Pengendalian Risiko dalam Merawat Kesehatan Gigi dan Mulut

Sumber:sehatq.com/2022

Hnews.id | Kesehatan gigi atau sering disebut dengan kesehatan rongga mulut adalah keadaan rongga mulut, termasuk gigi geligi dan struktur jaringan pendukungnya bebas dari penyakit dan rasa sakit, berfungsi secara optimal.

Upaya memelihara kesehatan gigi yang utama harus ditujukan untuk mengendalikan pertumbuhan bakteri di dalam rongga mulut karena pertumbuhan bakteri mulut yang tidak terkontrol merupakan penyebab utama terjadinya permasalahan gigi dan mulut

Penyakit gigi mulut terutama penyakit karies gigi dan penyakit periodontal merupakan penyakit yang menyerang 90% masyarakat di Indonesia dan menduduki urutan yang pertama dalam sepuluh penyakit yang dikeluhkan oleh masyarakat.

Derajat keparahan penyakit gigi mulut dapat ditinjau dari beberapa indikator, yaitu DMF-T untuk menilai karies gigi pada gigi permanen, sedangkan untuk gigi sulung atau gigi decidui pada gigi kurang dari umur 12 tahun menggunakan indeks deft. Penyakit lain adalah gingivitis atau peradangan gusi yang merupakan awal dari penyakit periodontal. Indikator peradangan gusi atau gingivitis menurut WHO adalah indeks gingivitis (GI), sedangkan indikator penyakit periodontal adalah OHIS (Oral Hygiene Indeks Simplified).

Kesehatan Gigi dan Mulut adalah keadaan sehat dari jaringan keras dan jaringan lunak gigi serta unsur-unsur yang berhubungan dalam rongga mulut, yang memungkinkan individu makan, berbicara dan berinteraksi sosial tanpa disfungsi, gangguan estetik, dan ketidaknyamanan karena adanya penyakit, penyimpangan oklusi dan kehilangan gigi sehingga mampu hidup produktif secara sosial dan ekonomi.

Kesehatan gigi dan mulut bagian dari kesehatan tubuh secara keseluruhan, kesehatan gigi dan mulut dapat mempengaruhikesehatan tubuh secara keseluruhan; misalnya terjadinya kekurangan nutrisi dan beberapa gejala penyakit lain di tubuh. Gangguan pada kesehatan gigi dan mulut dapat berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari di antaranya menurunnya kesehatan secara umum, menurunkan tingkat kepercayaan diri, dan mengganggu performa dan kehadiran di sekolah, tempat kerja, atau aktifitas lainnya.

Pencegahan penyakit merupakan hal yang sangat penting namun sering kali terlupakan ataupun sengaja dilupakan. Namun perlu disadari mencegah penyakit sebenarnya lebih murah dari pada mengobati, jadi kenapa kita tidak mencegah sebelum sakit? Beberapa dari kita mungkin belum mengetahui secara tepat bagaimana cara mencegah dan merawat agar kesehatan gigi dan mulut kita tetap terjaga dengan baik.

Terdapat beberapa faktor dalam pengendalian Kesehatan gigi dan mulut, seperti:

1. Faktor individu, adalah faktor yang ada dalam individu atau perseorangan. Faktor individu yang berperan dalam peningkatan status kesehatan gigi mulut meliputi umur dan jenis kelamin. Selain itu, pendidikan, pekerjaan, status ekonomi, pengetahuan, sikap dan tindakan juga berperan dalam meningkatkan status kesehatan gigi mulut. Pola perilaku hidup sehat individu dan keluarga, perilaku tidak merokok yang diikuti dengan kemampuan menolong diri sendiri juga berpengaruh terhadap kesehatan gigi mulut.

2. Faktor kontekstual, yang berpengaruh pada status kesehatan gigi mulut adalah faktor lingkungan dan diikuti faktor perilaku. Faktor lingkungan berpengaruh terhadap status kesehatan gigi mulut sekitar 40% dan faktor perilaku berpengaruh sekitar 30% sehingga dapat dikatakan bahwa faktor lingkungan dan perilaku akan berpengaruh lebih dari dua pertiga status kesehatan gigi mulut di masyarakat. Faktor kualitas fisik air berkontribusi sekitar 65% terhadap kejadian karies gigi.

Terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi pertumbuhan plak adalah sebagai berikut:

  • Menggosok gigi minimal dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
  • Sikat gigi dengan baik dan benar, yaitu dengan menjangkau ke seluruh permukaan gigi dengan arah dari gusi ke gigi.
  • Mempergunakan benang gigi untuk membersihkan sisa makanan di sela-sela gigi. d. Berkumur setelah makan atau setelah menyikat gigi dengan obat kumur yang tidak mengiritasi.
  • Kurangi mengonsumsi makanan yang mengandung gula seperti permen, atau makanan bertepung karena sisa makanan tersebut dapat melekat pada gigi.
  • Perbanyak konsumsi buah dan sayur yang dapat membersihkan gigi seperti apel, wortel, dan seledri.

Related posts