Hnews.id | Pada tahun 2010 ada sebanyak 287 ibu hamil meninggal dunia, diantaranya 99% berasal dari negara berkembang seperti Indonesia. Segala upaya sudah dilakukan untuk menekan angka kematian ibu hamil ini. Salah satunya dengan penghitungan yang akurat mengenai AKI, dengan adanya penghitungan tersebut maka dibutuhkan sistem yang bisa mencatat dan memantau kejadian AKI. Dari sini dibutuhkan sistem yang dapat memberi panduan untuk mengurangi angka kejadian AKI seperti Maternal Death Surveillance and Response (MDSR). MDSR sendiri merupakan continuous surveillance yang berhubungan langsung dengan sistem informasi kesehatan serta proses peningkatan kualitas dari daerah ke nasional. Di dalam program MDSR akan di lakukan identifikasi, pemberitahuan, penghitungan serta penentuan secara rutin mengenai penyebab kematian pada ibu dan cara untuk menghindarinya. Dari informasi tersebut nantinya akan digunakan untuk menentukan metode atau tindakan apa yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kematian selanjutnya.
MDSR memiliki tujuan utama yaitu untuk mengeliminasi penyebab terjadinya AKI yang diharapkan dapat dicegah dengan menggunakan informasi yang ada secara bijak sebagai panduan bagi tenaga kesehatan sekaligus memonitor hasil yang sudah didapatkan. Kemudian adapun tujuan MDSR secara umum yaitu untuk sarana yang menyediakan informasi sebagai panduan yang efektif dan cepat dalam penentuan tindakan untuk upaya mengurangi angka kejadian AKI. Selain dari 2 fungsi yang sudah dijelaskan tadi MDSR juga berfungsi untuk menghitung jumlah kejadian AKI sekaligus melakukan penilaian terhadap penyebab utama kematian ibu dan dampak yang diberikan oleh upaya yang telah dilakukan untuk menurunkan angka kejadian AKI tersebut. MDSR juga turut berperan dalam penentuan kebijakan lokal/daerah yang akan diambil serta peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu bahkan dalam situasi menantang sekalipun. Implementasi MDSR tergantung pada derajat penggunaan pemberitahuan kematian ibu dan review yang dilakukan, serta kualitas informasi yang dihasilkan. Komponen utama MDSR sebagai panduan:
- Kematian ibu harus dibuat sebagai kejadian yang ternotifikasi dentifikasi dan notifikasi/ pemberitahuan tiap kejadian kematian ibu
- Review kematian ibu
- Analisis (agregasi dan interpretasi data)
- Respon
- Menyebarluaskan hasil, rekomendasi, dan respon terkait kejadian kematian ibu
- Melakukan monitoring dan evaluasi sistem MDSR
- Membuat rencana implementasi MDSR
Adapun identifikasi dan notifikasi MDSR tentu memiliki langkah langkah agar berjalan dengan sistematis. Langkah pertama yang dilakukan dalam identifikasi kematian ibu adalah dengan cara melakukan pencatatan serta penilaian semua kejadian kematian ibu dalam usia reproduksi. Selain itu, melakukan identifikasi juga dilakukan pada kejadian kematian ibu wanita hamil atau dalam 42 hari pasca persalinan, seperti berikut:
- Untuk menentukan status kehamilannya semua kematian pada wanita usia reproduksi di fakes harus dilakukan review pada rekam medisnya.kemudian untuk kematian ibu di komunitas biasanya akan dilaporkan oleh bidan, dukun bayi atau kepala desa setempat. Bila terjadi kematian ibu di komunitas selanjutnya akan dilakukan otopsi verbal untuk menentukan penyebab kematian yang mungkin terjadi.
- Kematian yang terjadi di faskes harus diidentifikasi dan dilaporkan dalam 1×24 jam dan kematian di komunitas dalam 2×24 jam.
- Laporan kejadian kematian ibu dari daerah akan diteruskan ke tingkat pusat/ nasional untuk selanjutnya dilakukan follow up
Dengan penggunaan aplikasi ini, diharapkan masyarakat bisa turut peran serta memberikan informasi lewat ponsel pintar. Aplikasi tersebut tersedia di playstore. Lewat aplikasi ini juga diharapkan kejadian AKI bisa menurun.