189-228). Springer, Singapore.
Ganus, E., Yohanan, A., & Wahyuni, I. (2021). Evaluasi Program Klinik Sanitasi Terhadap Penyakit Berbasis Lingkungan di Puskesmas Kendalsari Kota Malang. Media Husada Journal Environmental Health, 1(1), 44–57.
Hidayat, S. N. (2021). Sejarah Kesehatan Masyarakat dan 5 Basic di Puskesmas.
Mahawati, E., Pakpahan, M., Wulandari, F., Purba, D. H., Sari, M., Unsunnidhal, L., & Saputra, H. M. (n.d.). Penyakit Berbasis Lingkungan. Yayasan Kita Menulis.
Manurung, J., Novela, V., Ulfiana, Q., Simamora, J. P., Argaheni, N. B., Sianturi, E., & Lakhmudien, L. (2021). Kebijakan dan Manajemen Pelayanan Kesehatan. Yayasan Kita Menulis.
Ningrum, R. S., & Ahmad, N. (2021). Kajian Pelaksanaan Program Inovasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) Goyang Gotik Di Puskesmas Pasirkaliki Kota Cimahi. 6(1), 15–26.
Omatola, C. A., & Olaniran, A. O. (2022). Epidemiological significance of the occurrence and persistence of rotaviruses in water and sewage: a critical review and proposal for routine microbiological monitoring. Environmental Science: Processes & Impacts.
Paul, J., Lim, W. M., O’Cass, A., Hao, A. W., & Bresciani, S. (2021). Scientific procedures and rationales for systematic literature reviews (SPAR‐4‐SLR). International Journal of Consumer Studies, 45(4), O1-O16.
Putriyantari, W., Anwar, M. C., & Firdaust, M. (2019). Pembuatan Software “Aksi Pintar” (Analisis Klinik Sanitasi Pintar) Pada Kasus Diare (Studi Kasus Klinik Sanitasi Puskesmas 1 Kembaran Tahun 2017). Buletin Keslingmas, 38(1), 1–16. https://doi.org/10.31983/keslingmas.v38i1.4069
Sari, R. K. (2021). Penelitian Kepustakaan Dalam Penelitian Pengembangan Pendidikan Bahasa Indonesia. Jurnal Borneo Humaniora, 4(2), 60-69.
Setyawan, A., Rasyid, A., & Huda, I. A. S. (2021). EVALUASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN DESA (STUDI PAMSIMAS DESA MEKAR JAYA KECAMATAN TABIR SELATAN KABUPATEN MERANGIN PROVINSI JAMBI). (Doctoral Dissertation, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi).
Simarmata, N. I. P., Hasibuan, A., Rofiki, I., Purba, S., Tasnim, T., Sitorus, E., & Simarmata, J. (2021). Metode Penelitian Untuk Perguruan Tinggi. Yayasan Kita Menulis.
Sugiyono. (2016). Metode penelitian dan pengembangan (research and development/R&D). Alfabeta.
Susanti, F., Lestari, Y., & Abdiana, A. (2019). Analisis Komparasi Pelaksanaan Klinik Sanitasi antara Puskesmas Pencapaian Tinggi dan Puskesmas Pencapaian Rendah di Kota Jambi Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Andalas, 8(3), 677. https://doi.org/10.25077/jka.v8i3.1057
Teofila Pramesthi Ningrum, T. P. N. (2021). PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA E-BOOK CERITA BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) BAGI SISWA SEKOLAH DASAR (SD) Teofila Pramesthi Ningrum, T. P. N. (2021). PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA E-BOOK CERITA BERGAMBAR UNTUK MENINGKATK. (Doctoral Dissertation, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).
Zaman, M. K. (2021). Pendampingan Program Klinik Sanitasi Puskesmas Sungai Raya Tahun 2020. Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas, 01(1), 20–31.
Zeny Pramuli, N. M., & Sudiadnyana, I. W. (2020). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kunjungan Pasien Diare Di Klinik Sanitasi Puskesmas III Denpasar Selatan. Jurnal Kesehatan Lingkungan (JKL), 10(1), 9–13. https://doi.org/10.33992/jkl.v10i1.1072
Ashari, A. E., & Akbar, F. (2017). Evaluasi Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Di Kabupaten Mamuju. Jurnal Kesehatan Manarang, 2(1), 6. https://doi.org/10.33490/jkm.v2i1.7
Augia, T., & Dahlan, H. (2020). Penerapan Aplikasi Konseling Penyakit Diare Klinik Sanitasi Di Puskesmas. Human Care Journal, 5(1), 242. https://doi.org/10.32883/hcj.v5i1.646
Baihaqi, M. F. (2021). Sampah Pembawa Penyakit Bagi Masyarakat.
