Konsep Manajemen Risiko Rumah Sakit di Ruang Bersalin Tahun 2022

Sumber:alodokter.com/2022

Hnews. id |

Pendahuluan

Menurut definisi WHO (World Health Organization), Rumah Sakit adalah bagian integral dari masyarakat dan organisasi kesehatan yang berfungsi memberikan pelayanan yang menyeluruh (komprehensif) dan menyembuhkan penyakit (kuratif). Dan menularkan pencegahan penyakit (Preventive) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medis.

Menurut rencana pemerintah, kualitas seluruh masyarakat Indonesia dapat ditingkatkan dengan meningkatkan penggunaan ASI, sehingga lokasi Rumah Sakit dan ruang bersalin menjadi sangat penting, karena ini adalah pertama kalinya ibu segera bersentuhan dengan bayinya. setelah lahir.

Ruang bersalin merupakan wadah pelayanan masyarakat yang berfungsi sebagai tempat kegiatan dan tindakan pasien yang akan bersalin, dengan pelayanan kebidanan yang diberikan oleh bidan profesional yang berkompeten.

Menurut laporan Tinjauan Populasi Dunia, Afrika Selatan akan memiliki tingkat kelahiran tertinggi dari negara mana pun pada tahun 2021, dengan 19,9 kelahiran per 1.000 orang. Sementara itu, Indonesia menempati urutan kelima dengan angka kelahiran 15,9 per 1.000 penduduk (Databoks, 2022).

Manajemen risiko Rumah Sakit meliputi manajemen risiko yang berkaitan dengan keselamatan pasien, keselamatan staf medis, keselamatan staf non medis, keselamatan fasilitas, infrastruktur dan lingkungan rumah sakit, risiko keuangan, aset rumah sakit, dan risiko lainnya.

Pembahasan

Manajemen risiko adalah upaya untuk menganalisis potensi kesalahan pada sistem yang ada untuk mencegah terjadinya insiden. Manajemen risiko adalah pengorganisasian dalam hal identifikasi, prioritas, analisis dan upaya untuk meminimalkan kejadian risiko yang bisa saja dapat terjadi baik terhadap pasien, para pengunjung, maupun staf. Proses manajemen risiko adalah penetapan ruang lingkup manajemen risiko, identifikasi risiko, analisis risiko, penilaian risiko dan tindakan/perlakuan risiko.

Manfaat dari manajemen risiko adalah mengendalikan kejadian efek samping, meningkatkan perilaku untuk mencari peluang perbaikan sebelum masalah terjadi, meningkatkan perencanaan, kinerja dan efektivitas, dan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan pribadi.

Langkah-langkah RCA, FMEA dan ICRA untuk membantu penilaian risiko. RCA melangkah dalam peristiwa, mempelajari peristiwa, menganalisis penyebabnya, mengembangkan rencana tindakan, dan melaporkan proses dan hasil analisis. FMEA adalah proses rinci yang mengidentifikasi model kegagalan/kesalahan dalam proses, mengevaluasi setiap model kesalahan/kegagalan, mengidentifikasi konsekuensi dari kegagalan/kesalahan dengan mencari mengapa hal itu terjadi, dan menemukan solusi dengan membuat perubahan desain/prosedur. ICRA merupakan metode yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menilai risiko infeksi pada pasien rumah sakit (Subhan, 2016).

Di ruang bersalin perlu diketahui apa yang harus dikelola dan apa peran ruang bersalin bagi Rumah Sakit. Selain itu, pengelolaan ruang bersalin meliputi pelayanan administrasi, risiko, pelayanan mobilitas dengan dan tanpa komplikasi, sumber daya manusia, mutu (mutu), dan kepuasan.

Adapun tabel mengidentifikasi risiko, sebagai berikut :

Keterangan :

Probabilitas :

1 = Tidak Mungkin / Tidak Pernah

2 = Kemungkinan Kecil / Jarang

3 = Mungkin / Kadang

4 = Kemungkinan Besar / Agak Sering

5 = Hampir Pasti / Sering

Dampak :

1 = Dapat Diabaikan

2 = Kecil / Dapat diatasi

3 = Sedang

4 = Kritis

5 = Sangat Parah

Sistem yang ada (Kesiapan) : 

1 = Padat (Peraturan ada, Fasilitas ada, Dilaksanakan)

2 = Baik (Peraturan ada, Fasilitas ada, Tidak selalu dilaksanakan)

3 = Adil ((Peraturan ada, Fasilitas ada, Tidak dilaksanakan)

4 = Kurang (Peraturan ada, Fasilitas tidak ada, tidak dilaksanakan)

5 = Tidak ada

Kesimpulan

Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medis. Manajemen risiko adalah upaya terorganisir untuk mengidentifikasi, memprioritaskan, menganalisis, dan mengurangi potensi risiko yang mungkin terjadi pada pasien, pengunjung, dan staf. Proses manajemen risiko adalah penetapan ruang lingkup manajemen risiko, identifikasi risiko, analisis risiko, penilaian risiko dan tindakan/perlakuan risiko.

Ruang bersalin merupakan wadah pengabdian masyarakat yang berfungsi sebagai wadah kegiatan dan tindakan pasien yang akan bersalin, dengan pelayanan kebidanan yang diberikan oleh bidan profesional yang berkompeten. Di ruang bersalin perlu diketahui apa yang harus dikelola dan apa peran ruang bersalin bagi rumah sakit.

Related posts