Gigi Sehat Bersama Kwartet Kartini (Kartu Sakti Animasi Gigi)

Sumber:bobo.grid.id/2022

Hnews.id | Kesehatan gigi dan mulut (Kesgilut) merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya karena akan mempengaruhi kesehatan tubuh keseluruhan. Kesgilut merupakan hal yang sangat penting dalam menunjang perilaku untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut. Pengetahuan yang baik akan berdampak pada perilaku yang sehat, sebaliknya pengetahuan yang kurang merupakan salah satu faktor terjadinya masalah kesehatan gigi dan mulut.

Data terbaru yang dirilis oleh Oral Health Media Centre pada April 2012, memperlihatkan sebanyak 60–90% anak usia sekolah dan hampir semua orang dewasa di seluruh dunia memiliki permasalahan gigi. Anak usia 6 tahun telah mengalami karies pada gigi tetapnya sebanyak 20%, meningkat 60% pada usia 8 tahun, 85% pada 10 tahun dan 90% pada usia 12 tahun. Sedangkan prevalensi karies gigi di Indonesia khususnya di Provinsi Jawa Timur selalu mengalami peningkatan. Data Provinsi Jawa Timur tahun 2007 memperlihatkan 49,1 % lalu meningkat tahun 2013 sebanyak 54,2 % dan tahun 2018 sebanyak 94%. Sedangkan data Kabupaten Tuban tahun 2007 memperlihatkan prevalensi karies sebanyak 20%, kemudian meningkat tahun 2013 sebanyak 24%, dan tahun 2018 sebanyak 27%.

Salah satu upaya kesehatan dalam pelaksanaan pencegahan penyakit gigi dan mulut adalah Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang dicanangkan oleh pemerintah dan harus dilaksanakan di setiap daerah. UKGS adalah salah satu program pelayanan kesehatan gigi dan mulut di puskesmas dan dibawahi oleh program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). UKGS memberikan pelayanan dalam bentuk promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang ditujukan bagi anak usia sekolah di lingkungan sekolah binaan agar mendapatkan generasi yang sehat.

Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban selalu menjalankan UKGS melalui upaya promotif dan preventif dengan sasaran anak sekolah dasar. Akan tetapi prevalensi karies pada usia 5-14 masih belum menunjukkan penurunan. Permasalahan tersebut diperparah dengan adanya pandemi COVID-19 yang menyebabkan kegiatan belajar mengajar di sekolah diliburkan. Untuk mencegah transmisi COVID-19 dan tetap menjalankan tujuan pembangunan kesehatan di bidang kesehatan gigi dan mulut maka perlu dilakukan inovasi UKGS.

Inovasi terbaru yang dapat digunakan sebagai media promotif dan preventif UKGS di masa pandemi adalah “KARTINI” (Kartu Sakti Animasi Gigi). KARTINI adalah sekumpulan kartu berukuran 10 cm x 8 cm sehingga mudah disimpan dan bisa dibawa kemana mana yang berisi gambar animasi dan penjelasan anatomi gigi sulung, permanen, patofisiologi karies serta penyakit periodontal, hingga cara meningkatkan oral hygiene secara sahih.

Ada beberapa fungsi KARTINI sebagai inovasi UKGS diantaranya :

  • Fungsi Atensi yaitu media visual animasi gigi berfungsi menarik dan mengarahkan perhatian anak untuk berkonsentrasi kepada materi edukasi UKGS sehingga memungkinkan anak memperoleh dan mengingat semakin besar.
  • Fungsi Afektif yaitu media visual seperti gambar animasi gigi berfungsi untuk menggugah emosi dan sikap anak yang menyangkut masalah sosial.
  • Fungsi Kognitif membantu memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat materi UKGS atau pesan yang terkandung dalam gambar.
  •  Fungsi Kompensatoris membantu untuk mengakomodasikan anak yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.

Melalui permainan KARTINI yang bisa dimainkan di rumah, maka siswa-siswi sekolah dasar tetap bisa menjaga kesehatan gigi dan mulut di rumah.

Cara bermain media kwartet KARTINI adalah:

  1. Kartu dikocok dan dibagi kepada 4 pemain, masing-masing pemain mendapatkan 4 lembar kartu. Sisa kartu ditumpuk dengan arah terbalik.
  2. Pemain yang mendapat giliran pertama bertanya kepada salah satu pemain lain nama kartu yang hendak dikumpulnya menjadi kwartet. Misalnya yang hendak dikumpulkan adalah kwartet epitel seperti contoh, maka yang harus dikumpulkan adalah kartu lain dengan tema yang sama.
  3. Jika pemain yang dimintai memiliki kartu tersebut, maka dia harus menyerahkan kartunya, dan pemain pertama dapat melanjutkan permainan dan bertanya untuk kartu lainnya. Jika kartu yang diinginkannya tidak ada, maka dia mengambil satu kartu dari atas tumpukan kartu, dan permainan dilanjutkan oleh pemain berikutnya. Permainan berlanjut dengan cara seperti pertama, hingga semua kartu habis. Pemain yang mengumpulkan kwartet terbanyak memenangkan permainan.

KARTINI sebagai inovasi UKGS di masa pandemi merupakan media edukasi yang murah, unik, menyenangkan dan menarik sehingga bisa memotivasi siswa siswi untuk belajar sambil bermain dengan cara yang berbeda di rumah atau dimanapun mereka berada. Media KARTINI menuntun siswa siswa  untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut di rumah sehingga bisa terhindar dari penyakit gigi dan mulut terutama karies gigi.

Related posts