Bandyopadhyay, P. K., Das, N. R., & Chattopadhyay, A. (n.d.). Organisms Those Carry Disease Causing Organisms (Vector). Biochemical, Immunological and Epidemiological Analysis of Parasitic Diseases (Pp. 189-228). Springer, Singapore.
Ganus, E., Yohanan, A., & Wahyuni, I. (2021). Evaluasi Program Klinik Sanitasi Terhadap Penyakit Berbasis Lingkungan di Puskesmas Kendalsari Kota Malang. Media Husada Journal Environmental Health, 1(1), 44–57.
Hidayat, S. N. (2021). Sejarah Kesehatan Masyarakat dan 5 Basic di Puskesmas.
Mahawati, E., Pakpahan, M., Wulandari, F., Purba, D. H., Sari, M., Unsunnidhal, L., & Saputra, H. M. (n.d.). Penyakit Berbasis Lingkungan. Yayasan Kita Menulis.
Manurung, J., Novela, V., Ulfiana, Q., Simamora, J. P., Argaheni, N. B., Sianturi, E., & Lakhmudien, L. (2021). Kebijakan dan Manajemen Pelayanan Kesehatan. Yayasan Kita Menulis.
Ningrum, R. S., & Ahmad, N. (2021). Kajian Pelaksanaan Program Inovasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) Goyang Gotik Di Puskesmas Pasirkaliki Kota Cimahi. 6(1), 15–26.
Omatola, C. A., & Olaniran, A. O. (2022). Epidemiological significance of the occurrence and persistence of rotaviruses in water and sewage: a critical review and proposal for routine microbiological monitoring. Environmental Science: Processes & Impacts.
Paul, J., Lim, W. M., O’Cass, A., Hao, A. W., & Bresciani, S. (2021). Scientific procedures and rationales for systematic literature reviews (SPAR‐4‐SLR). International Journal of Consumer Studies, 45(4), O1-O16.
Putriyantari, W., Anwar, M. C., & Firdaust, M. (2019). Pembuatan Software “Aksi Pintar” (Analisis Klinik Sanitasi Pintar) Pada Kasus Diare (Studi Kasus Klinik Sanitasi Puskesmas 1 Kembaran Tahun 2017). Buletin Keslingmas, 38(1), 1–16. https://doi.org/10.31983/keslingmas.v38i1.4069
Sari, R. K. (2021). Penelitian Kepustakaan Dalam Penelitian Pengembangan Pendidikan Bahasa Indonesia. Jurnal Borneo Humaniora, 4(2), 60-69.
Setyawan, A., Rasyid, A., & Huda, I. A. S. (2021). EVALUASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN DESA (STUDI PAMSIMAS DESA MEKAR JAYA KECAMATAN TABIR SELATAN KABUPATEN MERANGIN PROVINSI JAMBI). (Doctoral Dissertation, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi).
Simarmata, N. I. P., Hasibuan, A., Rofiki, I., Purba, S., Tasnim, T., Sitorus, E., & Simarmata, J. (2021). Metode Penelitian Untuk Perguruan Tinggi. Yayasan Kita Menulis.
Sugiyono. (2016). Metode penelitian dan pengembangan (research and development/R&D). Alfabeta.
Susanti, F., Lestari, Y., & Abdiana, A. (2019). Analisis Komparasi Pelaksanaan Klinik Sanitasi antara Puskesmas Pencapaian Tinggi dan Puskesmas Pencapaian Rendah di Kota Jambi Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Andalas, 8(3), 677. https://doi.org/10.25077/jka.v8i3.1057
Teofila Pramesthi Ningrum, T. P. N. (2021). PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA E-BOOK CERITA BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) BAGI SISWA SEKOLAH DASAR (SD) Teofila Pramesthi Ningrum, T. P. N. (2021). PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA E-BOOK CERITA BERGAMBAR UNTUK MENINGKATK. (Doctoral Dissertation, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).
Zaman, M. K. (2021). Pendampingan Program Klinik Sanitasi Puskesmas Sungai Raya Tahun 2020. Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas, 01(1), 20–31.
Zeny Pramuli, N. M., & Sudiadnyana, I. W. (2020). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kunjungan Pasien Diare Di Klinik Sanitasi Puskesmas III Denpasar Selatan. Jurnal Kesehatan Lingkungan (JKL), 10(1), 9–13. https://doi.org/10.33992/jkl.v10i1.1072
Ashari, A. E., & Akbar, F. (2017). Evaluasi Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Di Kabupaten Mamuju. Jurnal Kesehatan Manarang, 2(1), 6. https://doi.org/10.33490/jkm.v2i1.7
Augia, T., & Dahlan, H. (2020). Penerapan Aplikasi Konseling Penyakit Diare Klinik Sanitasi Di Puskesmas. Human Care Journal, 5(1), 242. https://doi.org/10.32883/hcj.v5i1.646
Baihaqi, M. F. (2021). Sampah Pembawa Penyakit Bagi Masyarakat.
