Hnews.id | Anemia adalah suatu keadaan dimana sel darah merah tubuh berkurang, konsentrasi oksigen di seluruh tubuh berkurang, dan kebutuhan tubuh sendiri tidak dapat terpenuhi.
Jenis anemia ini biasanya terjadi pada remaja berusia 12-24 tahun. Sekedar pesan kepada teman, pada tahun 2018 ini, sekitar 32% penduduk usia 15-24 tahun mengalami anemia. Menurut analisis petugas Puskesmas Ciomas, 16,78 persen remaja atau pelajar di cakupan jalan Ciomas terkena anemia. Berangkat dari hal tersebut, Puskesmas Ciomas mengembangkan sebuah inovasi yaitu “Pelayanan Kesehatan Remaja” yang disebut dengan “Cerita Saras”.
Kisah Salas atau “Sahabat Ciomas Remaja, Pintar, Sehat, dan Bebas Anemia” merupakan salah satu inovasi yang dikembangkan Ciomas Health di masa pandemi COVID-19 2019.
Mengapa inovasi ini dilakukan di masa pandemi COVID-19?
Karena banyak kegiatan sekolah saat itu dilakukan secara online, yang berdampak tidak terkendali pada kesehatan remaja. Menurut Ibu Khairul, Saras Story melakukan inovasi program pelayanan yang meliputi pelayanan pencegahan, promosi, pengobatan dan rehabilitasi bagi generasi muda. Salah satu program kesehatan yang telah dilaksanakan adalah melalui kampanye kesehatan masyarakat untuk memberikan pendidikan atau advokasi kesehatan tentang berbagai topik atau tema, seperti kesehatan reproduksi, kesehatan sensorik dan pentingnya aktivitas fisik. Dan beberapa inovasi telah dilakukan, seperti membagikan pil penambah darah ke beberapa SMA dan konseling remaja yang merasa anemia. Kisah ini merupakan salah satu inovasi yang bisa menjadi referensi bagi pelayanan kesehatan lainnya. Hal ini dapat dilakukan dengan promosi dan inovasi serupa.
Kerjakan jemput bola untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada di lingkungan kita. Oleh karena itu, kita harus mendukung program dasar dan lanjutan dalam pelayanan kesehatan.
Mari dukung program kesehatan pemerintah untuk menjadikan Indonesia lebih sehat dan kita semua lebih sehat.
“Saya sehat, kamu sehat, dan Indonesia sehat.”