Inovasi Aplikasi Pengawasan Pasien Isolasi Mandiri Covid-19

Hnews.id | Coronavirus Diseases 2019 merupakan salah satu varian virus yang sedang melanda di negara-negara berbagai belahan dunia hingga saat ini. World Health Organization (WHO) juga telah menetapkan penyebaran virus tersebut secara resmi sebagai pandemi pada tanggal 9 Maret 2020 (WHO, 2020). Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 terus mengalami peningkatan setiap harinya. Peningkatan kasus positif Covid-19 melonjak setiap harinya dikarenakan sumber penyebaran virus yang sangat cepat. Penyebaran dapat melalui kegiatan yang berhubungan langsung dengan pasien Covid-19 yaitu ketika berjabat tangan dan melalui semburan droplets pasien, yang masuk melalui mulut, mata, dan hidung manusia (Lu, Liu and Jia, 2020). Pasien positif Covid-19 mengalami gejala yang berbeda-beda. Sehingga untuk beberapa pasien yang mengalami gejala ringan dapat melakukan isolasi mandiri. Isolasi mandiri bagi pasien yang memiliki gejala ringan memiliki masa isoman selama 10 hari ditambah 3 hari bebas demam dan gejala pernapasan, sedangkan bagi pasien yang tidak memiliki gejala disarankan untuk isoman selama 10 hari.

Di tengah kerumitan pelaksanaan pelayanan kesehatan di masa pandemi, terdapat hal positif yang dapat dimanfaatkan yaitu masifnya penggunaan internet. Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi memberikan dampak positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan salah satunya dengan berkembangnya teknologi di bidang kesehatan. Pelayanan kesehatan pada akhirnya secara digital mengubah masyarakat, mengurangi beban berlebih dalam perawatan darurat dan akut, serta memungkinkan masyarakat untuk memperkuat ketahanan dan kesehatan mereka dengan waktu respons yang lebih cepat (Amunugama, 2020). Berdasarkan potensi tersebut, inovasi baru berupa aplikasi kesehatan yang dinamakan Mobile Health Monitoring (HEALTH-M) untuk mengawasi keadaan kesehatan pasien isoman. Aplikasi tersebut diperuntukkan bagi pasien Covid-19 yang tidak memiliki gejala gejala atau gejala ringan. Adanya aplikasi HEALTHM ditujukan untuk memantau dan mengawasi keadaan kesehatan pasien Covid-19 secara daring sehingga pasien yang sedang isoman memiliki kualitas pelayanan yang sama dengan pelayanan yang di fasilitas pelayanan kesehatan umum. Diharapkan pula dengan adanya aplikasi ini tenaga kesehatan terdekat dapat mengawasi pasien isoman supaya tidak berkeliaran di luar rumah. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah permasalahan masyarakat ketika melakukan isoman di rumah masing-masing, cara kerja HEALTH-M dalam membantu pelayanan kesehatan mengawasi keadaan pasien isoman. dan implementasi HEALTH-M berdasarkan penta-helix collaboration dan analisis SWOT.

Metode Aplikasi Pengawasan Pasien Isolasi Mandiri Covid-19

Mengidentifikasi masalah yang ada di Indonesia terkait lemahnya pemantauan dan pengawasan oleh pelayanan kesehatan terhadap pasien positif Covid-19 yang sedang melakukan isoman di rumah masing-masing. Kemudian, untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, pengumpulkan data yang menunjukan pasien positif Covid-19 mengalami kemunduran kesehatan bahkan meninggal dunia saat melakukan isoman. Dari data dan teori tersebut, dibentuk sebuah rangkaian yang menghasilkan gagasan dalam mengatasi permasalahan, yakni aplikasi yang dapat mempermudah pelayanan kesehatan dalam memantau dan mengawasi pasien positif Covid-19 yang tengah menjalani isoman agar seluruh kegiatan yang dilakukan dapat menunjang kesembuhannya.