Bandyopadhyay, P. K., Das, N. R., & Chattopadhyay, A. (n.d.). Organisms Those Carry Disease Causing Organisms (Vector). Biochemical, Immunological and Epidemiological Analysis of Parasitic Diseases (Pp. 189-228). Springer, Singapore.
Ganus, E., Yohanan, A., & Wahyuni, I. (2021). Evaluasi Program Klinik Sanitasi Terhadap Penyakit Berbasis Lingkungan di Puskesmas Kendalsari Kota Malang. Media Husada Journal Environmental Health, 1(1), 44–57.
Hidayat, S. N. (2021). Sejarah Kesehatan Masyarakat dan 5 Basic di Puskesmas.
Mahawati, E., Pakpahan, M., Wulandari, F., Purba, D. H., Sari, M., Unsunnidhal, L., & Saputra, H. M. (n.d.). Penyakit Berbasis Lingkungan. Yayasan Kita Menulis.
Manurung, J., Novela, V., Ulfiana, Q., Simamora, J. P., Argaheni, N. B., Sianturi, E., & Lakhmudien, L. (2021). Kebijakan dan Manajemen Pelayanan Kesehatan. Yayasan Kita Menulis.
Ningrum, R. S., & Ahmad, N. (2021). Kajian Pelaksanaan Program Inovasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) Goyang Gotik Di Puskesmas Pasirkaliki Kota Cimahi. 6(1), 15–26.
Omatola, C. A., & Olaniran, A. O. (2022). Epidemiological significance of the occurrence and persistence of rotaviruses in water and sewage: a critical review and proposal for routine microbiological monitoring. Environmental Science: Processes & Impacts.
Paul, J., Lim, W. M., O’Cass, A., Hao, A. W., & Bresciani, S. (2021). Scientific procedures and rationales for systematic literature reviews (SPAR‐4‐SLR). International Journal of Consumer Studies, 45(4), O1-O16.
Putriyantari, W., Anwar, M. C., & Firdaust, M. (2019). Pembuatan Software “Aksi Pintar” (Analisis Klinik Sanitasi Pintar) Pada Kasus Diare (Studi Kasus Klinik Sanitasi Puskesmas 1 Kembaran Tahun 2017). Buletin Keslingmas, 38(1), 1–16. https://doi.org/10.31983/keslingmas.v38i1.4069
Sari, R. K. (2021). Penelitian Kepustakaan Dalam Penelitian Pengembangan Pendidikan Bahasa Indonesia. Jurnal Borneo Humaniora, 4(2), 60-69.
Setyawan, A., Rasyid, A., & Huda, I. A. S. (2021). EVALUASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN DESA (STUDI PAMSIMAS DESA MEKAR JAYA KECAMATAN TABIR SELATAN KABUPATEN MERANGIN PROVINSI JAMBI). (Doctoral Dissertation, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi).
Simarmata, N. I. P., Hasibuan, A., Rofiki, I., Purba, S., Tasnim, T., Sitorus, E., & Simarmata, J. (2021). Metode Penelitian Untuk Perguruan Tinggi. Yayasan Kita Menulis.
Sugiyono. (2016). Metode penelitian dan pengembangan (research and development/R&D). Alfabeta.
Susanti, F., Lestari, Y., & Abdiana, A. (2019). Analisis Komparasi Pelaksanaan Klinik Sanitasi antara Puskesmas Pencapaian Tinggi dan Puskesmas Pencapaian Rendah di Kota Jambi Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Andalas, 8(3), 677. https://doi.org/10.25077/jka.v8i3.1057
Teofila Pramesthi Ningrum, T. P. N. (2021). PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA E-BOOK CERITA BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) BAGI SISWA SEKOLAH DASAR (SD) Teofila Pramesthi Ningrum, T. P. N. (2021). PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA E-BOOK CERITA BERGAMBAR UNTUK MENINGKATK. (Doctoral Dissertation, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).
Zaman, M. K. (2021). Pendampingan Program Klinik Sanitasi Puskesmas Sungai Raya Tahun 2020. Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas, 01(1), 20–31.
Zeny Pramuli, N. M., & Sudiadnyana, I. W. (2020). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kunjungan Pasien Diare Di Klinik Sanitasi Puskesmas III Denpasar Selatan. Jurnal Kesehatan Lingkungan (JKL), 10(1), 9–13. https://doi.org/10.33992/jkl.v10i1.1072
Ashari, A. E., & Akbar, F. (2017). Evaluasi Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Di Kabupaten Mamuju. Jurnal Kesehatan Manarang, 2(1), 6. https://doi.org/10.33490/jkm.v2i1.7
Augia, T., & Dahlan, H. (2020). Penerapan Aplikasi Konseling Penyakit Diare Klinik Sanitasi Di Puskesmas. Human Care Journal, 5(1), 242. https://doi.org/10.32883/hcj.v5i1.646
Baihaqi, M. F. (2021). Sampah Pembawa Penyakit Bagi Masyarakat.
