Hnews.id | Artikel ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor keberhasilan angka harapan hidup kasus – kasus neonatus dalam kaitannya di dalam transportasi Ambulans yang sesuai dengan kriteria “NICU” berjalan. Dari hasil data yang dihimpun oleh penulis, bahwa belum ada kasus kematian di dalam transportasi neonatus yang membutuhkan rujukan sesuai dengan leveling kasus sepanjang program yang bernama NETS (Newborn Emergency Transpors Service) ini dibentuk. Transportasi NETS ini dibentuk di bawah Unit Pelayanan Terpadu (UPT) AMBULANS GAWAT DARURAT Dinas Kesehatan Pemerintah Propinsi DKI Jakarta pada tahun 2017 yang berjumlah satu unit, yang dibarengi dengan dikirimkannya para petugas operasional lapangan yang berjumlah 5 orang ke rumah sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada saat itu. Lahirnya unit Neonatus di tubuh UPT AMBULANS GAWAT DARURAT DKI Jakarta dikarenakan tingginya angka permintaan merujuk rumah sakit yang lebih spesifik mengarah kepada rumah sakit ibu dan anak, yang mana dalam hal tersebut rumah sakit biasanya terkendala dalam hal alat – alat medis, serta sumber daya manusia kesehatan yang lebih mengerti pada kondisi klinis bayi juga minim. Seperti pada saat tulisan ini diturunkan setidaknya sudah ada 2 unit yang telah dibentuk oleh Unit Pelayanan Terpadu AMBULANS GAWAT DARURAT DKI Jakarta, dan 2 unit sudah dalam pemesanan, dan unit yang sudah masuk karoseri. Penambahan unit transportasi Neonatus juga sudah mendapatkan formulasi yang jelas dan tepat menurut penulis. Dikarenakan sebelum unit siap, pihak – pihak dari internal petugas neonatus melakukan review dan pelatihan internal dalam upaya terus menjaga, serta mengasah kedisiplinan ilmu yang sudah didapatkan dari rs Cipto Mangunkusumo. Tingginya angka harapan hidup, serta kecilnya angka kecacatan yang diperoleh akibat terlambatnya mekanisme pertolongan dalam kasus transportasi bayi di Jakarta menurut data yang berhasil penulis peroleh hanya ada di angka 3% yang hampir tidak dapat dihindari di kota besar seperti Jakarta. Angka 3% komplain pemakai jasa transportasi neonatus ini masih berputar pada seputaran kasus – kasus kemacetan, waiting list (daftar tunggu) yang mana hal tersebut masih di luar pembahasan kegawatdaruratan klinis yang dialami oleh bayi. Ketersediaan alat yang terpasang pada unit transportasi Neonatus, menurut catatan penulis adalah hal yang sangat baik, serta mampu dalam memberikan supply yang di butuhkan pada kasus kegawatdaruratan bayi. contoh alat – alat tersebut adalah ventilasi, incubator, neopuff, oksigen, syringe pump, infus pump, serta alat – alat yang sama persis dengan yang berada di ruang NICU bayi.