Aplikasi HEALTH-M

Dalam aplikasi “HEALTH-M” dilengkapi lima fitur yang membantu pasien dan tenaga kesehatan untuk mengawasi pasien selama isoman. Berikut bentuk dari prototype aplikasi yang digagas,

  1. Pendaftaran Fitur pendaftaran merupakan fitur yang wajib diisi oleh pasien seperti, biodata, seperti nama, tanggal lahir, alamat, dan nomor telepon. Fitur ini berfungsi untuk mengetahui informasi mengenai identitas pasien Covid-19 selain itu ketika pasien memerlukan tindakan darurat segera, tenaga medis telah memiliki alamat tempat tinggal pasien. Adapun fungsi lain dari fitur ini yaitu tenaga medis dapat mengetahui keberadaan pasien secara real-time sehingga tenaga medis dapat memastikan bahwa pasien tersebut selalu berada di dalam rumah selama masa isoman.
  2. Status Kesehatanku Fitur kesehatanku yaitu fitur yang akan menunjukkan keadaan tanda-tanda vital pasien. Fitur ini mengharuskan pasien untuk mengisi hasil pengukuran tanda-tanda vital yaitu suhu tubuh, denyut nadi, pernafasan, tekanan darah dan saturasi oksigen. Fitur ini berfungsi untuk memantau dan mengawasi keadaan pasien dan identifikasi masalah. Pasien akan menerima alat pemeriksaan dan terdapat video tutorial penggunaan alat pemeriksaan yang berada di fitur aktivitas sehatku.
  3. Makananku Fitur makananku merupakan fitur yang menyediakan daftar menu makanan sehat dan bergizi yang dapat dipilih oleh pasien sebelum jam makan selama menjalani isoman. Makanan yang telah dipilih oleh pasien akan diantar ke alamat rumah pasien. Adanya fitur ini bertujuan agar pasien tetap menjaga imunitas tubuh dengan makan makanan sehat dan bergizi selama menjalani isoman serta agar pasien tetap berada di dalam rumah.
  4. Aktivitasku Fitur aktivitasku yaitu fitur yang menyediakan daftar rekomendasi aktivitas yang dapat dilakukan oleh pasien. Pada beberapa aktivitas terdapat video tutorial yang dapat dijadikan panduan oleh pasien saat melakukan aktivitas tersebut, seperti video tutorial olahraga di dalam ruangan dan lainnya. Fitur aktivitasku juga memuat video tutorial mengenai penggunaan alat pemeriksaan yang digunakan pasien untuk mengukur tandatanda vital pasien. Selain itu, dalam fitur ini dilengkapi dengan layanan kesehatan jiwa oleh spesialis jiwa Dalam fitur tersebut dilengkapi hal apa saja yang dapat dilakukan pasien untuk menjaga kesehatan mentalnya. Layanan ini berupa layanan pesan dan panggilan video gratis yang dapat digunakan untuk berkomunikasi maupun konsultasi secara real-time agar pasien Covid-19 dapat menangani masalah kesehatan mental yang mereka alami selama melakukan isoman. Fitur ini juga memiliki pengawasan yang ketat karena hanya dapat dilihat oleh pasien dan spesialis jiwa yang terdaftar, sehingga identitas pasien dipastikan aman.
  5. Tombol Darurat Fitur tombol darurat merupakan fitur yang akan memberikan sinyal gawat darurat pada tenaga medis yang menangani pasien ketika pasien mengetuk fitur tombol darurat tersebut. Fitur ini berfungsi agar pasien yang melakukan isoman segera mendapatkan penanganan ketika pasien mengalami penurunan keadaan kesehatan dan memerlukan rujukan ke fasilitas pelayanan Kesehatan

Implementasi Aplikasi “HEALTH-M”

Aplikasi “HEALTH-M” yang memiliki tampilan seperti pada Gambar 1-3 menjadi platform bagi masyarakat untuk memudahkan pasien isoman Covid-19 mengetahui kondisi kesehatannya sendiri dan memudahkan tenaga kesehatan untuk mengawasi kondisi pasien dari jarak jauh. Inovasi ini bekerja seperti aplikasi di smartphone pada umumnya. Dapat diakses dengan mudah dan tanpa biaya. Aplikasi ini ada untuk membantu tenaga kesehatan dan pasien isoman untuk menjaga kondisi kesehatan saat dinyatakan positif Covid-19 hingga sembuh dari virus Covid-19 tersebut. Implementasi aplikasi ini secara blok diagram dapat dilihat pada Gambar 4.

Related posts