Penerapan Manajemen Risiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Sumber:djpb.kemenkeu.go.id/2022

Hnews.id | Risiko merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari, dan risiko tidak dapat dihilangkan, tetapi dapat dikurangi melalui proses manajemen risiko. Segala sesuatu yang dilakukan manusia pasti ada risikonya, bahkan ketika berjalan santai di depan rumah pun tetap ada risikonya, seperti tertabrak mobil dengan tidak sengaja, namun risiko tertabrak bisa diminimalisir dengan berjalan kaki tidak terlalu ke tengah jalan dan berjalan kaki di atas trotoar, selalu waspada terhadap lingkungan sekitar dan tetap fokus.

Solusi dari risiko tersebut dapat ditentukan dengan melakukan pre-assessment terhadap semua risiko yang ada dan tingkat risikonya, seperti sepeda mobil yang melintas bagaimana dan seberapa besar risikonya, berjalan di trotoar yang sudah disediakan sehingga memimimalisir risiko yang ada, dan evaluasi inilah yang dimaksud dengan pengkajian suatu risiko. Penilaian adalah tinjauan terhadap keterampilan, kemampuan, dan pengetahuan Anda.

Manajemen risiko sangat penting dilakukan dan diterapkan dalam suatu organisasi ataupun dalam suatu perusahaan bahkan dalam suatu kegiatan, karena management risk berfungsi meminimalisir risiko yang ada dalam setiap kegiatan sehingga dapat menggurangi risiko-risiko yang mungkin terjadi dan juga bisa mengurangi terjadinya suatu kecelakaan kerja. Dengan tidak adanya kecelakaan kerja, maka suatu kegiatan dapat berlangsung dengan baik dan lancar. Salah satu yang bisa dijadikan contoh yaitu saat kita berjalan dengan tidak hati-hati sehingga berjalan di tempat yang tidak seharusnya seperti berjalan ke tengah jalan dimana banyak kendaraan seperti motor dan mobil yang lalu lalang, kemudian dengan tidak sengaja kita tertabrak mobil. Tentunya kita harus mengeluarkan uang untuk pengobatan dan pemeriksaan atas kecelakaan yang terjadi, yang mana seharusnya biaya tersebut bisa untuk tidak dikeluarkan jika kita lebih berhati-hati dan lebih memperhatikan bahaya sekitar yang mungkin dapat merugikan kita dan orang lain.

Manajemen risiko juga dapat bermanfaat untuk tidak mengeluarkan biaya perusahaan. Beberapa manfaat yang bisa kita dapat dari manajemen risiko antara lain menjamin keselamatan dengan mengurangi risiko dari setiap tindakan atau dari setiap kegiatan yang sering dan selalu kita lakukan, tidak mengeluarkan biaya untuk penanggulangan dari setiap accident yang kita alami, menimbulkan rasa aman, meningkatkan pemahaman tentang apa dan bagaiman bahaya itu meningkatkan kesadaran mengenai bahaya bagi organisasi ataupun suatu perusahaan, dan memenuhi persyaratan perundangan yang berlaku.

Manajemen risiko ini untuk mengurangi angka kecelakaan kerja dan meningkatkan produktivitas pekerja, seperti yang telah dicantumkan pada pasal 12 tentang kewajiban dan hak tenaga kerja dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yang berisi pekerja berhak mendapatkan pemenuhan atas kebutuhan keselamatan dan kesehatan kerja selama bekerja, atas dasar tersebut maka sangat penting dilakukan risk management. Risk management terdiri atas empat tahapan, yaitu penentuan konteks risiko, identifikasi bahaya, penilaian risiko atau risk assessment, dan pengendalian risiko. Keempatnya saling berhubungan dan berurutan. Sedangkan risk assessment sendiri terdiri dari 2 tahap, yaitu analisa risiko dan evaluasi risiko. Analisa risiko menentukan seberapa besar tingkat keparahan risiko tersebut. Evaluasi risiko untuk mengevaluasi suatu besaran risiko yang terjadi, sehingga dapat dilihat akan bagaimana penanganannya dari suatu risiko.

Beberapa Langkah-langkah manajemen risiko dalam K3 yang harus diperhatikan dan dilakukan yaitu:

  1. Menenentukan konteks. Penetapan konteks ini harus dilakukan terlebih dahulu untuk memudahkan kita untuk mengidentifikasi suatu risiko yang mungkin dapat terjadi.
  2. Identifikasi. Setelah menentukan konteks kita dapat mengidentifikasi suatu risiko dengan melihat faktor-faktor risikonya kemudian meliat daftar risiko yang dapat terjadi.
  3. Penilaian Risiko. Pada tahap penilaian risiko yaitu untuk menganalisis risiko dan mengevaluasi risiko tersebut.
  4. Pengendalian risiko. Pada tahap ini adalah upaya-upaya yang mungkin dan dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya risiko tersebut.
  5. Pemantauan dan tinjauan ulang.
  6. Komunikasi dan konsultasi.

Manajemen risiko apabilah sejak awal sudah kita terapkan dalam suatu kegiatan, dalam suatu perusahaan, dan dalam suatu organisasi itu dapat memberikan manfaat yang optimal. Tentu pada kenyataannnya setiap perusahaan ataupun stiap orang tidak dapat menghindar dari sebuah risiko, akan tetapi dengan menerapkan manajemen risiko tentunya kita dapat berkesempatan dan tentunya memiliki suatu peluang guna meminimalisir ataupun menghindari suatu risiko yang mungkin dapat terjadi.

Related posts