Bandyopadhyay, P. K., Das, N. R., & Chattopadhyay, A. (n.d.). Organisms Those Carry Disease Causing Organisms (Vector). Biochemical, Immunological and Epidemiological Analysis of Parasitic Diseases (Pp. 189-228). Springer, Singapore.
Ganus, E., Yohanan, A., & Wahyuni, I. (2021). Evaluasi Program Klinik Sanitasi Terhadap Penyakit Berbasis Lingkungan di Puskesmas Kendalsari Kota Malang. Media Husada Journal Environmental Health, 1(1), 44–57.
Hidayat, S. N. (2021). Sejarah Kesehatan Masyarakat dan 5 Basic di Puskesmas.
Mahawati, E., Pakpahan, M., Wulandari, F., Purba, D. H., Sari, M., Unsunnidhal, L., & Saputra, H. M. (n.d.). Penyakit Berbasis Lingkungan. Yayasan Kita Menulis.
Manurung, J., Novela, V., Ulfiana, Q., Simamora, J. P., Argaheni, N. B., Sianturi, E., & Lakhmudien, L. (2021). Kebijakan dan Manajemen Pelayanan Kesehatan. Yayasan Kita Menulis.
Ningrum, R. S., & Ahmad, N. (2021). Kajian Pelaksanaan Program Inovasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) Goyang Gotik Di Puskesmas Pasirkaliki Kota Cimahi. 6(1), 15–26.
Omatola, C. A., & Olaniran, A. O. (2022). Epidemiological significance of the occurrence and persistence of rotaviruses in water and sewage: a critical review and proposal for routine microbiological monitoring. Environmental Science: Processes & Impacts.
Paul, J., Lim, W. M., O’Cass, A., Hao, A. W., & Bresciani, S. (2021). Scientific procedures and rationales for systematic literature reviews (SPAR‐4‐SLR). International Journal of Consumer Studies, 45(4), O1-O16.
Putriyantari, W., Anwar, M. C., & Firdaust, M. (2019). Pembuatan Software “Aksi Pintar” (Analisis Klinik Sanitasi Pintar) Pada Kasus Diare (Studi Kasus Klinik Sanitasi Puskesmas 1 Kembaran Tahun 2017). Buletin Keslingmas, 38(1), 1–16. https://doi.org/10.31983/keslingmas.v38i1.4069
Sari, R. K. (2021). Penelitian Kepustakaan Dalam Penelitian Pengembangan Pendidikan Bahasa Indonesia. Jurnal Borneo Humaniora, 4(2), 60-69.
Setyawan, A., Rasyid, A., & Huda, I. A. S. (2021). EVALUASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN DESA (STUDI PAMSIMAS DESA MEKAR JAYA KECAMATAN TABIR SELATAN KABUPATEN MERANGIN PROVINSI JAMBI). (Doctoral Dissertation, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi).
Simarmata, N. I. P., Hasibuan, A., Rofiki, I., Purba, S., Tasnim, T., Sitorus, E., & Simarmata, J. (2021). Metode Penelitian Untuk Perguruan Tinggi. Yayasan Kita Menulis.
Sugiyono. (2016). Metode penelitian dan pengembangan (research and development/R&D). Alfabeta.
Susanti, F., Lestari, Y., & Abdiana, A. (2019). Analisis Komparasi Pelaksanaan Klinik Sanitasi antara Puskesmas Pencapaian Tinggi dan Puskesmas Pencapaian Rendah di Kota Jambi Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Andalas, 8(3), 677. https://doi.org/10.25077/jka.v8i3.1057
Teofila Pramesthi Ningrum, T. P. N. (2021). PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA E-BOOK CERITA BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) BAGI SISWA SEKOLAH DASAR (SD) Teofila Pramesthi Ningrum, T. P. N. (2021). PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA E-BOOK CERITA BERGAMBAR UNTUK MENINGKATK. (Doctoral Dissertation, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).
Zaman, M. K. (2021). Pendampingan Program Klinik Sanitasi Puskesmas Sungai Raya Tahun 2020. Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas, 01(1), 20–31.
Zeny Pramuli, N. M., & Sudiadnyana, I. W. (2020). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kunjungan Pasien Diare Di Klinik Sanitasi Puskesmas III Denpasar Selatan. Jurnal Kesehatan Lingkungan (JKL), 10(1), 9–13. https://doi.org/10.33992/jkl.v10i1.1072