Pneumonia yang menjadi “Silent Killer” pada Balita

Sumber:dinkes.kalbarprov.go.id/2023

Hnews.id | Pneumonia adalah infeksi pada jaringan paru-paru, biasanya disebabkan oleh mikroorganisme (virus, bakteri, dan jamur). Pneumonia dapat menyebabkan gejala ringan hingga berat. Beberapa gejala umum pada penderita pneumonia adalah batuk berdahak, demam dan sesak napas.

Pneumonia juga dikenal sebagai paru-paru basah. Pada kondisi ini, infeksi menyebabkan kantung udara (alveoli) di salah satu atau kedua paru-paru meradang. Akibatnya, alveoli terisi cairan atau nanah sehingga penderita sulit bernapas.

Pneumonia saat ini disebut sebagai “silent killer” karena sering menimbulkan kematian, terutama pada anak kecil. Menurut Kementerian Kesehatan, sebanyak 278.261 balita terjangkit pneumonia. Namun, jumlah ini turun 10% dibanding tahun 2020 atau 309.838 kasus.

Jangan khawatir, karena pneumonia sebenarnya merupakan penyakit yang dapat dicegah dan diobati.

Berikut ini adalah gejala yang biasanya dialami anak kecil dengan pneumonia:

  1. Demam. Saat anak kecil mulai terjangkit pneumonia, mereka biasanya mengalami demam dengan intensitas 38,0 – 40,0 derajat Celcius.
  2. Batuk. Setelah demam, anak kecil dengan pneumonia sering mulai batuk, kering, atau mengeluarkan dahak.
  3. Sesak napas. Anak kecil dengan pneumonia sering bernapas dengan sangat cepat, hingga 40 napas per menit.
  4. Muntah. Mual/muntah dapat terjadi karena tenggorokan gatal yang disebabkan oleh batuk.
  5. Sesak napas. Anak kecil dengan pneumonia sering mengalami sesak napas, yang terjadi sendiri karena penurunan saturasi oksigen dalam tubuh. Jika Anda mengalami sesak napas, sebaiknya segera bawa anak Anda ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.

Penyebab dan Faktor Pneumonia pada Anak Kecil:

  1. Kekebalan rendah
  2. Komplikasi infeksi (HIV atau campak).
  3. Asupan nutrisi yang tidak adekuat (gizi buruk atau tidak pemberian ASI eksklusif).
  4. Polusi udara.
  5. Asap rokok.

Pencegahan pneumonia merupakan salah satu tugas paling dasar untuk mengurangi dan mencegah penyebaran penyakit pada anak.Pencegahan pneumonia pada anak meliputi:

  1. Pemberian ASI eksklusif pada anak usia 6-24 bulan.
  2. Mengurangi paparan asap rokok dan polusi udara pada anak/balita.
  3. Imunisasi lengkap sesuai jadwal yang telah dijadwalkan terutama imunisasi DTP-Hib, PCV dan influenza
  4. Berikan anak/balita nutrisi dan nutrisi yang cukup untuk meningkatkan imunitas.
  5. Mempraktikkan kebersihan diri, seperti mencuci tangan, tidak berbagi alat makan, dan membersihkan mainan/perlengkapan anak/balita.
  6. Jauhi orang sakit.

Pneumonia harus segera ditanggapi dengan serius, dan jika Anda mengalami gejala dan tanda di atas, bawa anak Anda ke fasilitas medis terdekat untuk evaluasi dan pengobatan yang sesuai.

Related posts