Hnews.id | Risiko merupakan suatu ketidakpastian yang berdampak bagi keberlangsungan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya, risiko dapat dikaji dari frekuensi terjadinya (occurance), dampak yang diakibatkannya (severity) serta mudah sulitnya suatu risiko teridentifikasi (detectable) (Jones, 2013). Rumah sakit adalah salah satu tempat paling berbahaya di mana banyak risiko terjadi (Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja, 2013).
Rumah sakit merupakan wilayah pengendalian yang luas dan unik, baik klinis maupun non klinis, sehingga pengendalian risiko yang tepat di rumah sakit adalah manajemen risiko perusahaan di rumah sakit (Jones, 2013). Manajemen resiko memainkan peran yang sangat penting dalam mencegah dan menangani kesalahan medis bahkan menurut Zimmer at al., 2010 penerapan manajemen resiko telah terbukti mampu menurunkan angka kesalahan pada unit gawat darurat. Pendekatan yang berdasarkan pada manajemen resiko prosfektif dapat secara efektif meningkatkan keselamatan di Rumah Sakit (Pretagostini et al., 2010).
Pengertian Manajemen Risiko Klinis
Menurut Zaboli et al., (2011) risiko sebagai suatu ketidakpastian akan munculnya suatu kejadian di masa yang akan datang. Semakin tinggi tingkat ketidakpastian ini maka akan semakin tinggi pula kemungkinan risiko yang akan terjadi. Manajemen risiko klinis sendiri merupakan suatu bagian dan bentuk spesifik dari manajemen resiko yang berfokus pada proses klinis yang berhubungan dengan pasien, baik itu proses yang secara langsung bersentuhan dengan pasien maupun yang tidak langsung.
Elemen penting dalam manajemen resiko klinis menurut zaboli (2011) dan Farokhzadian (2015) sebagai berikut :
- Pemahaman staf terhadap manajemen resiko
- Status pengorganisasian manajemen resiko
- Kebijakan dan prosedur
- Pelatihan manajemen resiko
- Posisi manajemen resiko
- Pemantauan analisis, evaluasi dan control risiko
Proses Manajemen Risiko Klinis
Manajemen risiko klinis merupakan suatu metode untuk mengidentifikasi, mengontrol, memonitor, serta meminimalisasi semua aspek risiko melalui proses yang terencana dan sistematik untuk menurunkan dan atau mengendalikan kemungkinan kerugian akibat risiko yang ada dalam manajemen pasien sehingga terwujud system pelayanan medik yang aman, efektif, dan berkualitas. (T W Utami et al., 2016).
Berikut langkah-langkah dalam proses manajemen resiko :
- Menetapkan konteks
- Identifikasi
- Analisis
- Evaluasi
- Menangani Resiko
- Pemantauan dan peninjauan berkelanjutan
- Komunikasi dan konsultasi (Adibi et al., 2012)
Implementasi Manajemen Resiko Klinis
Implementasi Manajemen Risiko Klinis dapat diukur baik pada tingkat organisasi rumah sakit secara umum maupun pada tingkat unit pelayanan.
1. Analisa Risiko
Tujuan dari analisis risiko klinis adalah untuk membedakan risiko klinis kecil yang dapat diterima dari risiko klinis besar yang tidak dapat diterima.
- Menyediakan data untuk membantu menilai dan mengelola risiko klinis.
- Analisis risiko klinis melibatkan pertimbangan sumber risiko klinis, konsekuensinya, dan kemungkinan konsekuensi ini dapat terjadi.
- Faktor-faktor yang mempengaruhi konsekuensi/dampak dan probabilitas/probabilitas juga dapat diidentifikasi.
Kedalaman analisis harus ditentukan oleh kompleksitas aktivitas dan ketersediaan Informasi / data untuk membantu proses analisis risiko. Untuk menghitung tingkat risiko klinis suatu kegiatan, unsur-unsur individu dari risiko klinis dapat dipertimbangkan secara individual dan kemudian digabungkan untuk menciptakan tingkat risiko, menggunakan rumus berikut :
Tingkat risiko = Konsekuensi / Dampak X Probabilitas / Frekuensi
Risiko klinis dianalisis dengan menggabungkan perkiraan dampak dan Probabilitas dalam konteks tindakan pengelolaannya.
Penilaian risiko klinis melibatkan membandingkan tingkat risiko yang ditemukan selama analisis dengan kriteria risiko yang telah ditentukan. Output dari evaluasi risiko klinis adalah daftar prioritas risiko untuk tindakan lebih lanjut.
2. Evaluasi Risiko
Apa yang perlu dilakukan ?
- Bandingkan tingkat risiko klinis dengan kriteria risiko yang ditentukan pada Langkah 1
- Putuskan apakah risiko klinis dapat diterima atau pengobatan diperlukan untuk mengurangi tingkat risiko rumah sakit
- Menyusun/mengembangkan peringkat risiko klinis/daftar prioritas untuk manajemen
- Analisis biaya-manfaat (setelah peringkat, biaya pengurangan risiko dibandingkan dengan biaya risiko saat itu terjadi)
3. Pengelolaan Risiko
- Penanganan (“treatment”) risiko digunakan untuk menggambarkan kegiatan yang terlibat dalam menangani risiko yang diidentifikasi pada langkah 4.
- Penanganan risiko melibatkan identifikasi berbagai pilihan untuk “mengobati” risiko klinis, menilai opsi-opsi tersebut, menyiapkan rencana “pengobatan” risiko dan mengimplementasikannya.
- Jika risiko tidak dapat dihilangkan, gunakan opsi Handle secara kombinasi untuk mengendalikan atau mengelola risiko semaksimal mungkin.
- Setiap opsi “pengobatan” harus dievaluasi untuk keefektifannya.